MUARA BULIAN–Ancaman serius kasus demam berdarah degue (DBD)
di Kabupaten Batanghari terus menghantui masyarakat Kabupaten Batanghari. Perubahan
cuaca merupakan salah satu faktor yang menyebaban nyamuk DBD terus berkembang
biak. Setiap harinya masyarakat yang mengidap DBD terus bertambah.Terutama pada
kecamatan Muara Bulian. Namun hal itu tentunya tidak hanya suatu saat akan
mengancam masyarakat Batanghari.
Berdasarkan angka yang tercatat pada dinas kesehatan (Dinkes)
Batanghari pengidap DBD pernovember hingga awal desember 2014 ini, pengidap DBD
di Batanghari sudah mencapai angka 252 kasus.
Tidak main-main, bahkan salah satu pengidap dari DBD ini
sudah memakan korban jiwa. “dari november hingga awal desember ini kasus
pengidap DBD sudah mencapai angka 252 kasus, tercatat pula salah seorang dari
pengdap DBD hingga meninggal dunia.” Kata kepala bidang Penanggulangan Penyakit
dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Almi Cab kepada wartawan Senin (8/12).
Dia juga mengatakan dengan jumlah tersebut, kecamatan Muara
Bulian merupakan kasus tertinggi di Kabupaten Batanghari. “dengan angka
tersebut kecamatan Muara Bulian dengan kasus tertinggi diantara kecamatan
lainya di Batanghari.” Kata Almi saat di konfirmasi diruang kerjanya.
Tingginya angka korban pengidap DBD ini di perkuat dari
laporan puskesmas dan dari RSUD Hamba Batanghari. “Angka ini tercatat dari
laporan puskesmas dan RSUD kita,” tambah Almi.
Untuk itu Almi menganjurkan kepada masyarakat agar
dapat membasmi dengan cara mengubur menguras dan menutup penampungan air karena
nyamuk aides aigevti akan cepat berkembang di tempat penampungan air yang tidak
bersentuhan langsung dengan tanah.
“Selain upaya yang dilakukan oleh dinkes dengan foging,
tentunya kami meminta kesadaran masyarakat untuk tidak membiarkan nyamuk
tersebut berkembang biak, tentunya dengan cara 3M,” sebut Almi.
Dengan itu lanjut Almi, adanya kesadaran masyarakat di
abupaten Batanghari merupakan upaya penting dalam penanggulangan kasus DBD di
Batanghari. Setidaknya dengan adanya upaya dari masyarakat sendiri mampu
mengurangi kasus DBD.
“Faktor tingginya populasi penduduk di Bulian dapat
menyebabkan kurangnya kesadaran masyarakat mengenai bahaya DBD. Walau pun
dilakukan penyemprotan dan bubuk abortil belum tentu dapat membasmi nyamuk .
yang dapat membasmi adalah kesadaran masyarakat untuk bergotong royong dalam
membasmi nyamuk agar tidak dapat berkembang biak di dalam air,” demikan Almi.(Ofy/lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar