Album Rohani Pop Simalungun
BERITA DIBUANG SAYANG
Jambi-BERITAKU
Edi Silitonga, penyanyi legendaris serba bisa ini hampir tidak pernah muncul di layar kaca (TV) sejak usianya menginjak paruh baya. Namun popularitasnya sebagai penyanyi tetap abadi di benak penggemarnya.
Penulis yang sempat berbincang-bincang dengan Edi Silitonga di Ruang VIP Gedung Olah Raga (GOR) Kotabaru, Kamis (27/12/2007) lalu, saat dirinya mengisi acara Natal Oikumene Provinsi Jambi 2007, menuturkan, dirinya masih tetap sebagai penyanyi.
Namun ketidak munculannya di layar kaca, tidak menjadi masalah dalam popularitasnya sebagai penyanyi legendaris. “Saya tetap menyanyi di Jakarta. Namun bukan diacara realiti show, tapi di hotel-hotel berbintang. Sekarang ini porsi hiburan di televisi untuk usia 40 tahun keatas sudah dimonopoli hiburan kaum muda,”katanya.
Secara gamblang Edi Silitongan mengatakan, siara TV saat ini sudah “diperkosa” produser entertaimen ke segmen hiburan anak muda. Hiburan untuk usia 40an keatas kini nyaris tidak tampak sama sekali di layar televisi.
Menurutnya, produsen entertainer saat ini lebih melirik hiburan kaum muda dan lebih memilih penyanyi atau artis yang muda-muda. Karena hal itu merupakan rating program TV yang paling banyak digemari pemirsanya.
“Sebenarnya hiburan bagi usia 40an keatas dengan menampilkan artis-artis legendaris masih memiliki pangsa pasar hiburan. Bahkan tidak sedikit artis legendaris penggemarnya juga kaum muda-muda. Namun produsen entertainer ini tidak lagi melirik penyanyi senior dalam suatu acara realiti show,”ujarnya.
Menyinggung keberadaan musisi Batak, lanjut Edi Silitonga, dirinya cukup bangga terhadap masyarakat Batak yang antusias terhadap lagu dan musisi Batak. “Antusiasme orang Batak terhadap lagu daerahnya, saya rasakan cukup tinggi. Termasuk kepada musisi dan penyanyi Batak. Saya bangga menjadi Artis penyanyi Batak,”katanya.
Pengamatan Batak Pos saat Hiburan Natal Oikumene Kamis lalu, penampilan Edi Silitonga disambut riuh 15 ribu penggemarnya di GOR Kotabaru-Jambi. Tembang-tembang lawas seperti Mama, Anakkon Hi Do Hamoraon Diau, Alusiau, Otano Batak dan juga dua tembang melayu dan lagu Jawa versi keroncong. (Asenk Lee saragih)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar