Jambi, Batak Pos
Hingga kini sembilan kabupaten satu kota di Provinsi Jambi belum memiliki master plan ( rancangan induk) drainase (saluran air selokan) masing-masing daerah. Sehingga di beberapa kabupaten/kota sering terjadi banjir karena tidak berfungsinya drainase secara baik.
Kepala Dinas Kimpraswil Provinsi Jambi, Ir Nino Guritno MM mengatakan hal itu kepada Batak Pos, Senin (16/3). Menurutnya, ribuan kilo meter drainase di sembilan kabupaten satu kota belum memiliki master plan.
Guna penanganan drainase perkotaan di beberapa daerah masih terkendala belum adanya master plan secara menyeluruh. Sehingga pembangunan infrastruktur drainase masih belum dapat menyelesaikan masalah banjir di daerah pemukiman secara tuntas.
“Kita harapkan pembuatan masterplan drainase kota di masing-masing kabupaten/kota se Provinsi Jambi sudah waktunya segera diwujudkan. Sebab dampak buruknya drainase, mengakibatkan timbulnya banjir di pemukiman penduduk setiap musim banjir tiba,”katanya.
Menurut Nino Guritno, hampir disetiap kabupaten/kota belum memiliki drainase yang berbasis kelestarian lingkungan. Drainase di kabupaten/kota masih dibangun tanpa perencanaan yang matang.
“Masih banyak drainase dibangun tidak sesuai bestek. Pembangunan drainase ini harus mengacu pada kriteria Kimpraswil Provinsi Jambi. Namun pembangunan itu harus memiliki masterplan dari masing-masing kabupaten/kota. Sementara pembangunannya dapat dilaksanakan Kimpraswil Provinsi Jambi,”katanya.
Dirinya juga meminta agar dinas terkait di seluruh kabupaten/kota segera membuat master plan drainase tersebut. Sehingga selokan bisa menanggulangi banjir perkotaan jika musim hujan tiba.
Sementara pantauan Batak Pos di Kota Jambi, drainase di Kota Jambi masih buruk. Setiap hujan turun 30 menit saja, sudah banjir dan sampah berserakan di badan jalan. Kondisi itu terdapat di Pasar Jambi, Jelutung, Kambang dan Kecamatan Kotabaru atau jalan lintas Barat Kota Jambi. ruk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar