Wakil Walikota Abdullah Sani (BERDIRI DI DEPAN PALING KIRI) saat meninjau pelaksanaan UN di Jambi Senin 14 April 2014 di salah satu SMA di Kota Jambi. FT Harian Jambi |
Kecemasan para siswa
sekolah menengah (SMA) atau sederajat dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN)
tahun ini mulai terurai. Pelaksanaan UN tak lagi menjadi momok menakutkan para
siswa karena kelulusan tak lagi mutlak hasil UN. Kini kelulusan ditentukan Nilai Akhir (NA)
dengan pembobotan 60 persen nilai UN ditambah 40 persen nilai sekolah (S/M).
ROSENMAN M, Jambi
“Saya tidak
terlalu cemas mengikuti UN kali ini. Karena saya sudah mempersiapkannya
jauh-jauh hari sebelumnya. Kemudian penentu kelulusan tak lagi mutlak hanya
hasil UN, jadi UN kali ini lebih tenang,” kata Nando, salah satu peserta UN SMA
di Xaverius Jambi.
Apa yang
dirasakan Ando, begitu juga dengan peserta UN lainnya. Mereka tak lagi cemas
dalam mengikuti UN seperti tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, penentuan
kelulusan tak lagi mutlak hasil UN tapi sudah termasuk hasil dari nilai kelas
1, 2 dan 3 beserta ujian semester.
Hal terpenting
yang harus disiapkan para siswa dalam menjalani UN adalah, persiapan mental
serta konsentrasi penuh. Penguatan mental untuk menghadapi UN ini sangat
penting, karena ini sekali dalam 3 tahun.
Secara akademis
siswa peserta UN ini sudah sangat siap karena selama 3 tahun melakukan
persiapan. Yang pasti mental perlu disiapkan, sebab jika anak itu tidak punya
mental petarung, maka akan terjadi kompius psikologis, di situ
kosennya pecah saat ujian dimulai.
Pengamat Pendidikan
Provinsi Jambi, Prof Dr Muktar Latif MPd I, mengatakan, terkait kelulusan UN di
Jambi tahun ini, akan berpeluang kelulusan di atas 90 persen. Pasalnya, 40
persen penetuan kelulusan siswa dari nilai rata-rata dari sekolah.
“Kelulusan tahun UN
ini, saya rasa tidak ada lagi yang menghambat, karena nilai rata-rata dari
sekolah cukup besar pengaruhnya. Soal UN tersebut merupakan mata pelajar yang
sudah dipelajari dan sering diulang-ulang dalam program les di sekolah, sebelum
UN dilaksanakan. Jadi nilai hanya nambah sedikit dari UN, soalnya diambil dari
pelajaran kelas I hingga kelas III, tentu sudah sering ulang-ulang,” katanya.
Kata Mukhtar,
dirinya sangat meyakini, peserta UN di Jambi bisa menyelesaikan semua soal
dengan baik. Kecemasan para siswa dalam mengikuti UN juga tidak begitu berat,
karena penentu kelulusan tersebut tak lagi mutlak dari hasil UN.
28.482 Siswa SMA
Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi Jambi Drs Rahmat Derita Harahap mengatakan, pelaksanaan UN
hari pertama (Senin 14/4) di Provinsi Jambi berjalan dengan baik dan
lancar.
Sebanyak
28.482 siswa kelas III Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat di Provinsi Jambi
mulai menjalani UN di 1.702 ruangan kelas dengan jumlah pengawasnya 3.404 yang
tersebar di 108 sekola penyelengara tingkat SMK, SMA dan Madrasah Aliyah (MA).
Disebutkan,
rekapitulasi sekolah dan madrasah penyelengara tahun ajaran 2013-2014 jejang
SMP dan MTs sebanyak 188, dengan jumlaj peserta 52. 387, jumlah ruang 3. 048
dan 6.098 pengawas.
Kemudian
rekapitulasi sekolah penyelengara UN 2013/2014 jejang SMK, SMA dan MA, Kota
Jambi 31 sekolah penyelenggara. Di Kota Sungaipenuh 5, Batanghari 5 menggabung 1,
Bungo 12 menggabung 5, Kerinci 4 menggabung 2.
Kemudian
di Kabupaten Tanjung Jabung Barat 5, Merangin 8 menggabung 4, Sarolangun 12
menggabung 9, Tebo 9 menggabung 2, Muarojambi 10 menggabung 2, Tanjung
Jabung Timur 6 menggabung 1 sekolah yang ikut penyelenggara UN.
Tingkat SMA
Pengawasan UN Lewat CCTV |
Sementara
di Kota Jambi 37 menggabung 4 sekolah penyelenggara, Kota Sungaipenuh 6 menggabung 1, Batanghari 12,
Bungo 17 menggabung 1, Kerinci 13, Tanjung Jabung Barat 12 menggabung 10,
Merangin 16 menggabung 4, Sarolangun 12 menggabung 7, Tebo 18, Muarojambi 13 menggabung 5, Tanjung
Jabung Timur 10 menggabung 2.
Pada
tingkat Madrasa Aliyah, di Kota Jambi 13, menggabung 6 sekolah penyelenggara,
Kota Sungaipenuh
3, Batanghari 5 menggabung 13, Bungo 4 menggabung 14, Kerinci 8 menggabung 2,
Tanjung Jabung Barat 6 menggabung 15, Merangin 9 menggabung 14, Sarolangun 5
menggabung 14, Tebo 12 menggabung 5, Muarojambi 7 menggabung 9, Tanjung Jabung
Timur 5 menggabung 16.
Menurut
Rahmad Derita, untuk SMALB 26 peserta 2 ruangan 4 pengawas, SMPLB 56 orang
sebanyak 7 ruang dan 14 pengawas. Sedangkan Paket C 2. 698 orang 166 ruang 33
pengawas, Paket B 1. 819 orang 129 ruang 258 pengawas.
Dia
mengatakan, sistem ujian tahun ini, masih seperti tahun kemarin, terdapat 20
paket soal, hingga siswa bisa mendiri untuk mengisi soal itu. “Jangan harap dan
jangan percaya jika beredar kuncu jawaban,” katanya.
Disebutkan,
untuk pengawasan UN ini, Dinas Pendidikan Provinsi Jambi bekerjasama dengan
domain Perguruan Tinggi (PT) di Jambi. Dalam hal ini untuk pengawasan dilakukan
oleh mahasiswa Universitas jambi (Unja). Kemudian pihak kepolisian dan Satuan
Pol PP juga ikut mengawasi UN di Provinsi Jambi.
Soal UN Aman
Sesuai
jadwal, soal-soal Ujian Nasional (UN) tiba di Dinas Pendidikan Kota Jambi pada
Minggu (13/4) sekira pukul 09.00 WIB. Soal-soal diantar oleh Dinas Pendidikan
Provinsi Jambi menggunakan mobil POS Jambi, dengan jumlah 178 kardus.
Setiba
di Disdik Kota Jambi, soal-soal langsung disambut oleh Ketua UN Kota Jambi Edi
Triono Spd Mpd, perwakilan dari
perguruan tinggi dan personel
Polda Jambi.
Pantauan di seluruh
SMA di Kota Jambi pelaksanaan UN berjalan dengan baik. Kepala SMA I Kota Jambi
Zul Asri, mengaku pelaksanaan UN hari pertama berjalan dengan baik. Pihaknya mempersiapkan
11 ruangan untuk UN.
Siswa yang ikut
menjadi peserta UN di sekolahnya sebanyak 209 murid, 149 jurusan IPA, 60 orang
jurusan IPS.
Sementara
distribusi soal ke kabupaten/kota
se-Provinsi
Jambi berjalan sesuai rencana. Hal ini disampaikan Kepala Bidang Pendidikan
Menengah dan selaku Ketua Pelaksana tingkat Provinsi Jambi A Mukti.
Menurutnya,
distribusi soal telah dilaksanakan sejak tanggal 9-10-11 April lalu ke 108
sekolah
penyelengara tingkat SMK, SMA dan Madrasah Aliyah.
KPAI Pantau UN di Jambi
Serius |
Sementara Komisi
Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menurunkan tim pemantauan Ujain Nasional
(UN) di beberapa provinsi di Indonesia termasuk Jambi. Jadwal pemantauan UN di
Jambi direncanakan pada Selasa (15/04).
Ketua KPAI Asrorun
Niam Sholeh di Jakarta, mengatakan, KPAI akan menerjunkan tim pemantauan di
beberapa titik di Jabotabek. Sementara, hari Selasa akan ada tim pemantauan di
Jambi, NTB, dan Kaltim.
Selain itu, KPAI
merekomendasikan agar pengamanan UN yang dilakukan aparat kepolisian tidak
dilakukan secara terbuka agar tidak mempengaruhi mental dan psikologis anak.
Dalam pemantauan
tersebut, KPAI menemukan sejumlah polisi yang berjaga, mengunakan pakaian
seragam lengkap. Sejauh ini, tambah Asorun, KPAI telah menerima enam pengaduan
terkait dengan pelaksanaan UN.
KPAI akan melakukan
pengawasan UN serta membuka Posko Pengaduan Pelanggaran Ujian Nasional sebagai
upaya untuk memastikan agar semua anak Indonesia tanpa terkecuali mendapatkan
perlindungan optimal.
Jamin UN Tidak Bocor
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh menjamin
Ujian Nasional untuk peserta didik tingkat Sekolah Menengah Atas dan sederajat
pada 14-16 April 2014 tidak akan bocor.
“Peluang bocor tidak ada, nyontek saja tidak ada karena 20
siswa yang ada di dalam kelas menerima 20 soal yang berbeda. Isu kebocoran
selalu ada tapi kami sudah bekerja sama dengan pihak kepolisian dan sudah
menjalankan koordinasi di lapangan untuk mengecek kebenaran mengenai isu
tersebut. Kapolri(Jenderal Polisi Sutarman, red) juga
sudah berjanji akan segera mengecek bila ada pelaporan mengenai kecurangan UN
lewat SMS karena memang polisi bekerjasama dengan seluruh operator telepon,”
kata M Nuh.
Posko pengaduan Kemendikbud membuka posko pengaduan UN 11
April hingga 16 Mei 2014 melalui telepon, faksimili, surat elektronik, maupun
tatap muka di Puspendik, gerai informasi media Pusat Informasi dan Humas, Badan
Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) dan di Inspektorat Jenderal (Itjen).
“Mekanisme pelaporan untuk mengawasi kebocoran akan
ditindaklanjuti melalui posko pengaduan nanti,” katanya.
M Nuh juga sudah melakukan teleconference pada Kamis (10/4) dengan dinas pendidikan provinsi
dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) serta perguruan tinggi untuk
menjamin distribusi soal UN.
“Semua soal UN di semua provinsi sudah sampai misalnya di
ujung-ujung seperti Papua, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur hingga Aceh sudah
melaporkan bahwa soal diterima dengan baik dan belum ada laporan kekurangan
soal, Kapolda-Kapolda dan Kapolri juga sudah memastikan agar tidak terjadi
apa-apa,” jelas M Nuh. (*/dgl/lhi/ant/lee).
***
Tabel
Perhitungan Kelulusan UJian Nasional 2014
Formula nilai akhir penentu kelulusan siswa sekolah menengah
pertama (SMP) dan sederajat, serta sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat,
pada UN Tahun Pelajaran 2013/2014 ditetapkan dengan menggabungkan nilai mata
pelajaran ujian nasional (UN) dengan nilai sekolah.
- Nilai Akhir(NA) adalah pembobotan 60 persen nilai UN ditambah 40 persen nilai sekolah ( S/M ).
- Nilai sekolah adalah pembobotan 30 % nilai US/M ditambah 70 % nilai rata-rata rapor.
- Rata-rata nilai akhir (NA) minimal 5,5
- Nilai akhir (NA) tiap mata pelajaran minimal 4,00
- Tidak ada ujian ulang
Nilai rapor yang diperhitungkan :
- Untuk SMP / MTs dan SMPLB nilai rata-rata rapor semester 1, 2, 3, 4, dan 5
- Untuk SMA / MA, SMALB dan SMK nilai rata-rata rapor semester 3, 4, dan 5.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar