Rabu, 20 Juni 2012

Kemarau, Persawahan di Jambi Mulai Mengering



Panen Padi : Masyarakat Suku Anak Dalam (SAD) atau Orang Rimba di Kabupaten Batanghari saat melakukan panen padi lading di Kabupaten Muarojambi. Tanaman padi lading menjadi salah satu pemberdayaan perusahaan terhadap SAD. Foto batakpos/rosenman manihuruk

Jambi, BATAKPOS

Ratusan hektare sawah milik petani di Desa Tanjungpauh, Desa Pancurantiga, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi saat ini mengalami kekeringan. Kondisi ini membuat ratusan hektare persawahan milik masyarakat yang telah ditanami padi ini terancam gagal penen.

Seorang petani padi sawah Desa Pancurantiga, Kerinci, Irianto di Kerinci, Selasa (19/6) mengatakan, tiga pecan sudah musim kemarau melanda Kerinci. Kini ratusan hektare lahan sawah milik masyarakat kekeringan.

“Kemarau tiga pekan terakhir ini membuat sawah kami kekeringan dan retak-retak, sehingga bakal terjadi kegagalan panen. Walaupun sempat diguyur hujan beberapa hari, namun kegagalan panen ratusan hektare lahan persawahan tetap mengancam,”katanya.

Lebih jauh dia menyatakan, mayoritas lahan sawah milik petani didaerahnya, merupakan lahan sawah tadah hujan. Air yang mengairi lahan sawah petani tergantung dengan kondisi alam.

Menurut Irianto, sejumlah bangunan irigasi di Kerinci tak berfungsi karena bangunannya tidak maksimal. Bahkan ada bangunan irigasi tidak mengalirkan air karena dibangun didataran tinggi.

Sementara itu areal persawahan di Kabupaten Muarojambi juga kini mulai mengalami kekeringan akibat dampak musim kemarau. Bahkan bibit padi sawah terancam mongering karena belum bisa ditanam akibat sawang mengering.

Hingga kini belum ada solusi yang diberikan pemerintah terkait dengan musim kemarau tersebut. Petani terancam merugi karena bibit padi dan tanaman padi mereka terancam mati. Hal itu terjadi menyeluruh di Kerinci dan Muarojambi. RUK

Tidak ada komentar: