Jumat, 07 Juni 2013

Pertunjukan Teater Simalungun di Taman Budaya Jambi





Lisbet Sinaga, Moses Juneri dan Ezer Twopama ikut nonton. Foto-foto Asenk Lee Saragih.


Suhu Muhar Omtatok



Sri Sultan Saragih



 
















Sri Sultan Saragih












Sri Sultan Saragih-(Putri Ke 11 Bp Taralamsyah Saragih) dan Suhu Muhar Omtatok


Pertama Kali di Jambi


Jambi,BERITAKU

Luar biasa. Itu kata yang terucap saat melihat pertunjukan Teater dan Tari Tradisional Simalungun Dalam Tradisi "Ritual Parsimagotan" Karya Bersama Sultan Saragih & Suhu Muhar Omtatok, Kamis 6 Juni 2013. Pukul 20.30 s/d 22 WIB di Taman Budaya Jambi, Kambang Telanaipura Kota Jambi.

Acara dalam kegiatan Temu Karya Taman Budaya Se Indonesia 2013 di Jambi ( 4 s/d 8 Juni 2013) itu menyajikan pertunjukan dengan penampilan Tim Teater Simalungun (Pemain : Datu Sibotoh Surat : M Muhar Omtatok dan Sri Sultan Saragih, Panortor/Penari: T. Haris Fadillah, Fahmi, Irwansyah, Kiky serta Pemusik : Zumaidi, Gomgom  dan Aditya) sangat di hargai, di apresiasi dan mendapat aplaus karena unik dan memiliki spiritual.

Pertunjukan yang didukung dengan teknik pencahaan lampu, audio dan ruangan indoor dengan ratusan penonton, pertunjukan itu mampu memikat para penonton yang hadir. Saking tidak muatnya penonton di dalam gedung teater, juga dibuatkan layar monitor diluar gedung teater.

Pertunjukan yang unik dengan mengandung spiritual itu mampu mengobati kerinduan masyarakat Simalungun di Jambi dan masyarakat Jambi akan kekayaan budaya Nusantara, khususnya dari Sumatera Utara yang diwakili Etnik Simalungun.

“Kekuatan Mantra dalam Perspektif Kebudayaan Indonesia" Tortor Hasombahon Panisumbah, merupakan salah satu bentuk ritual pada adat masyarakat Simalungun di Sumatera Utara yang sering dilakukan oleh kalangan aliran penghayat Parhabonaron,”kata Suhu Muhar Omtatok.

Menurutnya, ritual ini selain bertujuan untuk penyembahan terhadap Tuhan atau Naibata, sekaligus digunakan sebagai media untuk pemujaan terhadap leluhur. Ritual ini pada umumnya dilaksanakan untuk mendapatkan kesehatan (menyembuhkan penyakit) maupun untuk mendapatkan kekuatan, kesaktian atau kekebalan tubuh.

“Ritual ini diawali dengan Tortor Sombah sebagai wujud penyembahan yang dalam kepada Tuhan dan leluhur, lalu Dua Sibotoh Surat (Datu, Dukun) akan melakukan ritual penyembahan dengan iringan deideng (mantra yang dilagukan),”katanya.

Sri Sultan Saragih yang penampilannya luarbiasa malam itu menambahkan, pada bagian ini Sibotoh Surat manortor Hadatuon untuk menyarati property okultisme. Sibotoh Surat akan memasuki fase intrance sehingga mampu memperoleh kekuatan dan mendemonstrasikan kekebalan.

Kata Sri Sultan Saragih, synopsis pertunjukan “Tortor Hasombahon Panisumbah”, merupakan salah satu bentuk ritual pada adat masyarakat Simalungun di Sumatera Utara yang sering dilakukan oleh kalangan aliran penghayat Parhabonaron. Sibotoh Surat akan memasuki fase intrance sehingga mampu memperoleh kekuatan.

Pertunjukan Teater dan Tari Tradisional Simalungun Dalam Tradisi "Ritual Parsimagotan" Karya Bersama Sri Sultan Saragih & Suhu Muhar Omtatok itu kali pertama di pertunjukkan di Jambi. Tim Teater dan Tari Tradisional Simalungun dibawah dukungan Taman Budaya Sumatera Utara itu mengaku puas dengan pertunjukan yang mendapat apresiasi dari ratusan penonton. Walau Tim Teater dan Tari Tradisional Simalungun menginap dihotel sederhana di Jambi, mereka tetap semangat untuk tampil pada malam itu.

“Diatetupa (Terimakasih) atas dukungan dan apresiasi masyarakat Etnis Simalungun di Kota Jambi dan juga masyarakat pecinta seni budaya di Kota Jambi. Semoga pertunjukan kami itu membawa dampak yang positif tentang makna senibudaya sebagai agar generasi muda dapat mencintai dan menunjukkan karakter bangsa Indonesia yang mempunyai kearifan lokal,”kata Sri Sultan Saragih & Suhu Muhar Omtatok. Asenk Lee Saragih.

Perkenalkan Budaya Pada Generasi Muda
 
Budaya merupakan jati diri sebuah bangsa, begitu banyak nilai yang terkandung dalam sebuah budaya yang menggambarkan begitu kayanya Indonesia. Perkembangan budaya  lokal dan nusantara harus menjadi perhatian bersama agar generasi muda dapat mencintai dan menunjukkan karakter bangsa Indonesia yang mempunyai kearifan lokal.

Hal itu dikatakan Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus (HBA) saat membuka secara resmi Temu Karya Taman Budaya Se Indonesia di Jambi, Selasa 4 Juni 2013 Pukul 20.00 WIB di Taman Budaya Jambi (TBJ) Kambang Telanaipura, Kota Jambi.

“Temu Karya Taman Budaya Se Indonesia ini sebagai ajang memperkenalkan budaya kepada generasi muda. Bangsa yang mempunyai budaya tinggi merupakan bangsa yang telah memahami kehidupan merupakan warna yang meniscayakan perbedaan dalam persatuan, Indonesia terbentang sebagai Bangsa dengan khasanah budaya yang berbeda. Kedepan kewajiban kita bersama untuk terus memperhatikan budaya,”kata HBA.

Disebutkan, perhatian terhadap perkembangan budaya asli Indonesia bukanlah tanpa alasan. Banyak budaya Indonesia yang telah diduplikasi oleh bangsa lain. “Tantangan bagi kita semua untuk mempertahankan hak kekayaan intelektual seni dan budaya bangsa,”ujarnya.

Sementara Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasis Seni Budaya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Prof H.M. Ahman Sya memuji langkah Gubernur Jambi HBA yang berinisiatif meletakkan pembangunan yang berbasis budaya dengan menggerakkan Taman Budaya sebagai tempat untuk perkembangannya.

“Mengaktifkan Taman Budaya bukan hanya sebagai wahana edukasi, juga sebagai wahana ekspresi dan promosi Provinsi Jambi dengan masyarakat luar (Provinsi Jambi),”kata Ahman Sya.

Disebutkan, aktifnya Taman Budaya dalam konteks pembangunan akan menunjang sektor kepariwisataan yang mempunyai korelasi positif terhadap kemajuan ekonomi khususnya ekonomi kerakyatan. “Selamat kepada Gubernur Jambi, mudah-mudahan diikuti oleh Provinsi lain,”ujarnya.

Menurut Ahman Sya, kreativitas merupakan modal untuk maju dan sejahtera,Taman Budaya dapat menjadi pusat unggulan dalam menggelindingkan ekonomi kreatif, sedangkan tujuan ekonomi Indonesia saat ini merujuk pada Pembangunan Indonesia kedepan yang harus berbasis budaya.

Direktur Pembinaan Kesenian dan Perfileman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Sulistiyo Tirtokusumo menegaskan seni merupakan dimensional rasa karsa yang mewarnai serta memperkuat jati diri, mengaktifkan Taman Budaya tentunya akan menjadi magnet pusat pemberdayaan dan menciptakan generasi muda Jambi yang  maju dan sejahtera.

Acara Temu Karya Taman Budaya Se Indonesia ini menghadirkan 800 orang pelaku seni dari berbagai penjuru tanah air. Pada malam pembukaan tersebut Gubernur Jambi beserta Istri, Ibu Wakil Gubernur Jambi, Sekretaris Daerah Jambi beserta Isteri, Pejabat di Lingkup Pemerintah Provinsi Jambi serta Tamu dan Undangan lainnya disuguhi Permainan tarian “Lukah Gilo”.

Lukah Gilo merupakan permainan tradisional rakyat Jambi dengan kekuatan mantra menjadikan lukah sulit dikendalikan, bahkan Pak Sekda dan Pak Dirjen ikut merasakan kekuatan magis Lukah Gilo. Asenk Lee Saragih. (Foto-foto Asenk Lee Saragih HP 0812 747 7587)

Tidak ada komentar: