Melek Al Quran: Wakil Gubernur Jambi H Fachrori
saat melakukan uji petik baca Alquran di SDN 138/VIII Desa Sungai Bengkal,
Kecamatan Tebo Ilir, Kabupaten Tebo. Pada kesempatan itu wagub juga memberikan
Al Quran kepada guru agama di sekolah tersebut. FOTO R MANIHURUK/HARIAN JAMBI
JAMBI-Dalam rangka mengevaluasi program “melek” aksara Al Qur’an
yang telah dicanangkan Pemprov Jambi melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jambi sejak
tahun 2012 lalu, uji petik melek aksara Al Qur’an di sejumlah sekolah di
Provinsi Jambi telah dilakukan.
Uji petik itu dilakukan langsung oleh Wakil Gubernur Jambi H
Fachrori di Kabupaten Tebo dan kabupaten lainnya. Sekolah yang dilakukan uji
petik yakni baca Alquran di SDN 138/VIII Desa Sungai Bengkal, Kecamatan Tebo
Ilir, Kabupaten Tebo.
Uji petik baca AlQuran dilakukan di Kelas VI SDN tersebut
dengan menguji 10 murid. Diantaranya yang bisa baca Alquran itu yakni Igbal,
Putra, Isep Dwi Imelka, Silva, Umir, Pinta, Nadya, Linda. Dua murid yang hafal
Ayat Kursi yakni Igbal dan Isep Dwi Imelka dan mendapat hadiah masing-masing Rp
50.000 sebagai apresiasi.
Pada kesempatan itu, H Fachrori Umar SH M Hum memberikan
kenang-kenangan berupa dua buah Alquran yang diterima ibu Zus, Guru Agama Islam
SD 138 Sungai Bengkal. Sebelum bertolak Wagub Jambi foto bersama dengan
guru-guru dan murid sekolah tersebut.
Kemudian, H.Syahrasaddin juga melakukan uji petik melek
aksara Al-Qur'an di dua sekolah di Kota Sungai Penuh Februari lalu. Uji petik
dilakukan di SMP Negeri 2 Kota Sungai Penuh dan SD Negeri No.011/XI, Kecamatan
Sungai Penuh, Kota Sungai Penuh.
Di SMP Negeri 2 Kota Sungai Penuh, Sekda melakukan uji petik
di kelas VIII F. Selanjutnya, di SD Negeri No.011/XI, Sekda melakukan uji petik
di kelas 6C dan kelas 3 B. Dari uji petik tersebut, ditemukan bahwa sebagian
besar murid di kedua sekolah tersebut sudah bisa membaca aksara Iqro dan
Al-Qur'an.
Wagub meminta para murid agar rajin belajar, termasuk rajin
belajar membaca Iqro dan Al-Qur'an karena hal itu sangat berguna untuk akhlak.
Kepada para guru, Wagub mengimbau para guru agar mengajari, mendidik, dan
membimbing para murid secara terus-menerus, termasuk dalam pembacaan Iqro dan
Al-Qur'an.
Disebutkan, uji petik lanjutkan ke SD, karena kalau
SMP-sudah, semuanya sudah bisa membaca Al-Qur'an, tentu di SMA lebih mudah.
“Makanya kita cek di SD. Nah, di SD tadi kita masuk kelas 6 SD, itu juga
sebagian besar di Al-Qur'an, artinya mungkin ketika mereka masuk SD, di tingkat
TK mungkin, Insya Allah ya, sudah masuk ke tahap Al-Qur'an, bukan lagi Juz
Ama. Tadi kita dengarkan, hanya masalah panjang pendek, artinya huruf-huruf
sudah mulai dikenal,”katanya.
“Uji petik di ke SD kelas 3, nah ini yang kena hurufnya,
artinya memang kelas 1,2, dan 3 itu harus memperbanyak menghafal dan mengenal
huruf. Tadi sudah saya imbau gurunya juga untuk memperdalam pembelajaran
tentang ucapan dari setiap huruf-huruf,”ujarnya.
Namun demikian, Pengamat Pendidikan di Jambi Muchtar Latif
menilai, uji petik yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi terhadap melek aksara Al Quran selama ini
belum mampu mengentaskan buta aksara Al Quran bagi pelajar SD, SMP, SMA atau
sederajat di Provinsi Jambi.
Dirinya juga berharap agar program pendidikan (baca, tulis
dan berhitung) aksara Al Quran bagi pelajar Muslim di sekolah-sekolah agar
lebih ditekankan. Program ini harus didukung dengan guru-guru Agama Islam yang
handal dan profesional. (lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar