Sabtu, 08 September 2012

Sending HKBP Buka Sanggar Belajar Suku Orang Rimba di Desa Pemayongan Tebo

Gr. P. Situmorang, perintis Sanggar Belajar dari Sending HKBP, di antara anak-anak Suku Anak Dalam di Desa Pemayongan, Kabupaten Muaratebo, Provinsi Jambi, Januari 2012. Foto Ist Pdt Siagian.
Pdt. COR Silaban, STh, Kepala Biro Sending HKBP (ketiga dari kiri) dan Anton Panjaitan, tokoh masyarakat (pakai jaket), menyaksikan Kepala Suku SAD, Buyung, meletakkan batu pertama pembangunan rumah tinggal pelayan Sending HKBP dan Sanggar Belajar SAD di Desa Pemayongan, Kabupaten Muaratebo, Provinsi Jambi 13 Juni 2012. Foto Ist Pdt B Siagian.

Jambi, BATAKPOS

Biro Sending Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) membuka sanggar belajar untuk Suku Anak Dalam (SAD) atau lebih dikenal dengan komunitas Orang Rimba di Desa Pemayongan, Tebo, Provinsi Jambi. Program tersebut menorehkan bahwa HKBP juga peduli dengan insane sesame, khususnya suku terpencil di pedalaman Provinsi Jambi.

Pdt Bernat Siagian MTH kepada BATAKPOS, mengatakan, peletakan batu pertama pembangunan sanggar belajar itu telah dilakukan oleh Kepala Biro Sending HKBP, Pdt. COR Silaban, STh di Desa Pemayongan, Kabupaten Muaratebo, Provinsi Jambi, 13 Juni 2012 lalu.

Acara peletakan batu pertama pembangunan sanggar belajar khusus SAD guna sarana belajar membaca, menulis dan berhitung (Calinstung) Orang Rimba, dihadiri Anton Panjaitan, tokoh masyarakat (pakai jaket) setempat dan Kepala Suku SAD, Buyung.

Pada lokasi yang sama juga dibangun pembangunan rumah tinggal pelayan Sending HKBP dan Sanggar Belajar SAD Tebo. “Saya baru pulang dari lokasi Sending SAD di Pemayongan (7 jam dari Kota Jambi). Berangkat Selasa kemarin mendampingi Kepala Biro Sending HKBP peletakan batu pertama rumah pelayan dan tempat belajar anak-anak SAD. Wah, capek sekali dan badan semua pegal-pegal,”kata Pdt B Siagian, yang juga sebagai pelayan Sending SAD.

Pdt B Siagian juga mengucapkan terimakasih yang telah mendukung program tersebut. Dirinya juga mengajak yang lain untuk turut serta mendukung dan mendoakan. Karena masih banyak  kebutuhan dan rintangan untuk kelanjutan pelayanan di sanggar belajar tersebut. RUK

Tidak ada komentar: