Jambi- Rendahnya antusiasme warga masyarakat di Jambi menyambut pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak dipengaruhi kampanye dan sosialisasi pilkada yang kurang gencar. Kurang gencarnya kampanye calon kepala daerah di Jambi antara lain tampak dari pemasangan atribut atau tanda gambar yang relatif sedikit selama masa kampanye.
Pemasangan atribut calon kepala daerah menghadapi pilkada serentak jauh berbeda dengan pemasangan atribut pada pemilihan umum legislatif dan presiden tahun lalu. Kemudian, pihak komisi pemilihan umum (KPU) di Jambi juga kurang maksimal melakukan sosialisasi pilkada ke seluruh lapisan masyarakat.
"Kurang gencarnya kampanye dan sosialisasi membuat suasana politik di Jambi menjelang pilkada serentak 9 Desember mendatang adem ayem atau kurang semarak. Warga masyarakat cenderung kurang tanggap terhadap pilkada serentak. Sebagian warga hanya tahu pelaksanaan pilkada tanpa bisa memastikan siapa calon kepala daerah pilihan merekakata pemerhati politik dari Universitas Jambi (Unja), Andi Openta Purba kepada SP di Jambi, Selasa (1/12).
Menurut Andi, kurangnya antusiasme warga masyarakat terhadap pilkada serentak di Jambi berpotensi membuat partisipasi pemilih menurun. Kondisi tersebut perlu disikapi tim sukses pasangan calon kepala daerah, dan pihak KPU daerah menggencarkan kampanye pilkada hingga ke rumah-rumah pada pekan terakhir kampanye pilkada awal Desember ini.
Senada dengan Andi, pengamat politik di Jambi, Thomas Dabungke menilai bahwa pelaksanaan pilkada serentak di daerah itu kurang gebyar atatu kurang semarak. Hal tersebut disebabkan kurang gencarnya kampanye yang dilakukan calon kepala daerah. Para calon kepala daerah selama masa kampanye lebih cenderung memilih kampanye melalui media massa. Sedangkan kampanye dengan melakukan pertemuan – pertemuan dengan kelompk – kelompok masyarakat kurang gencar.
"Gebyar pilkada serentak di Jambi saya lihat kurang. Berbeda dengan
gebyar pilpres dan pemilu legislatif tahun lalu. Kampanye dua pasangan
calon gubernur dan wakil gubernur Jambi di Kota Jambi pun saya lihat
kurang semarak. Gaung kampanye yang dilakukan calon gubernur dan wakil
gubernur kurang terasa. Jika kampanye calon gubernur dan wakil gubernur
Jambi tidak digencarkan pekan terakhir masa kampanye ini, saya khawatir
minat pemilih yang datang ke tempat pemungutan suara pada pemungutan
suara 9 Desember nanti berkurang," katanya.(Radesman Saragih/PCN
Suara Pembaruan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar