Jambi, Batak Pos
Sedikitnya delapan orang aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dari Universitas Batanghari UNbari) Jambi, mengalami babak belur setelah dihajar sekitar 30 orang yang diduga dilakukan oleh oknum anggota Brigade Mobil (Brimob) Polisi Daerah Jambi, Senin (28/4).
Kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 19.00 WIB, Senin (28/4), ketika itu delapan mahasiswa itu sedang berada di Sekretariat HMI Jambi, yang beralamat di Jalan Sri Sudewi, Telanaipura, Kota Jambi. Tiba-tiba muncul puluhan orang berpakaian preman dengan ciri-ciri berambut cepak, langsung menyerang dengan membabi buta dan memukul siapa saja yang berada di tempat itu.
Akibatnya, dua orang dari delapan mahasiswa itu terpaksa dilarikan dan dirawat di Rumah Sakit Umum Raden Mataher Jambi, karena mengalami memar disekujur tubuhnya, terutama pada tubuh bagian kepala.
Kedua korban tersebut, yaitu bernama Aminudin (26) dan Bambang (26) semester akhir, fakultas Tehnik Lingkungan Universitas Batanghari Jambi. Korban Aminudin kepada wartawan di Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mataher Jambi, menuturkan, waktu kejadian dia bersama teman-temannya sedang mau makan malam, tiba-tiba muncul sekitar 30 orang langsung menyerang dan memukul siapa saja yang ada di sana.
"Kami tidak sempat melawan atau membela diri, akibatnya beberapa orang diantara kami harus mengalami luka lebam, namun sebagian bernasip baik sempat melarikan diri lewat pintu belakang", ujarnya.
Menurut Aminudin, latar belakang persoalan itu diduga buntut adanya kesalahpahaman ketika adanya pertandingan Footsal yang dilaksanakan pada Sabtu pekan lalu, antara tim dari Universitas Batanghari dengan tim Printis, yang salah seorang pemainnya adalah anggota Brimob setempat.
Dalam pertandingan itu sempat terjadi adu mulut dan menimbulkan kesalah pahaman, akhirnya berbuntut penyerangan. Pihaknya juga telah melaporkan penyerangan itu ke Polda Jambi, Senin (28/4) malam.
Kapolda Jambi Brigjend Polisi Budi Gunawan, ketika dikonfirmasi menyatakan, Selasa (29/4) siang sangat menyayangkan atas kejadian itu. Namun hingga kini pihaknya masih meneliti apakah memang benar yang melakukan penyerangan tersebut melibatkan oknum Brimob.
"Kita sudah membentuk tim khusus dari Bid Propam Polda Jambi untuk meneliti kasus ini dan kita belum mengetahui persis apakah itu anggota saya atau masyarakat sipil lainnya yang mengatas namakan anggota Brimob. Tim itu masaih melakukan penyelidikan dan telah meminta ketangan kepada sejumlah anggota Brimob yang ada di Universitas Batanghari", ujarnya.
Disebutkan, bila memang terbukti itu dilakukan oknum Brimob, maka dia akan menindak tegas dan jika perlu memecat mereka, karena tindakan tersebut telah mencoreng nama baik korp kepolisian, sebelumnya telah menjalin kemitraan dengan elemen masyarakat termasuk pihak Universitas Batanghari. "Saat ini sedikitnya 90 orang anggota saya yang mengikuti pendidikan di universitas ini,”katanya. ruk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar