 |
| Henri Mansyur |
Jambi, BATAKPOS
Kunjungan Presien RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Jambi yang dijadwalkan 21-23 September 2011 mendatang dinilai merugikan masyarakat kecil dan pedagang kaki lima. Pasalnya setiap kunjungan SBY, PKL dibersihkan dan masyarakat tidak bebas beraktifitas khususnya pada jalur lintasan SBY.
Anggota DPRD Provinsi Jambi, Henri Mansyhur (PKS), Jumat (16/9) kepada wartawan meminta dalam kunjungan Presiden RI, SBY ke Jambi diharapkan tidak ada perlakuan mencolok terhadap masyarakat kecil dan pedagang kaki lima.
“Kita juga berharap tidak ada penyambutan dan pengamanan super istimewa dan over acting dari petugas atas kedatangan presiden itu. Pasalnya, masyarakat banyak bertanya atas rencana kedatangan presiden itu,”katanya.
Menurut Henri, masyarakat menilai kedatangan presiden itu membawa dampak buruk bagi masyarakat, seperti ada yang malas keluar rumah karena banyak razia atau karena jalan ditutup.
“Ada juga yang meyakini susah mencari pedagang kaki lima karena banyak digusur agar suasana kota menjadi indah. Ada juga warga mempertanyakan manfaat kedatangan presiden RI itu. Kalau kondisinya benar demikian kasihan rakyat kecil terganggu usahanya karena kedatangan presiden,”katanya.
Sementara itu, Wakil Gubernur (Wagub) Jambi, H Fachrori Umar mengatakan, kedatangan Presiden SBY beserta rombongan diyakini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Kita menyadari kedatangan presiden menuai pro dan kontra, namun kita berharap kedatangan presiden bisa membawa keuntungan bagi masyarakat. Masyarakat yang tidak setuju dengan kedatangan presiden, itu karena masyarakat tidak paham akan arti kunjungan tersebut. Pasalnya masyarakat itu hanya melihat dari sisi negatifnya saja,”katanya.
Presien RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang akan berkunjung ke Jambi 21-23 September 2011 direncanakan akan diberikan gelar adat oleh Lembaga Adat Melayu (LAM) Jambi. Pemberian gelar adat itu direncanakan dalam Musyawarah Lembaga Adat Melayu se-Sumatra yang akan dibuka oleh Presien SBY.
Kunjungan SBY ke Jambi, selain akan membuka Musyawarah Nasional (Munas) Tarbiyah Islamiyah, SBY juga akan membuka Musyawarah Lembaga Adat Melayu se-Sumatra. ruk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar