Gusliandi SPd |
Jelang
pelaksanaan Ujian Nasional (UN) ditingkat sekolah menengah pertama (SMP)
sederajat kini menuai kekwatiran. Pasalnya pelaksanaan UN yang akan dilaksnakan
5 Mei mendatang, namun jadwal distribusi soal UN dari perusahaan percetakan di
Siduarjo belum di distribusikan ke daerah se Provinsi Jambi.
Meski
pelaksanaan UN bagi anak-anak SMP sederajat masih dua minggu lagi, namun soal
ujian untuk SMP sederajat sudah dikirim oleh perusahaan yang berada Siduarjo.
Dari Siduarjo soal ujian dikirim melalu kendaraan darat, beda halnya dengan
soal ujian SMA sederajat yang pengiriman soalnya menggunakan pesawat.
Soal
UN SMP dikirim dan sampai
ke Jambi malam Sabtu (19/4) pukul 22.00 WIB. Kini
soal ujian disimpan di Jaswindo. Soal yang sudah datang diletakan di gudang Jaswindo
dan dalam pengamanan kepolisian Polda Jambi.
Hal
itu dikatakan Kabid Dikmen Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Abdul Mukti kepada Harian Jambi. Sebagai mana pengamana
yang telah dilakukan pada saat kedatangan soal ujian SMA sederajat pekan lalu,
untuk saat ini pihaknya hanya menghitung berapa jumlah bok yang masuk dan
memilah perkabupaten kotanya untuk persiapan pengiriman kemasing-masing
kabupaten kota.
“Jadi
kita hanya menghitung box dan memisahkan untuk mempermudah pengiriman ke kabupaten kota,” katanya.
Untuk
jadwal pengiriman hingga saat ini belum ditentukan karena masih akan melakukan pertemuan dengan penyelenggara kabupaten kota
kapan kesepakatan pengiriman soal UN ke kabupaten kota.
Karena
jadwal masih lama karena ujian untuk SMP sederajat akan dilaksanakan pada
tanggal 5 sampai tanggal 8 Mei. “Untuk saat ini kita belum mengetahuinya karena
kita akan mengundang penyelenggara UN dari kabupaten kota untuk berkomunikasi,”
ujarnya.
Jumlah Peserta
UN SMP 52.387 Siswa
Dia
menambahkan jumlah siswa yang mengikuti ujian nasiolan pada tahun ini
berjumlah, 52,387 yang terdiri dari SMP N , MTs N, berjumlah 39, 658 dan SMP s
, MTs s berjumlah 12,729 siswa.
Sementara
itu jumlah siswa paket B yang mengikuti ujian nasiolan sebanyak 1819 dari sebelas
kabupaten kota yang ada di Provinsi Jambi. “Kita akan menjadikan UN SMA
sederajat sebagai tolak ukur untuk UN SMP sederajat di Jambi,” katanya.
Semetara
itu pihak sekolah juga telah mempersiapkan dirinya untuk mengadapi Ujian
Nasional tingkat SMP sederajat dengan melakukan berbagai strategi. Hal tersebut
dilakukan untuk menempu ujian nasional.
Dalam
hal ini Kepala Sekolah SMP N 17 Kota Jambi Gusliandi SPd mengatakan, dalam
menempuh ujian nasional pihaknya telah mepersiapkan beberapa hal seperti
mempersiapkan, kegiatan belajar mengajar (KBM) dan menambah jam belajar setelah
pulang sekolah.
“Ada
pelajaran tambahan yang dilakukan oleh guru-guru bidang studi yang akan di UN
kan, hal itu dilakukan untuk pengayaan materi pada siswa,” ujarnya.
Selain
itu pihaknya juga melakukan try out yang suda di adakan dua kali setelah
selasai ujian sekolah akan melakukan try out
lagi. Sebelum UN pihaknya juga perlu bersosialisasi terlebih dahulu kepada
orang tua dan sosialisai kepada anak untuk pelaksanaan UN pada tahun ini.
Setelah
melakukan sosialisasi pihakya baru akan fokus kepada pembelajaran anak-anak
kelas tiga terutama pada materi yang akan diujikan. “Try out-try out
akan terus dilakukan untuk pembiasaan soal pada anak,” katanya.
Penekanan
pembelajaran pada soal-soal yang di perkirakan akan keluar pada saat unian
nasional nanti, kemudian uji coba melaui try out
tetap juga dilakukan. Pihaknya juga nantinya akan mengadakan try out
besama dengan SMP yang ada di Telanai seperti bekerjasama dengan SMP N 7, SMP N
19 dan SMP N Kota Jambi.
“Gunaanya
untuk pembiasaan anank-anak dengan soal-soal ujian uang akan di hadapinya nanti.
Pihaknya kami juga akan menempuh jalur seperti memupuk kerohanian siswa. Karena
selama ini ujian nasional sering menjadi momok menakutkan bagi siswa orang tua
dan juga pihak sekolah,” ujarnya.
Pihaknya
akan terus memberikan motivasi kapada
anak-anak didiknya agar ujian tidak menjadi
hal yang menakutkan bagi siswa. “Persiapan-persiapan dari menempuh UN selain memantapkan materi kita juga
harus memupuk kerohanian anak agar anak dapat minimbulkan rasa percaya diri
saat mengikuti UN nantinya,” katanya.
Pihaknya
juga akan melakukan do'a bersama untuk menghadapi UN dan memberikan
pendalaman-pendalaman agama pada anak agar anak didiknya tidak lupa untuk
berdo'a.
Pihaknya
mengatakan tidak ada strategi khusus yang akan
dilakukannya untuk menempuh UN nanti kerena menurutnya UN ini bukan merupakan
hal yang baru namun sudah sering
dilakukannya.
“Namun
yang kita lakukan adalah memberikan kepercayaan kepada anak bahwa sanya UN itu
tidak menakutkan,” katanya.
Sementara
itu dalam mempersiapkan menempuh UN bukan siswa saja yang harus dipersiapkan
namun guru-gurunya juga harus dipersiapkan. Dari kesiapan guru hingga
penambahan jam mengajar setelah pulang sekolah terutama guru-guru yang memegan
mata pelajaran yang akan di UN.
“Jadi
guru-guru yang memegang mata pelajaran harus bekerja lebik ekstra untuk
mempersiapkan anak-anaknya, dengan menambah les setelah pulang dari
sekolah," katanya.
Dalam ujian tahun ini pihaknya menargetkan siswanya lulus 100 persen karena pada tahun yang lalu siswa dari SMPN 17 ini lulus sertus persen. Dan jika tingkat kelulusan tidak mencapai 100 persen maka ada penurunan dari segi tingkat kelulusan.
Dalam ujian tahun ini pihaknya menargetkan siswanya lulus 100 persen karena pada tahun yang lalu siswa dari SMPN 17 ini lulus sertus persen. Dan jika tingkat kelulusan tidak mencapai 100 persen maka ada penurunan dari segi tingkat kelulusan.
Pihaknya
berharap agar ujian nasional pada tahun ini bisa
lulus seratus persen. “Kita berharap tahun ini bisa lulus 100
persen untuk memotivasi
anak-anak yang akan mengikuti ujian nasional nantinya,” ujarnya.
Dalam
mempersiapkan UN pihaknya juga mempunyai kendala namun dengan ksungguhan
guru-guru untuk menyukseskan anak-anaknya telah dilakukan dengan berbagai cara
dari melukukan try out hingga
penambahan jam belajar setelah pulang dari sekolah.
Pelajaran
tambahan dilakukan untuk memberi pengayaan materi pada siswa terkait soal-soal
yang akan diujikan nantinya. “Kita tetap akan melakukan pengayaan materi kepada
siswa agar pada saat ujian siswa dapat mengisi soal tanpa
ragu-ragu,” kata Gusliandi SPd.
Ditempat
yang berbeda, Dr Mahesa selaku Pengamat Pendidikan di Jambi megatakan,
seharusnya pihak sekolah dalam mempersiapkan Ujian Nasional guru harus mapan
dan dapat menanamkan kejujuran kepada siswanya.
Karena
beberapa tahun kebelekang banyak terjadi kecurangan-kecarang dalam pelaksanaan
UN. Dan guru harus menekankan nilai-nilai kejujuran terhadap siswa. “Guru
seharusnya mempersiapakan siswa secara matang agar pas ujian siswa tidak contek
sana contek sini," katanya.
Dia menambahkan, jika kita berlandaskan pada sekolah paforit yang mengutarakan materi yang diberikan itu harus diperdalam kepada siswa dan itu harus dilakukan oleh guru sebagai motor penggeraknya.
Dia menambahkan, jika kita berlandaskan pada sekolah paforit yang mengutarakan materi yang diberikan itu harus diperdalam kepada siswa dan itu harus dilakukan oleh guru sebagai motor penggeraknya.
Jadi
ketika ujian tiba siswa-siswa sudah siap untuk
melakukan ujian. “Jika semua telah dipersiapkan dengan matang maka pada saat
ujian siswa-siswa dapat mengisi soal-soal dengan perasaan tenang,” katanya.
Dilanjutkannya,
guru harus bisa bekerja ekstra untuk memberikan materi kepada siswa berupa
kisi-kisi soal yang nantinya akan mengingatkan siswa jika dalam ujian nasional
ada yang sama.
Seharusnya
guru harus mempersiapkan siswa dalam menempu UN pada awal kenaikan kelas. Hal
itu diperuntukkan untuk guru-guru bidang studi yang akan di ujikan. “Namun yang
saya lihat guru-guru dan pihak sekolah akan mengadakan persiapan ketika ujian
nasional sudah mendekati, jadi kayaknya kurang efektif persiapannya, kasian anaknya yang dipakasa
menguasai materi dalam waktu yang singkat," katanya.(*/lee)(KAHARUDDIN, Harian Jambi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar