Heran Bandar Narkoba Bisa Kendalikan Bisnis dari Bilik
Penjara
Presiden Jokowi menolak grasi bagi terpidana mati kasus
narkoba. Ada 64 narapidana kasus narkoba yang grasinya sudah dia tolak. Jokowi
tak memberi pengampunan. Jokowi menyampaikan keheranannya, banyak bandar
narkoba yang sudah masuk penjara tetapi masih bisa mengendalikan.
SUKMA IP, Yogyakarta
“Untuk meminta grasi, minta pengampunan, 64 pengedar yang sudah diminta pengadilan, datang ke meja saya," urai Jokowi dalam kuliah umum di UGM, Jakarta, Selasa (9/12).
“Saya mau bertanya, apa yang harus saya lakukan? Sudah
bertahun-tahun tidak segera diputuskan. Saya sampaikan tidak ada yang saya beri
pengampunan untuk narkoba," tegas Jokowi.
Jokowi menyampaikan, ada 4,5 juta orang yang terkena
narkoba. Dari jumlah itu, 1,2 juta tidak bisa direhabilitasi karena sudah
sangat parah.
“Tiap hari 40-50 orang Indonesia terutama generasi penerus
kita yang meninggal karena narkoba, setiap hari," urai dia.
Presiden Jokowi mengumumkan Indonesia darurat narkoba.
Jokowi menegaskan ulah para bandar narkoba tak bisa dibiarkan. Jokowi sudah
menolak permintaan remisi dan grasi dari 64 terpidana mati kasus narkoba.
“Mungkin sudah mau eksekusi," kata Jokowi dalam kuliah
umum di UGM, Bulak Sumur, Yogyakarta, Selasa (9/12). Jokowi menegaskan, sebagai
presiden dia menolak mereka para bandar narkoba yang meminta grasi dan meminta
pengampunan.
“Ini sudah darurat, sudah tidak ada ampun," tegas
Jokowi. Jokowi menyampaikan, ada 4,5 juta orang yang terkena narkoba.
Dari jumlah itu, 1,2 juta tidak bisa direhabilitasi karena sudah sangat parah.
Kendalikan Bisnis dari Bilik Penjara
Kasus narkoba salah satu yang disinggung Presiden Jokowi
dalam kuliah umum di UGM, Yogyakarta. Jokowi menyampaikan keheranannya, banyak
bandar narkoba yang sudah masuk penjara tetapi masih bisa mengendalikan.
“Sudah ribuan masuk penjara, masih bisa kendalikan,"
terang Jokowi di Balairung UGM, Selasa.
Jokowi pun menyampaikan kegeramannya. Bahaya narkoba sudah
nyata di depan mata. Dia membeberkan betapa narkoba sudah menelan korban
banyak, ada 40-50 orang Indonesia yang tewas setiap harinya karena narkoba. “Ini
sudah darurat, sudah tidak ada ampun," tegas Jokowi.
Jokowi juga mengungkapkan, ada 4,5 juta pengguna narkoba di Indonesia, dan 1,2 juta sudah tidak bisa direhabilitasi.
Jokowi juga mengungkapkan, ada 4,5 juta pengguna narkoba di Indonesia, dan 1,2 juta sudah tidak bisa direhabilitasi.
Tidak Ada Ampun
Presiden Jokowi memberi kuliah umum di UGM. Dalam kesempatan
itu, Jokowi menyampaikan perihal bahaya narkoba yang terjadi.
“Pertama, kita sadar semuanya dan menurut saya sudah darurat
narkoba Indonesia," kata Jokowi di depan ratusan mahasiswa UGM di Balai
Senat Balairung UGM, Yogyakarta.
Jokowi menyampaikan, ada 4,5 juta orang yang terkena
narkoba. Dari jumlah itu, 1,2 juta tidak bisa direhabilitasi karena sudah
sangat parah.
“Tiap hari 40-50 orang Indonesia terutama generasi penerus
kita yang meninggal karena narkoba, setiap hari," urai dia.
Jokowi juga menyampaikan, sejumlah terpidana narkoba banyak
juga yang meminta ampun. Dan sudah bertahun-tahun berkas mereka menumpuk, di
meja presiden.
“Untuk meminta grasi, minta pengampunan, 64 pengedar yang
sudah diminta pengadilan, datang ke meja saya," urai dia.
“Saya mau bertanya, apa yang harus saya lakukan? Sudah bertahun-tahun tidak segera diputuskan. Saya sampaikan tidak ada yang saya beri pengampunan untuk narkoba," tegas Jokowi.(dtk/lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar