Kamis, 02 Februari 2012

TESTIMONI GAGALNYA RPL PEMUDA DI JAMBI


Suasana Tahun Baru 2012 masih terasa dan “TAHUN PASTORAL”masih dilalui dalam hitungan jari ke 10. Kalender dengan Tema “HITA DO SAKSI NI KRISTUS” (Lahoan ni Apostel 1:8) dan Sub Tema :“Pongkuthon Hita ma Horja Parmahanion i Kuria in Ase Manggoluh Ibagas na Marholong, na Marpangarapan ampa na Marhaporsayaon,” sudah dibawa kerumah dan telah dipajang.

Seiring berjalnnya hari di awal tahun 2012, program Rapat Pengurus Lengkap (RPL) PGKPS yang dijadwalkan pelaksanaannya 6-8 April 2012 di Jambi semakin dekat. Program kaum generasi muda dalam sebuah organisasi gereja sungguh begitu mulia. Kesepakatan untuk melaksanakan RPL telah disetujuai dalam rapat akbar oleh para generasi muda gereja itu, khususnya para pengurus yang mewakilinya.

Beranjak dari kesepakatan peserta RPL tahun lalu, Provinsi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah disepakati jadi tuan rumah kegiatan RPL. Proses penunjukan panitiapun berjalan sesuai harapan dan SK masing-masing Panitia diserahkan dalam Ibadah Minggu Yang Mulia di hadapan warga Jemaat. Puluhan kaum mudapun didaftarkan untuk mengusung Thema “Mewujudkan Kemandirian Seksi Pemuda GKPS dan Perananya Dalam Organisasi Gereja”.

Rapat-rapat panitia pun mulai dijalankan dan sosialisasi kegiatanpun mulai dipublikasikan. Upaya-upaya untuk pencarian danapun mulai distrategikan dalam mensukseskan kegiatan Mulia Bagi Generasi Muda Gereja tersebut. Dalam proses berjalnnya kepanitiaan, muncul ketidak harmonisan dalam kepanitiaan yang berujung pada apatisnya sekelompok panitia kepada kegiatan tersebut.

Adanya “hasutan” dari oknum tertentu, muncul ide dan gagasan untuk membatalkan Jambi jadi tuan rumah RPL tersebut. Sekelompok oknum yang merasa dirinya “Generasi Muda Gereja” dengan bersemangat untuk menggagalkan kegiatan tersebut.

Penggalangan tanda tanganpun dijadikan sebagai modal untuk memuluskan niat tersebut. Puluhan oknum yang mengaku “bunga-bunga gereja” beramai-ramai membubuhkan tanda tangan disebuah rumah yang tadinya dianggap “dingin” ternyata membawa “kegerahan” jiwa.

Dengan kertas yang dimatraikan puluhan tanda-tangan itu, Pengurus Resort, Pimpinan Majelis, Kelompok Oknum Penandatangan melakukan Rapat Resmi 14 Januari 2012 dengan agenda pembahasan “surat desakan” penuh tanda tangan tersebut.

Hasil dari Rapat tersebut diumumkan dalam warta gereja Minggu 15 Januari 2012 baik kebaktian pagi dan siang. Pimpinan Majelis dengan rasa tenang dan penuh keyakinan membacakan warta pembatalan tersebut. Ratusan jemaaat diam dan tertegun dan tidak ada komentar. Alasan pembatalan tidak dijelaskan kepada jemaat.

Dengan suasa pikiran yang penuh tanda Tanya dan galau, saya membuat posting Status FB “TERKEJUT. ITU YG PANITIA RASAKAN PADA TINTING (WARTA JEMAAT) YANG DISAMPAIKAN PIMPINAN MAJELIS GKPS JEMAAT KOTABARU JAMBI, MINGGU 15 JAN 2012. "SESUAI HASIL RAPAT PENGURUS GKPS RESORT JAMBI, PERUTUSAN SINODE BOLON (ST GM SARAGIH), PIMPINAN MAJELIS GKPS KOTABARU JAMBI DAN PIMPINAN MAJELIS GKPS PERSIAPAN TANAH KANAAN KOTA JAMBI SABTU 14 JANUARI 2012 DI SERBAGUNA GKPS KOTABARU JAMBI, BAHWA RPL PGKPS YG DIJADWALKAN 6-8 APRIL 2012 DI GKPS JAMBI, DIBATALKAN. ALASAN PEMBATALAN MENDADAK RPL PGKPS ITU TIDAK DISEBUTKAN DENGAN JELAS.

Reaksi pertemanan FB pun muncul dengan beragai macam kalimat. Dengan rasa emosi yang kurang terkendali, saya pun menanggapi reaksi tersebut dengan bahasa-bahasa yang “pedas” dan menyorot oknum-oknum dibelakang pembatalan RPL tersebut. Bahkan oknum-oknum tertentu ingin “menyerang” saya hingga ke rumah.

Berselang satu hari, berkat himbauan dari Salah Seorang Pimpinan Majelis, posting-posting yang dinilai “tendensius” tersebut saya hapus dan saya melakukan klarifikasi serta minta maaf secara terbuka lewat Status FB saya.

Namun rekam digital yang dilakukan oknum-oknum yang terganggu akibat posting status tersebut, membawa saya ke meja Sermon Majelis untuk disidang. Bahkan sekelompok oknum pembubuhan tanda tangan ikut memantau suasana Sermon. Namun saya tidak Sermon sejak “rasa terror” itu saya rasakan.

Saat sermon 2 minggu yang lalu, pembimbing pemuda jemaat dan resort merasa keberatan walau saya sudah minta maaf lewat FB. Kemudian mereka juga membawa "pemuda" yang tidak terima dengan debat posting di FB tersebut.

Undangan untuk saya agar minta maaf di depan para oknum pembubuhan tanda tangan dan oknum dibelakangnya saya tolak karena saya “merasa” tidak nyaman. Bahkan Sermon berikutnya dan Kebaktian Minggu tidak saya ikuti karena saya “merasa” tidak nyaman.

Bahkan saya juga punya niat buruk “untuk meninggalkan” gkps jambi untuk sementara karena melihat kondisi jemaat yang tidak kondunsif menurut saya. Saya sangat menyesali Panitia RPL yang berjung dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab serta memberikan hati, tenaga dan pikiran dalam kegiatan gereja, justru “dimusuhi”.

Sementara mereka yang menggagalkan kegiatan mulia itu, justru mendapat apresiasi. Puaslah sudah bagi mereka karena dari informasi yang saya dapatkan “SK PANITIA RPL PGKPS” telah dicabut. Sekelumit dorongan semangat dan bantuan tenaga dan ide yang saya berikan kepada Panitia semuanya sia-sia.

Kepada saudara kami, adik-adik kami Panitia yang telah memberikan ketulusan hati, meluangkan waktu, berkorban materi, memberikan ide, Saya Bangga Terhadap Kalian. Walaupun Kegiatan Yang Mulia Ini Tidak Jadi di Jambi, Mari Kita Maafkan Mereka yang Menggagalkannya. “Sebab Mereka Tidak Tahu Apa yang Mereka Lakukan”.

Gendrang Tema “HITA DO SAKSI NI KRISTUS” kini telah ternoda. Sub Tema “Pongkuthon Hita ma Horja Parmahanion i Kuria in Ase Manggoluh Ibagas na Marholong, na Marpangarapan ampa na Marhaporsayaon,” ternyata tidak mampu untuk meredam niat buruk yang muncul dalam organisasi gereja. Syalom.

“Ulang emosi namin bang, anggo boi tenang hita, boi do ibongkar hita masalah on,,,on do na sedang i proses hanami, sk pembekuan panitia domma ibahen pengurus pemuda pusat, tapi hanami lang terima janah igugat hanami do sidea halani keputusan ai lang jelas halani lang berdasar,”kata Panitia Pro RPL.

Sekelumit Buah Karya Sebagai Dorongan Kepada Panitia RPL PGKPS. Namun Buah Karya Itu Sia-Sia Dengan Dibekukannya Kepanitiaan RPL PGKPS Dengan Hanya Berdasar Pada Pengumpulan Tanda Tangan Sekelompok Oknum Pemuda Yang Menolak RPL PGKPS di Jambi.Ironis.







Sekelumit Buah Karya Sebagai Dorongan Kepada Panitia RPL PGKPS. Namun Buah Karya Itu Sia-Sia Dengan Dibekukannya Kepanitiaan RPL PGKPS Dengan Hanya Berdasar Pada Pengumpulan Tanda Tangan Sekelompok Oknum Pemuda Yang Menolak RPL PGKPS di Jambi.Ironis.


Tidak ada komentar: