Jumat, 27 Mei 2011

Sekolah Diminta Tolak Siswa Masuk PSB Jalur “Haram”

Jambi, BATAKPOS

Pihak sekolah di Provinsi Jambi diminta untuk menolak calon siswa pada Penerimaan Siswa Baru (PSB) lewat jalur “haram” atau jelur belakang. Penyelenggara pendidikan di Jambi diminta profesional dan menerapkan azas transparansi.

Hal ini diperlukan untuk mengantisipasi adanya tekanan hingga siswa titipan di sekolah-sekolah tertentu. Guna melahirkan lulusan berkualitas harus menjadi target pihak sekolah dengan penerimaan PSB yang professional dan jauh dari praktek nepotisme dan kolusi.

Demikian dikatakan Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jambi, Henri Masyhur kepada BATAKPOS, Kamis (26/5/11). Menurutnya, persaingan dunia pendidikan telah sedemikian ketatnya. Banyak sekolah unggulan yang menawarkan fasilitas belajar, lulusan berprestasi hingga kemudahan-kemudahan membuat banyak masyarakat berebut untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah tersebut.

“Kondisi ini, menurut Henri kerap membuat dilema pihak sekolah. Apalagi menjelang PSB. Pihak sekolah sebaiknya membut standar penerimaan siswa yang transparan. Sekolah harus profesional menjalankan tahapan-tahapan pendidikan. Mulai PSB hingga ujian nanti,”katanya.

Disebutkan, proses input (penerimaan) siswa harus melalui tahap seleksi yang baik, mengutamakan azas sportifitas dan transparansi. Dicontohkan, pihak sekolah dapat membuat kualifikasi tertentu untuk siswa yang dapat belajar di sekolah itu.

“Teknik ini akan sangat membantu sekolah menjawab pesanan hingga siswa titipan di sekolah itu. Fenomena siswa titipan di sekolah-sekolah unggulan, menurutnya sudah lama terjadi. Karenanya, dia mengimbau banyak pihak memahami bahwa pembangunan di Jambi harus dimulai dari sisi pendidikan. Semua pihak diminta berfikir jauh kedepan mempersiapkan generasi berkualitas dan siap bersaing dengan perkembangan,”ujarnya.

Dinas Pendidikan Provinsi Jambi juga dituntut profesional menyelenggarakan tahapan pendidikan di Jambi. Banyaknya temuan audit BPK RI Perwakilan Jambi atas dinas ini menjadi catatan penting untuk perbaikan kedepan.

Disebutkan, persoalan klasik lain seperti kisruh PSB, ujian kelulusan, honor pendidik, masih ditemukannya pungutan siswa, fasilitas belajar yang kurang memadai menjadi pekerjaan berat semua pihak.

Sementara itu Dinas Pendidikan (Diknas) Kota Jambi setuju bila pengelolaan seragam sekolah bagi siswa baru tahun 2011 diusahakan oleh para orang tua masing-masing. Hal ini juga untuk menekan tingginya biaya sekolah saat PSB.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Jambi, Jumizar mengungkapkan, secara umum Diknas Kota Jambi setuju seragam sekolah diusahakan siswa sendiri. Sebaiknya pengelolaan seragam sekolah dikembalikan pada orang tua siswa.

Disebutkan, sebelumnya pengelolaan seragam yang diusahakan pihak sekolah selalu bermasalah, bahkan tahun 2010 lalu ada sekolah yang belum menyerahkan seragam ke siswanya hingga 1 semester berjalan.

Calon Mahasiswa Capai 7.070 Orang

Jumlah peminat peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Universitas Jambi (Unja) melalui mencapai mencapai 7.074 orang. Jumlah tersebut terdiri dari Ilmu Pengetahuan Campuran (IPC) 2.992 pendaftar, IPS mencapai 2.220 peserta dan IPA sebanyak 1862 peserta. Demikian kata Ketua Panitia SNMPTN Unja, Dr Muazzah. ruk

Tidak ada komentar: