Jambi, Batak Pos
Para pedagang Inang-inang (pedagang sayuran asal Batak) yang ada di pasar Angsoduo Kota Jambi mengeluhkan maraknya pungutan liar oleh kelompok tertentu di pasar tradisional terbesar di Jambi tersebut. Dalam sehari pungutan bisa mencapai enam kali.
Pungutan liar yang terorganisir tersebut sudah berlangsung lama. Ratusan pedagang sembako dan sayuran yang berada di pasar itu sudah lama menjadi “santapan” empuk para pemungli tersebut.
Demikian dikatakan Ny Sidabutar kepada BATAKPOS, Jumat (22/1) pagi. Menurut Ny Sidabutar pungli tersebut dalam sehari bisa saja terjadi sampai enam kali dengan alasan pemungutan belum dilakukan pihak terkait.
Disebutkan, biasanya pungutan hanya empat jenis, yaitu pungutan karcis dengan Rp 1000, uang lampu bagi yang berdagang pada malam hari Rp 1000, kebersihan Rp 1000, kemudian lahan parkir Rp 1000.
“Namun pada kenyataannya, pungli yang dilakukan kelompok preman itu sudah meresahkan para pedagang. Kita minta pihak terkait dapat menertibkan pungli tersebut,”katanya.
Hal senada juga dikatakan Ny Sumbayak, salah seorang pedagang sayuran. Menurut dia, pihak Dinas Pasar segera menindaklanjuti terhadap pungli-pungli yang terjadi di pasar Angsoduo tersebut. Karena semakin lama para preman tersebut semakin bertindak anarkis.
“Pedagang yang berdagang di Angsoduo juga mengeluhkan pembongkaran kios yang di lakukan oleh Satpol PP akhir-akhir ini. Satpol PP dalam melakukan pembongkaran pilih kasih. Pembongkaran hanya dilakukan di bagian ujung saja. Sehingga kios kami ikut terbongkar. Sementara kios yang dibagian lainnya tidak dilakukan pembongkaran,”ujar Ny Sumbayak.
Ny Simatupang, pedagang rempah dan sayuran menambahkan, ada kecurigaan kalau-kalau Satpol PP Kota Jambi hanya membongkar kios-kios yang jarang memberikan uang restribusi khusus.
“Jangan hanya melakukan pembongkaran saja. Setidaknya ada relokasi yang jelas bagi kami. Kalau hanya dibongkar saja, lantas kami mau di kemanakan. Setahu saya pasar Angso Dua Jambi ini sudah direncanakan direnovasi sejak tahun 2005 silam. Namun hingga kini tak kunjung realisasi. Padahal kondisi Pasar Induk Tradisional Angso Duo Jambi sudah buruk dan berkubang,”katanya. ruk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar