Jakarta -Industri perbankan tengah mengalami tren
menaikkan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) akibat ketatnya likuiditas
yang memaksa perbankan menyesuaikan tingkat suku bunga kredit yang mereka
keluarkan.
Namun tidak demikian dengan PT Bank Central Asia (BCA) yang justru berencana
menurunkan suku bunga KPR-nya.
“Kita lihat, KPR memang agak melemah. Tapi saya memang sedang beripikir di
bulan September malah mengurangi (bunga), saya mungkin akan turunkan 0,25% -
0,5%," kata Direktur Utama BCA, Jahja Setiaamadja di sela acara Indonesia
Banking Expo (IBEX), Jakarta, Jumat lalu.
Ia menuturkan, suku bunga KPR yang dimilik BCA saat ini
berada pada level 9%-11,5%. Jahja menambahkan alasannnya menurunkan suku bunga
KPR lebih karena perusahaan ingin meningkatkan kinerja sektor tersebut.
“Karena kita lihat dengan menurunkan bunga KPR dapat meningkatkan penyaluran
kita di KPR, karena kita kan ingin dorong kenaikan di situ," sambung dia.
Berbeda dengan BCA, sejumlah bank malah sudah menaiikkan suku bunga KPR-nya. Di
antara bank-bank tersebut adalah Bank Tabungan Negara (BTN) yang pada periode
Juli-Agustus mengalami kenaikan 0,5%. Artinya, bunga KPR BTN untuk fixed
rate berkisar 11,5%.
Mulai Agustus 2014, CIMB Niaga juga menaikkan suku bunga KPR sebesar 25 basis
poin atau 0,25%. Saat ini rata-rata floating rate KPR sebesar 12,75%.
Selain itu juga ada Bank International Indonesia (BII) yang menaikkan suku
bunga KPR. Per Juni 2014 lalu, BII menaikkan suku bunga dasar kredit (SBDK) KPR
sebesar 50 basis poin menjadi 11,75%.(dtk/lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar