Catatan Akhir Jabatan H HASAN BASRI AGUS- H FACHRORI UMAR ( 3
Agustus 2010 -3 Agustus 2015)
Desain Pelabuhan Laut Ujung Jabung. |
Terminal Penumpang Bandara Sultan Thaha Jambi yang baru. Foto Asenk Lee Saragih. |
BERITAKU, Jambi-Kepemimpinan H Hasan Basri Agus (HBA) dan H Fachrori Umar
(FU) sebagai Gubernur Jambi dan Wakil Gubernur Jambi Periode 2010-2015
diletakkan dengan baik. Hubungan baik hingga akhir masa jabatan, HBA-FU juga
terjaga, meski kepentingan politik keduanya berlawanan jelang Pilkada Gubernur
Jambi Periode 2015-2020 pada 9 Desember 2015 mendatang. Perjalanan kinerja
pasangan ini sejak dilantik 3 Agustus 2010 lalu, menorehkan sejumlah prestasi.
Mulai dari pembangunan infrastruktur hingga program berbasis kerakyatan.
Dimasa akhir jabatan, H Hasan Basri Agus-H Fachrori Umar
melakukan pertemuan dengan sejumlah wartawan dan berpamitan kepada seluruh
SKPD, Senin (3/8/2015). Berikut ini catatan tentang program HBA-FU selama lima
tahun (Agustus 2010-Agustus 2015), khusus Pengembangan Bandara Jambi dan
Pelabuhan Laut Ujung Jabung. (Baca Juga: Berhasil Meretas Infrastruktur dan Sukses di Program SAMISAKE)
Kerinduan masyarakat Provinsi Jambi untuk memiliki bandara
bertaraf internasional dan pelabuhan induk ekspor-impor sudah mulai diwujudkan
sejak kepemimpinan HBA-FU. Kerinduan itu seiring dengan pertumbuhan
perekonomian masyarakat Provinsi Jambi lima tahun belakangan ini.
Kehadiran Menteri Perhubungan EE Mangindaan dan tiga
Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan RI yakni Dirjen Perhubungan Udara
Herry Bekti, Dirjen Perhubungan Laut Bobby R Mamahit, Dirjen Perhubungan Darat
Soeroyo Ali Meoso di puncak HUT Provinsi Jambi ke-57 (6 Januari 1957-6 Januari
2014) lalu sebagai komitmen awal terhadap percepatan pembangunan infrastruktur
perhubungan di Provinsi Jambi.
Pertumbuhan perekonomian Provinsi Jambi tentunya harus
didukung infrastruktur perhubungan melalui Bandara Sultan Thaha Saifuddin Jambi
dan akses transportasi laut Pelabuhan Ujung Jabung. Transportasi jalur darat
juga sangat mendukung pertubuhan perekonomian Provinsi Jambi, khususnya dari sentra-sentra
perkebunan, pertanian, pertambangan dan migas.
Pembangunan infrastruktur Perhubungan di Provinsi Jambi
merupakan sebagian program prioritas Pemerintah Provinsi Jambi menuju “Jambi
Emas 2015”. Kemudian Percepatan Pembangunan Ekonomi Provinsi Jambi dalam
kerangka Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
(MP3EI).
“Sebagaimana telah ditetapkan pemerintah pusat, bahwa
kawasan pantai timur Provinsi Jambi termasuk di dalam Koridor Ekonomi di dalam
MP3EI. Dampak dari penetapan itu, dana APBN akan dapat dikucurkan dalam
pembiayaan infrastruktur. Terdapat tiga agenda besar yang akan dilaksanakan
untuk pembangunan infrastruktur perhubungan di Provinsi Jambi dalam rangka
MP3EI,” kata HBA.
Pelabuhan Ujung Jabung Timur di Kabupaten Tanjabtim Provinsi
Jambi telah mulai direncanakan untuk dikembangkan sejak tahun 2011. Pembangunan
Pelabuhan Ujung Jabung telah sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Provinsi Jambi tahun 2013-2033.
Sesuai dengan Perda No 10 Tahun 2013 tanggal 4 Juli 2013 dan
ditetapkan dalam Rencana Induk Pelabuhan Nasional sebagai Pelabuhan Pengumpan
pada tahun 2015-2020 dan sebagai Pelabuhan Utama pada 2020 sesuai Surat
Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor KP 414 Tahun 2013 tanggal 17 April 2013.
Ground Breaking Pembangunan
Ir PB Panjaitan MM, HBA dan EE Mangindaan. Dok Asenk Lee Saragih |
Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus (HBA) mengatakan, hasil
kerja keras Pemerintah Provinsi Jambi dan para Gubernur Jambi terdahulu baru
sekarang bisa menjadi kenyataan. Apa yang diharapkan masyarakat Provinsi Jambi
khususnya masyarakat Ujung Jabung, bagaikan mimpi jadi kenyataan.
Hal tersebut dikatakan HBA saat acara Ground Breaking
Pembangunan Pelabuhan Laut Ujung Jabung oleh Gubernur Jambi dan Direktur
Pelabuhan dan Pengerukan Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI Ir.
Adolf R Tambunan bertempat di-Sungai Itik Kecamatan Sadu Kabupaten Tanjung
Jabung Timur, Kamis (20/11/2015) lalu.
Perencanaan Pelabuhan Ujung Jabung ini sudah dipikirkan dan
diperjuangkan dari jaman Gubernur Jambi sebelumnya. “Seperti Bapak Masjchun
Sofwan , Abdurrahman Soyoeti dan Zulkifli Nurdin. Dari perjuangan
inilah terus kita lakukan dengan bantuan Anggota DPR RI dapil Jambi serta putra
Jambi yang berada di Jakarta.
Jambi tidak akan maju dan tidak bisa bersaing
dengan provinsi lain, tanpa adanya pelabuhan samudera. Kata HBA, dalam upaya
merealisasikan pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung, Pemerintah Provinsi Jambi
telah membebaskan lebih kurang 100 ha dari 200 ha lahan untuk kawasan Pelabuhan
Ujung Jabung.
“Disamping Pemerintah Kabupaten Tanjabtim turut membantu
pembebasan lahan juga untuk akses jalan kepelabuhan masih dalam proses
penyelesaian. Disamping itu secara simultan juga dilakukan pembukaan dan
pembangunan jalan akses sepanjang 43 Km dari Desa Simpang menuju Ujung Jabung,”
kata HBA.
Ujung Jabung juga akan menjadi bagian integral dari upaya
pemerintah dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros Maritim dunia. “Letak
Pelabuhan Ujung Jabung yang sangat strategis menghadap laut Cina Selatan,
berada dalam jalur laut kepulauan Indonesia 1 dan jalur perdaganga
internasional di kawasan segitiga pertumbuhan dunia, bersama
pelabuhan-pelabuhan lainnya dipesisir Sumatera, akan menjadi salah satu
kekuatan utama dalam pengembangan poros maritim, khususnya di wilayah Barat
Indonesia,” jelasnya.
Pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung juga akan dibangun Pabrik
Besi Baja yang ada di Ujung Jabung dengan telah ditelitinya sumber besi yang
berkerja sama dari Beijing RRC Fuhai Group.
Direktur Pelabuhan dan Pengerukan Dinjen Perhubungan Laut RI
Ir. Adolf R Tambunan menyampaikan, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,
pemerintah perlu mengembangkan jalur perekonomian bagi masyarakat dengan cara
membuka akses baru Pelabuhan Ujung Jabung yang bisa mendongkrak pertumbuhan
ekonomi di Provinsi Jambi. Disamping itu pemerintah Pusat telah siap membantu
pembangunan Ujung Jabung.
Pelabuhan Ujung Jabung nantinya merupakan sarana penunjang
transportasi segitiga emas perekonomian Indonesia
(Singapura-Malaysia-Jambi-Indonesia). Pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung
juga didasari perhitungan tata letak wilayah Provinsi Jambi dalam Arus Laut
Kepulauan Indonesia (ALKI) diantaranya Jambi, Babel, NTT, Maluku, Maluku Utara,
Sulut, Kepri. Kapal yang melintasi Selat Malaka dalam perhitungan berkisar
3.000 kapal per hari, sedangkan Jambi berada di tengah ALKI Selat Malaka.
Pelabuhan itu tidak hanya untuk kemajuan ekonomi Jambi,
namun pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung juga akan meningkatkan situasi
keamanan di wilayah Jambi. Pasalnya, Jambi ditargetkan akan memiliki Pangkalan
Angkatan Laut (Lanal).
Hari ini Kamis 20 November 2014 lalu merupakan tonggak baru
pembangunan Pelabuhan Laut Ujung Jabung di Desa Sei Itik Ujung Jabung,
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi dengan dilakukannya Breaking
atau pemancangan tiang pertama Pelabuhan Laut Ujung Jabung oleh Direktur
Pelabuhan dan Pengerukan Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI Ir
Adolf R Tambunan bersama Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus.
Dorong Realisasi
Sementara Menteri Koordinator Maritim Indroyono Soesilo,
mengatakan bahwa Kemaritiman akan mengupayakan pelabuhan Ujung Jabung di
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, yang sudah mulai dibangun masuk peta tol
laut.
Terkait penunjang pelabuhan seperti kawasan industri, Menko
Maritim mengatakan jika sudah ada listrik industri tentu akan masuk, jika tetap
membuat kawasan industri namun tidak ada listrik, kata dia sama saja dengan
bohong. Untuk itu dia meminta berbagai pihak untuk sama-sama mendorong agar
listriknya masuk.
“Jadi kalau pembangkit listrik rencananya di Jambi ini tidak
selesai persiapan perizinannya, ya belum bisa dimulai. Jika listriknya nyala,
kawasan industri tentu akan jalan, yuk mari kita sama-sama dorong agar
listriknya cepat jalan," ujarnya.
HBA juga terus mendorong percepetan pembangunan Pelabuhan
Samudera Ujung Jabung. Gubernur Jambi bersama instansi terkait sudah melakukan
rapat koordinasi beberapa kali terkait dengan percepatan pembangunan Pelabuhan
Ujung Jabung tersebut. Tol laut yang direncanakan oleh Presiden Jokowi tahun
2014-2019 ini, Jambi termasuk bagian dari tol laut tersebut.
Bahkan HBA sudah menemui Wakil Presiden Republik Indonesia
H.Muhammad Jusuf Kalla guna mengkonsultasikan percepatan pembangunan Pelabuhan
Ujung Jabung. Wakil Presiden Jusuf Kalla juga telah dilihatkan proses
pembangunan Ujung Jabung.
Sementara Menteri Perhubungan RI Ignasius Jonan sangat
positif terhadap pembangunan Pelabuhan Laut Ujung Jabung. Menurutnya, dia akan
berusaha untuk melakukan pembangunan secara merata di daerah, jangan hanya
menumpuk di Pulau Jawa.
Ignasius Jonan mengemukakan, dalam konsep pembangunan tol
laut yang direncanakan oleh Presiden Republik Indonesia, H.Joko Widodo
(Jokowi), dari ujung Barat sampai Ujung Timur laut di Indonesia harus ada arus
lalu lintas kapal secara rutin. Baik yang mengangkut orang maupun yang
mengangkut barang. Untuk itu infrastruktur lalu lintas laut dari ujung Barat
sampai ujung Timur Indonesia harus dibenahi, termasuk pelabuhan.
Disebutkan, dari 14 pelabuhan itu, 10 diantaranya hanya
pelabuhan pengumpan. Sehingga mulai 2014 sesuai dengan SK Menteri Perhubungan
dan Persetujuan DPR RI, Pelabuhan Laut Ujung Jabung, Provinsi Jambi akan
dijadikan Pelabuhan Utama.
“Pelabuhan Ujung Jabung sebagai kekuatan Sumatera dalam
koridor Sumatera Percepatan Pembangunan Ekonomi Provinsi Jambi dalam kerangka
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Ujung Jabung nantinya merupakan sarana penunjang transportasi segitiga emas
perekonomian Indonesia, Singapura-Malaysia-Jambi-Indonesia,” katanya.
Menurutnya, nantinya Pelabuhan Ujung Jabung, nantinya akan
ada dermaga Cargo ,BBM, CPO, Batubara, Penumpang. Dirinya juga mengatakan
terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Jambi yang mendukung lewat pembebasan
lahan seluas 200 hektar untuk pelabuhan tersebut.
Gubernur Jambi HBA mengajak setiap elemen masyarakat untuk
turut mensukseskan pembangunan pelabuhan Ujung Jabung ini sebagai langkah
mensejahterakan rakyat di Provinsi Jambi, yang pada akhirnya nanti bisa
dijadikan urat nadi perekonomian di Provinsi Jambi.
“Marilah sama-sama kita sukseskan pembangunan Pelabuhan
Samudera Ujung Jabung ini, tidak ada kepentingan politis sama sekali di
dalamnya, semata-mata untuk kepentingan masyarakat Jambi," ujar HBA.
Menurut dia, dengan ditetapkannya pembangunan Pelabuhan
Ujung Jabung dalam program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia (MP3EI) dipastikan nantinya akan banyak potensi ekonomi yang
dapat dinikmati oleh masyarakat Provinsi Jambi.
Embarkasi Antara Jambi
Sementara pengembangan Bandar Udara (Bandara) Sultan Thaha
Jambi sebagai Bandara Internasional mendapat apresiasi dari berbagai pihak.
Selain membuka akses ekonomi Provinsi Jambi, Bandara Jambi juga telah
diwujudkan sebagai Embarkasi Haji Antara Provinsi Jambi. Mulai tahun 2015 ini
seluruh kegiatan atau proses pemberangkatan haji dari Provinsi Jambi sudah
menggunakan Bandara Jambi.
Selain Embarkasih Antara Jambi, kerinduan masyarakat
Provinsi Jambi untuk memiliki bandara bertaraf internasional sudah mulai
diwujudkan di era kepemimpinan HBA-FU. Kerinduan ini seiring dengan pertumbuhan
perekonomian masyarakat Provinsi Jambi lima tahun terakhir.
Embarkasi Haji Antara Provinsi Jambi juga sebagai “hadiah”
HUT ke 58 (6 Januari 1957-6 Januari 2015) Provinsi Jambi lalu. Gubernur Jambi
H. Hasan Basri Agus (HBA) juga menghadiri Simulasi Pelayanan Embarkasi Haji
Antara Provinsi Jambi, bertempat di Asrama Haji Kota Baru Jambi, Selasa 30
Desember 2014 lalu. Kata dia, tahun 2015 masyarakat Jambi telah bisa
memanfaatkan Embarkasi Haji Jambi seperti yang diidam-idamkan selama ini.
Simulasi yang dihadiri oleh Dirjen Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan RI Dokter Tjejep Ali Akbar
dan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI Abdul
Jamil mengapresiasi simulasi yang dilaksanakan oleh penyelenggaraan Haji dari
Kemenag Provinsi Jambi tersebut. Embarkasi Haji Antara Provinsi Jambi mulai
tahun 2015 sudah resmi digunakan.
Menurut HBA, adapun gambaran transportasi udara yang telah
ikut berkerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jambi diantaranya, Sriwijaya Air,
Garuda dan Lion Air. Jenis dan Tipe pesawat yang digunakan Boeing 737 - 303 /
400 dengan kapasitas seat 148 -167. Jumlah jemaah pada tahun 2015 sebanyak 2108
jemaah dan ditambah para petugas kesehatan dan pendamping 23 orang, dengan
jumlah penerbangan (Flight) 14 kali.
Upaya yang dilakukan Gubernur Jambi Hasan Basri Agus beserta
jajaran kini sudah membuahkan hasil yang signifikan tentang pengembangan
Bandara Jambi. HBA juga secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Menteri
Agama RI, melalui Dirjen Haji Dan Umrah yang telah memberikan kesempatan
Embarkasi Haji Antara di Provinsi Jambi pada Tahun 1436 H / 2015 M.
“Dengan dibukanya Embarkasi di Jambi bisa menyatukan
keberangkatan dari Kabupaten/kota yang berada di Provinsi Jambi melalui satu
pintu yaitu Embarkasi Haji Antara Provinsi Jambi, melalui Batam langsung ke
Mekah. Selama ini keberangkatan Haji Jambi terpecah menjadi dua bagian yakni
Embarkasi wilayah barat melalui embarkasi Padang dan embarkasi wilayah timur
melalui Batam. Kini bisa satu embarkasi yaitu embarkasi Jambi,” ujar HBA
didampingi Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi Ir P Bernhard Panjaitan MM.
Gubernur Jambi HBA juga menjelaskan, masalah Bandara Sultan
Thaha Jambi sudah tidak ada masalah lagi. “Bandara Sulthan Thaha Saifuddin
sudah bisa memenuhi syarat. Memang ada beberapa hal yang perlu kita perbaiki,
itu terus kita perbaiki dan ditindaklanjuti kini,” kata HBA.
Dirjen Haji dan Umrah Kemenag RI Abdul Jamil menjelaskan,
untuk pelaksanaan embarkasi ini perlu waktu panjang dan proses yang matang.
“Provinsi Jambi dengan Kepemimpinan HBA yang gigih terus memperjuangkan dan
mempersiapkan semua keperluan embarkasi. Dengan semangat dan keyakinan yang
tinggi ini perlu kita kasih apresiasi untuk Gubernur Jambi HBA,” kata Abdul
Jamil.
Melihat jemaah Haji yang banyak dari Provinsi Jambi, ini
sangat diperlukan embarkasi di Jambi ini. “Insya Allah tahun 2015 sudah bisa
dilaksanakan di Jambi. Ini berkat buah kerja keras Gubernur Jambi dan
jajarannya,” ujar Abdul Jamil.
Selama ini Jemaah Haji Provinsi Jambi masih menggunakan
Bandara Hang Nadim Batam dan Bandara Sumatera Barat sebagai Embarkasi Haji.
Pemprov Jambi bersama pihak Angkasa Pura II Jambi kini telah melakukan
pengembangan Bandara Jambi.
Menurut HBA, Bandara Jambi berstatus bandara internasional bisa dijadikan sebagai embarkasi jemaah haji. Sehingga dapat mengurangi biaya pengeluaran para jemaah haji serta mengesiansi jarak keberangkatan jemaah haji.
Pembangunan terminal baru merupakan konsekuensi logis dari
berkembangnya ukuran pesawat. Kedepannya pesawat sekelas Boeing 737-900 ER yang
memiliki badan dan kapasitas angkut lebih besar bisa mendarat di Jambi.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi mencatat
peningkatan jumlah perkembangan dan keberangkatan penumpang di Bandara Sultan
Thaha Jambi Triwulan I 2014 berjumlah 302.240 orang, dan meningkat 8,18% pada
tahun 2015. Momen libur Idul Fitri dan Natal Tahun Baru, Imlek menjadi faktor
utama peningkatan jumlah penumpang tersebut.
Pengembangan Bandara
Pengembangan Bandara Sultan Thaha Jambi kini telah menambah
luas terminal dari 2.308 m2 menjadi 13.015 m2 (meningkat 8 kali lipat),
kemudian areal apron, kapasitas parkir kenderaan dari 215 menjadi 461
kendaraan, kapasitas parkir pesawat dari 5 menjadi 12 pesawat, commercial area
dari 621,5 m2 menjadi 1398 m2 dan terminal kargo dari 3.902 ton per tahun
menjadi 7.391 ton per tahun.
Pembangunan tahap pertama difokuskan pada peningkatan
kapasitas terminal penumpang agar mampu melayani 1,5 juta pergerakan penumpang
pertahun. Pengembangan berupa landasan pacu, apron, taxi way, ruang tunggu VIP,
serta seluruh sarana pendukung bandara bertaraf internasional.
Disebutkan, pengembangan terminal akan dilaksanakan dalam
tiga tahap. Pembangunan tahap pertama akan fokus mengembangkan terminal menjadi
seluas 6.900 meter persegi dan melengkapinya dengan dua garbarata.
Setelah itu pengembangan memasuki tahap kedua. Pada tahap
ini, terminal akan diperluas menjadi 9.000 m2. Kemudian tahap ketiga, Angkasa
Pura bakal memperluas terminal menjadi 16.400 M2. Selain terminal bandara,
Angkasa Pura juga akan memperpanjang landasan pacu dari 2.000 meter menjadi
2.600. meter.
Lebar landasan ditambah dari 35 meter menjadi 45 meter,
perluasan tempat parkir pesawat dari 20.638 m2 menjadi 43.089 m2. Untuk pemindahan tower dan fisik runway akan
dikerjakan menggunakan dana APBN.
Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus (HBA) sejak dilantik jadi
Gubernur Jambi Agustus 2010 lalu, baru lima hari menjabat gubernur, dirinya
langsung menayakan kelanjutan pengembangan Bandara Sultan Thaha Jambi kepada
Pemerintah Pusat.
Seiring pertumbuhan ekonomi dan tingginya mobilisasi warga
dari dan ke Provinsi Jambi, dengan menggunakan jalur arus transportasi udara,
membuat Pemprov Jambi mengembangkan Bandara Sultan Thaha Jambi. (Asenk Lee Saragih)
Penghargaan Pertama Bidang Lingkungan Hidup Tingkat Nasional. |
HBA-Ephorus HKBP Pdt WTP Simarmata. Foto Asenk Lee Saragih. |
HBA Besok Orang Sakit |
Hj Yusniana (Kanan) |
Mantan Ketua PGI Pusat Pdt Y (Kiri) dan HBA |
Menara Gentala Arasy Jambi. Foto Asenk Lee Saragih. |
Pena Mas untuk HBA dari PWI Pusat. |
HBA dengan Pena Mas PWI Pusat |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar