Sabtu, 22 September 2012

Gubernur Tolak Laporan Bawahan ABS

lsm DEMO DI dISDIK PROV JBI
JAMBI, BATAKPOS

Gubernur Jambi, H.Hasan Basri Agus (HBA) menegaskan bahwa dalam penyelenggaraan pemerintahan Provinsi Jambi yang dipimpinnya, dirinya tidak mau laporan-laporan yang sifatnya Asal Bapak Senang (ABS).

Pernyataan tersebut disampaikan HBA kepada wartawan usai Pembukaan Seminar Hasil Penelitian Kajian Kesesuaian Program dan Anggaran terhadap Pencapaian Jambi EMAS 2015, yang bertempat di Ruang Pola Kantor Gubernur Jambi, Rabu (19/9) siang.

Seminar ini diselenggarakan oleh Unit Kerja Gubernur bidang Pengawasan dan Pengandalian Pembangunan (UKGP3). Gubernur Jambi mengatakan, hasil kajian itu sangat penting, agar jangan sampai anggaran yang dikeluarkan oleh masing-masing SKPD mubajir, dikaitkan dengan upaya menuju Jambi EMAS.

“Saya tidak mau hanya ABS, menyenangkan hati saya. Saya tidak mau. Kalau memang ada yang harus dikoreksi, ya koreksi. Itu sebabnya tim peneliti memang dari luar, bukan dari intern kita, tetapi dari Fakultas Ekonomi Universitas Jambi,” kata HBA.

Dikatakan, ternyata, dari hasil (penelitian) yang disampaikan, terjadi ketidaksesuaian program dan anggaran itu kecil sekali, ada yang nol koma atau dibawah satu persen, kegiatan hanya 2 persen, penganggarannya 0,3 %, sekitar tiga miliar, ketidaksesuaian program dan anggaran kalau bisa memang nol.

 “Hasil penelitian tersebut penting bagi saya dalam rangka mengevaluasi tugas saya dua tahun ini, cocok atau tidak. Itu yang mendorong pembentukan UKGP3 dalam rangka mencocokkan visi misi yang kita tetapkan sampai pada sasaran-sasaran yang kita capai sampai lima tahun. Itu betul-betul harus dikawal oleh dinas-dinas (SKPD-SKPD),”katanya.

Menurut HBA, jangan  membuat program-program yang hanya menguntungkan dinas dan sebagainya, apalagi kepentingan pribadi, itu yang ditakutkan. “Dalam menyusun APBD kita kawal betul, kita ekspose, kita dengar, termasuk juga nanti pada tahun 2013 yang akan datang, saya sudah instruksikan, anggaran belanja modal itu jangan lebih dari 10 persen,”katanya.

Kata HBA, misalnya ada proyek senilai Rp3 miliar, biasanya di dalamnya ada anggaran belanja modal untuk perjalanan dinas dan sebagainya. “Kadang besarlah biaya perjalanan dinas daripada pembangunan fisiknya, itu yang tidak kita inginkan,”kata HBA.

Ketua UKGP3, Dr.H.Suaidi Asyari,MA,P.hd pada laporannya menyampaikan bahwa melalui penelitian tentang kesesuaian program dan anggaran dalam penyelenggaraan pemerintahan Pemerintah Provinsi Jambi disarankan agar tidak lagi menyalurkan anggaran pada hal yang tidak berbasis penelitian atau kajian.

Ada empat peneliti kesesuaian program dan anggaran tersebut, yakni Dr. Armendalis, Dr. Ridwansyah, Dr. Saparuddin, dan Sri Rahayu. Wakil Gubernur Jambi, H.Fachrori Umar juga ikut mendengarkan paparan dari para peneliti. RUK

Tidak ada komentar: