Tongging, BATAKPOS
Ikan "Haporas" Danau Toba atau lebih dikenal warga pinggir pantai Danau Toba dengan sebutan ikan Megawati, memang membawa berkah bagi warga Sumatera Utara. Keberadaan ikan jenis Paitan (Danau Singkarak Sumbar) di Danau Toba sejak tahun 2003 lalu, memang sungguh membawa berkah ditengah tidak tumbuhnya lagi bawang.
Sebagian besar warga pesisir Danau Toba, khususnya di Desa Tongging, Kabupaten Karo, Desa Sibolangit, Bage, Baluhut, Soping, Hutaimbaru, Nagori Purba, Gaol, Binangara, Sihalpe, Nagori dan Horisan Haranggaol Kabupaten Simalungun mengandalkan menangkap ikan "Haporas" jadi mata pencaharian.
Menjala : Mas Anju,warga Kisaran rela eksodus dari kota asalnya, Kisaran hanya untuk menjala ikan di Tongging. Tampak mas Anju saat menjala Haporas di Muara Sungai Sipisopiso, Tongging, Sabtu (6/3). foto batakpos/rosenman manihuruk
Ternyata ikan "Haporas" juga menarik minat Mas Anju (38) warga Kisaran, Sumatera Utara. Mas Anju yang menikah dengan boru Batak marga Nainggolan, rela mengontrak di Desa Tongging hanya untuk menjala "Haporas" setiap harinya.
"Saya dulunya berprofesi sebagai pedagang keliling di Kisaran. Namun sudah tiga bulan keluarga tinggal di Tongging hanya untuk berprofesi nelayan penjala di muara Sungai Sipiso-piso Tongging. Hasil menjala ikan ini cukup lumayan, bisa mendapat 150 kilogram dalam tujuh jam sehari,"kata mas Anju saat berbincang-bincang dengan BATAKPOS, Sabtu (6/3/10).
Mas Anju menjual harga per kilogramnya Rp 2000 kepada penampung, sedangkan untuk mengecer dirinya mematok harga Rp 5000 per kilogram. Cara menangkap ikan "Haporas" yang dilakukan mas Anju memang beda dengan nelayan kebanyakan di Danau Toba.
Kalau nelayan laiannya menggunakan jala (Daoton-sebutan orang sekitar) dipasang di tengah danau dengan menggunakan sampan kayu mesin. Namun mas Anju hanya menggunakan jala tangan yang dilemparkan ke bibir muara sungai.
"Sekarang pendapatan sudah berkurang bang. Dulu sekali angkat jala minimal 2 kilogram. Selama tujuh jam bisa mendapatkan hingga 200 kilogram. Satu hari bisa kita mengantongi omset Rp 120.000. Saya sangat bersyukur dengan adanya ikan "haporas"ini. Keluarga saya bisa makan dan menyekolahkan anak yang masih SMP dan SD,"katanya. rosenman manihuruk. (Berita Ini Sudah Naik di HU BATAKPOS edisi Cetak Rabu 9 Maret 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar