Kamis, 04 November 2010

Jambi Berpotensi Bangun PLTN

Jambi, BATAKPOS

Daerah Provinsi Jambi berpotensi untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) mengingat pemanfaatan tenaga nuklir memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan penggunaan tenaga non nuklir.

Demikian dikatakan Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus saat membuka sosialisasi fungsi pengawasan dalam pemanfaatan tenaga nuklir yang dilaksanakan oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jambi, Rabu (3/11), bertempat di Abadi Suite.

Disebutkan, pemerintah dan pengguna dalam memahami dan meningkatkan pengawasan serta pemanfaatan teknologi nuklir di bidang industri, kesehatan dan penelitian.

“Sejalan dengan perkembangan dan kemajuan teknologi dewasa ini khususnya di bidang teknologi nuklir, pemanfaatan tenaga nuklir selain memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan penggunaan tenaga non nuklir,”katanya.

Tentunya dapat juga menimbulkan bahaya jika faktor keselamatan diabaikan, pemanfaatan peralatan yang dapat menimbulkan bahaya jika factor keselamatan diabaikan.

BAPETEN Pemanfaatan perijinan yang menggunakan teknologi kenukliran saat ini sejumlah 34 jenis di bidang kesehatan dan 166 jenis perijinan di bidang industri. Gubernur juga menambahkan tidak menutup kemungkinan ke depannya di Provinsi Jambi akan memanfaatkan teknologi ini untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.

“Tidak tertutup kemungkinan di Provinsi ini akan membangun PLTN karena potensi tersebut ada. Dari pihak Bapeten mengatakan bahwa hal ini memungkinkan tetapi harus berada di lokasi dekat air karena membutuhkan banyak air,”ujarnya.

Kepala BAPETEN Dr.As Natio Lasman menjelaskan bahwa pemanfaatan nuklir di Indonesia dimaksudkan semata-mata untuk tujuan damai dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat Indonesia.

“Oleh karena itu, pengawasan terhadap pemanfaatan tersebut harus dilakukan seoptimal mungkin demi keselamatan pekerja, masyarakat dan perlindungan terhadap lingkungan hidup,”katanya.

Di samping itu, budaya keselamatan (safety culture) dan budaya keamanan (security culture) juga harus dipromosikan, dipelihara dan terus ditingkatkan.

“Dengan visi dan misi tersebut di atas, sangatlah jelas seluruh sumber daya BAPETEN diarahkan secara efektif dan efisien untuk membangun pengawasan tenaga nuklir yang professional. Sehingga pada akhirnya keselamatan, keamanan, dan ketenteraman dapat diwujudkan dalam setiap pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia,”katanya.

Keselamatan, keamanan dan ketenteraman merupakan tujuan utama pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir. Di Provinsi Jambi saat ini yang menjadi permasalahannya hanya pembaruan ijin karena dengan pembaruan ijin tersebut Bapeten akan melakukan dan mengkaji kembali pemanfaatan tenaga nuklir harus memenuhi tingkat keselamatan dan keamanan serta sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang berlaku. ruk

Tidak ada komentar: