Kamis, 17 September 2015

Bantu Warga, Relawan HBA-EP Bagi Air Bersih


SAPA BUMI: Relawan HBA-EP membagikan air bersih secara gratis kepada warga dalam Kampanye “HBA Hidup Butuh Air”. FOTO ASENK LEE SARAGIH


SAPA BUMI: Relawan HBA-EP membagikan air bersih secara gratis kepada warga dalam Kampanye “HBA Hidup Butuh Air”. FOTO ASENK LEE SARAGIH

SAPA BUMI: Relawan HBA-EP membagikan air bersih secara gratis kepada warga dalam Kampanye “HBA Hidup Butuh Air”. FOTO ASENK LEE SARAGIH

SAPA BUMI: Relawan HBA-EP membagikan air bersih secara gratis kepada warga dalam Kampanye “HBA Hidup Butuh Air”. FOTO ASENK LEE SARAGIH

SAPA BUMI: Relawan HBA-EP membagikan air bersih secara gratis kepada warga dalam Kampanye “HBA Hidup Butuh Air”. FOTO ASENK LEE SARAGIH


Jambi, MR-Musim kemarau di Jambi yang sudah memasuki bulan ke tiga penuh, membuat warga Kota Jambi kesulitan mendapatkan air bersih. Pasalnya sumur warga mengering dan pasokan air bersih dari PDAM Tirta Mayang Kota Jambi juga tersendat. Guna meringankan beban warga, Relawan HBA-EP membangikan air bersih kepada warga secara gratis.

“Hari ini kita sudah memasuki hari ke 9 dalam program “Sapa Bumi” dari Relawan HBA-EP. Program “HBA Hidup Butuh Air” ini juga dengan semangat dilakukan relawan. Kita mensuplai lokasi warga di Kota Jambi yang kesulitan mendapatkan air bersih. Kita bagi air bersih secara cuma-cuma,” ujar Idris, salah satu Relawan HBA-EP kepada Media Regional, Jumat (11/9).

Menurut Idris, program air bersih ini sangat membantu warga yang kesulitan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari khususnya masak. Kegiatan ini juga sembari mendekatkan kepedulian HBA kepada masyarakat .

“Ini kampanye yang tepat sasaran. Dengan berbagi air bersih, nama HBA semakin melekat dimata masyarakat. Program “HBA Hidup Butuh Air” ini juga sungguh dirasakan warga sangat bermanfaat disaat musim kemarau seperti sekarang ini.

Hujan Buatan

Sementara asap yang menyelimuti Kota Jambi setiap hari selama sebulan terakhir cenderung bertambah tebal. Asap tebal di Kota Jambi, Jumat (11/9) sore membuat jarak pandang di alur pelayaran Sungai Batanghari, Kota Jambi terbatas hanya 100 meter. Kondisi tersebut membuat arus transportasi di sungai tersebut tetap lumpuh. 

Warga Kota Jambi kian resah menyusul tidak adanya solusi yang bisa dilakukan pemerintah menanggulangi bencana asap. Warga kota itu bahkan semakin khawatir terhadap kesehatan anak-anak dan orang tua karena asap kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti kota itu bertambah tebal.

Pemerintah pusat dan daerah harus mengambil solusi cepat untuk menanggulangi bencana asap di Jambi dan daerah lain. Salah satu solusinya, yaitu mengadakan hujan buatan. Tanpa hujan buatan, bencana asap di Jambi tidak bisa ditanggulangi karena berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kemarau masih melanda Jambi hingga Oktober mendatang.

“Kalau hanya mengharapkan hujan alami dan pemadaman kebakaran hutan lewat udara dan darat seperti yang dilakukan sebulan ini, masalah asap tidak akan bisa diatasi. Masalahnya hutan yang terbakar di Jambi masih terus terjadi,” kata Joko Hotman (40), warga Paal V, Kotabaru, Kota Jambi kepada MR, Kamis (11/9).

“Bila asap ini tidak bisa ditanggulangi secepatnya, anak-anak usia bayi lima tahun (balita) dan sekolah dasar (SD) yang terkena infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) akan semakin banyak. Sekarang saja sudah ribuan anak – anak di Kota Jambi terkena ISPA akibat asap yang menyelimuti Kota Jambi setiap hari selama sebulan ini,” sambungnya

Keresahan akibat asap yang kian tebal juga diakui Yuli (30), warga Kasang, Kota Jambi. Menurut Yuli anak-anak dilingkungannya dan di sekolah-sekolah di Jambi sudah banyak yang terkena ISPA akibat asap. Bahkan beberapa orang anak-anak yang terkena ISPA di lingkungannya terpaksa dirawat di rumah sakit.

Menurut Yuli, upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi meliburkan sekolah bukan solusi menyelamatkan anak-anak di Kota Jambi dari ancaman penyakit ISPA. Masalahnya asap tebal yang menyelimuti Kota Jambi setiap hari selama sebulan ini juga masuk ke dalam rumah. Jadi Kalau asap masih tebal hingga pekan depan, jumlah anak yang terkena ISPA di Kota Jambi akan terus meningkat.

“Karena itu pemerintah tidak bisa membiarkan warga Kota Jambi menghirup asap terus. Untuk mengatasi asap sesegera mungkin, kami, warga Kota Jambi mengharapkan agar pemerintah pusat dan daerah segera mengadakan hujan buatan,” tegasnya. (Asenk Lee)


Tidak ada komentar: