Jalur Arus Mudik di Jambi Aman Jambi
JAMBI-MR-Jalur arus mudik lebaran Idul Fitri 1436
H/2015 di Provinsi Jambi dijamin aman dari gangguan kriminalitas. Namun jalur
mudik di Provinsi Jambi masih mengalami kendala dibidang infrastruktur jalan
dan rambu lalulintas. Sementara Polda Jambi menempatkan satuan khusus di jalur
mudik yang rawan tindak criminal.
Hal tersebut dikatakan Gubernur Jambi H
Hasan Basri Agus (HBA) didampingi Kapolda Jambi Brigjen Pol Brigjen Pol. Lutfi
Lubihanto dan Danrem Gapu 042 Jambi Kol Inf Haryanto pada Apel Operasi Ketupat
2015 yang dilaksanakan di lapangan Kantor Gubernur Jambi, Kamis 9 Juli 2015.
Menurut Gubernur Jambi HBA, jalur arus
mudik di Provinsi Jambi dipastikan aman dan kondusif. Aparat kepolisian dan TNI
telah bekerjasama dalam pengamanan jalur H-5 hingga H+5 mudik Idul Fitri 1436
yang jatuh pada 17 Juli 2016.
“Seperti yang tadi saya bacakan Pidato Bapak Kalporli yang
disampaikan seluruh aparat kepolisian dan TNI memberikan rasa aman, tentram
untuk masayarakat. Apa yang disampaikan
dalam Pidato Kapolri itu dijelaskan bagaimana menyiapkan masyarakat harus
aman tenang sampai juga dari masalah
lalulintas jalan. Termasuk beribadah
juga begitu. Itulah pada dasarnya yang perlu disadari masing-masing oleh pelayanan kepada masyarakat sipil,”
katanya.
Polri, militer dan intansi lainnya dalam apel
ini diprioritaskan mengecek kesiapan dalam menghadapi Idul Fitri apakah sudah siap. “Semoga instansi
terkait seperti aparat Polri dan TNI mudah-mudahan berjalan dengan baik,” kata
HBA.
Menurut HBA, pihaknya telah melakukan evaluasi
dan sedang meminimalkan jalan-jalan yang berlobang untuk segera ditutup. “Kemudian
bagi jalan-jalan yang di daerah longsoran sudah dipersiapkan alat berat seperti
di daerah kearah Kerinci. Itu yang selama ini sudah dipersiapkan dan
mudah-mudah semua berjalan sesuai yang dijadwalkan,” ujar HBA.
Dishub Provinsi Jambi juga nanti melaranga angkutan batu bara agar tidak beroperasi selama mudik
lebaran di Provinsi Jambi. Seperti angkutan CPO juga dikurangi selama H-5
hingga H+5 Idul Fitri 1436 H ( 17 Juli 2015).
“Kebijakan ini harus dilakukan sehingga saat
lebaran yang pulang kampung posisinya aman dan tidak terganggu karena
angkutan-angkutan lainnya yang biasa mengganggu masyarakat,” kata HBA.
Menurut HBA, mengemukakan bahwa operasi
pengamanan Hari Raya Idul Fitri, baik menjelang, pada saat, dan pasca Idul
Fitri, yang diistilahkan dengan Operasi Ketupat merupakan upaya
pemerintah untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat.
“Apa yang disampaikan oleh Kapolri jelas
sekali, mulai dari bagaimana menyiapkan sembilan bahan pokok, masyarakat harus
aman, harus tenang, sampai juga masalah lalu lintas jalan, semuanya, beribadah
juga demikian. Itulah pada dasarnya yang perlu disadari oleh masing-masing kita
pelayan masyarakat, baik sipil, Polri, dan militer, dan termasuk instansi lain.
Oleh sebab itu, apel yang dilaksanakan hari ini pada dasarnya adalah mengecek
kesiapan kita semua dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam
menghadapi Hari Raya Idul Fitri,” tutur HBA.
Sementara Kapolda Jambi Brigjen Pol Brigjen
Pol. Lutfi Lubihanto mengatakan, Jajaran Polda Jambi bersama instansi lainnya
telah mempersiapkan 47 posko Operasi ketupat 2015. Posko tersebut sebagai
sarana pelayanan kepada pemudik.
Sementara Polda Jambi juga menempatkan
satuan khusus seperti penembak sniper di daerah rawan kriminalitas, khususnya
di jalur mudik Provinsi Jambi.
Menurut Lutfi Lubihanto, sesuai dengan
konsep operasi, dua kekuaan yang dilibatkan, untuk Polri 23 kekuatan. Jadi kita
punya 7.200, 2.300 kita siapkan untuk pelaksanaan operasi, kemudian tersebar
dalam kegiatan-kegiatan rutin masyarakat. Keterlibatan instansi terkait
memberikan peranan yang cukup penting dalam rangka menjamin keamanan
masyarakat, termasuk keamanan dan keselamatan berlalu lintas,
kamseltibcarlantas.”
Mengenai persiapan pasukan khusus di
titik-titik rawan, Lutfi Lubihanto menyatakan bahwa sesuai dengan prediksi
kerawanan untuk tahun 2015. Ada beberapa titik yang perlu diamankan, dimana tim
tetap stanby di tempat-tempat yang dekat dengan lokasi kerawanan. Beberapa
titik adalah tempat-tempat kegiatan masyarakat, termasuk juga pusat-pusat
perbelanjaan, yang pada prinsipnya masyarakat dalam kegiatan keseharian,
terutama menjelang Idul Fitri bersama keluarga tetap dalam kondisi aman.
“Sejauh ini memang belum ada hal yang
terlalu mengkuatirkan di Provinsi Jambi, akan tetapi kesiapsiagaan tetap
dilaksanakan,” tambah Lutfi Lubihanto.
Terkait penilangan lalu lintas, Lutfi
Lubihanto menjelaskan bahwa dalam menjamin keamanan, ketertiban, dan kelancaran
masyarakat, khususnya di jalan raya, hal-hal yang terkait dengan bentuk
hambatan di jalan itu diminimalkan, nenyangkut masalah kebijakan penindakan.
“Sebetulnya penindakan merupakan proses
pembelajaran hukum masyarakat juga. Jadi penindakan situasional, akan selektif
dalam rangka penindakan, bukan sama sekali tidak ada. Karena kita juga harus
memberikan pelajaran bagi masyarakat, jangan sampai masyarakat tidak memetik
proses pembelajaran itu, kemudian selalu dalam kehidupan kesehariannya
melanggar hak-hak asasi manusia lainnya, itu yang kita antisipasi,” ujar Lutfi
Lubihanto.
“Menyikapi daerah rawan mudik di jalan
raya, kita sudah melakukan koordinasi dengan instansi terkait, hal-hal yang
terkait dengan hambatan di jalan, berupa kemacetan lalu lintas, kecelakaan,
termasuk juga hambatan lain yang terkait dengan bencana alam, sudah kita
antisipasi,” ungkap Lutfi Lubihanto.
“Beberapa jalur litas yag sudah diprediksi
oleh Polri melalui deteksi dini adalah daerah-daerah yang sepi, kemudian daerah
yang tidak memiliki penerangan jalan. Tetapi semua sudah diantisipasi dengan
rapat koordinasi dan melakukan langkah-langkah untuk meminimalisir
daerah-daerah rawan itu sendiri. Di Jambi, tidak ada titik yang sangat
mengkuatirkan buat masyarakat untuk melakukan kegiatan mudik,” lanjut Lutfi
Lubihanto.
“Untuk pos-pos di kota dan kabupaten,
terpilih berdasarkan selektivitas dan prioritas dalam pelayanan masyarakat, 47
pos yang didirikan. Konsepnya adalah memberikan pelayanan cepat, jadi kita mendekat
pada pusat kegiatan mayarakat, sehingga masyarakat bisa memanfaatkan fasilitas
pelayanan di pos tersebut, yang bergabung, jadi tidak hanya institusi Polri,
tetapi juga ada fasilitas kesehatan, pelayanan kegiatan masyarakat lainnya,
seperti kelelahan juga diantisipasi dengan kegiatan-kegiatan istirahat, dan
sebagainya,” tandas Lutfi Lubihanto.
Sebelumnya, Gubernur Jambi selaku inspektur
upacara membacakan amanat tertulis Kapolri, Drs. Jend. Polisi Badrodin Haiti. Dalam
apel tersebut, Gubernur, Kapolda, dan Danrem 042/Garuda Putih memeriksa Pasukan
Pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1436 H Tahun 2015.
Selain itu, Gubernur Jambi HBA menyematkan
pita tanda dimulainya Operasi Pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1436 H Tahun
2015. Selesai apel, dilakukan penyerahan bantuan sarana pencegahan kecelakaan
tahun 2015 untuk operasi ketupat secara simbolis dari pimpinan Jasa Raharja
Cabang Jambi kepada tim operasi ketupat.
Bantuan itu berupa 200 unit traffic cone, 50
unit barikade, 450 unit rompi, 50 unit jas hujan, 5 unit alat test alcohol, 50 unit senter
polisi, 3 unit tenda kerucut dan 5 unit tenda payung. (Asenk Lee Saragih)
GUB JAMBI HBA JADI INSPEKTUR UPACARA |
KOMANDAN UPACARA |
KABID HUMAS POLDA JAMBI |
KAPOLRESTA JAMBI. FOTO-FOTO ASENK LEE SARAGIH-HP 0812 7477587 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar