Rabu, 08 Februari 2012

Gubernur Apresiasi, Jambi Jadi Tempat Pencanangan Wartawan Profesional

Dukung Program Uji Kompetensi Wartawan (UKW)

Maskot (MAUMBI) HPN Ke-27.


Jambi, BATAKPOS

Ditetapkannya Provinsi Jambi jadi tuan rumah Pelaksanaan Hari Pers Nasional (HPN) Ke- 27 (9 Februari 2012), merupakan kebanggan tersendiri bagi Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus beserta jajaran, terlebih bagi insane pers di Provinsi Jambi. Pada momen ini PWI Pusat juga memilih Provinsi Jambi sebagai tempat pencanangan wartawan professional yang pencanangan dilaksanakan pada puncak HPN 9 Februari 2012.


Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus di Jambi baru-baru ini mengatakan, Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dan Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) yang dilaksanakan PWI Cabang Jambi merupakan upaya untuk menciptakan wartawan yang professional dalam menaksanakan tugas jurnalistiknya.

Bahkan dukungan Gubernur Jambi Hasan Basri Agus yang begitu besar perhatiannya untuk peningkatan kualitas wartawan di Provinsi Jambi. Biaya UKW dan SJI ditanggung pribadi oleh Gubernur Jambi dan juga meluangkan waktu saat pembukaan UKW dan SJI tersebut.

Menurut Hasan Basri Agus, pelaksanaan UKW dan SJI di Provinsi Jambi terus dilaksanakan secara reguler. Jambi membutuhkan peran wartawan memiliki kemampuan dalam melaporkan, menganalisis dan membuat berita yang jujur dan berimbang untuk publik.

“Saya mendukung UKW dan SJI secara berkelanjutan, kalau bisa enam bulan sekali, jangan setahun sekali. Dengan pendidikan khusus seperti ini akan meningkatkan kompetensi para wartawan dalam melaksanakan tugasnya sebagai jurnalis. Sesuai dengan misi dan visi Propinsi Jambi Emas 2015,”katanya.

Disebutkan, setelah HPN semua wartawan di Jambi, betul-betul menjadi wartawan professional, yang bisa mengeritik dan memberi masukkan membangun daerah ini dan dapat mencerahkan pemikiran masyarakat Jambi.

Menurut HBA, pertumbuhan media massa saat ini, kurang diikuti dengan peningkatan kualitas para jurnalis, sehingga banyak berita yang hanya sekedar disampaikan ke publik tanpa ada analisa mendalam. Untuk itu seorang jurnalis sudah seharusnya memiliki tugas ketrampilan sekaligus, yakni kemampuan melapor, menganalisa, dan kemampuan akademik, agar memberikan berita berkualitas bagi publik.

“Seorang jurnalis harus dibekali dengan pendidikan jurnalistik, agar memiliki pengetahuan dasar. Walaupun berpendidikan S1 bukan bidang jurnalistik, setidaknya media massa tempat di mana para jurnalis bekerja memberikan pendidikan jurnalistik yang memadai. Dengan semakin baiknya kualitas jurnalis, tentunya akan berdampak pada media massa dan produk jurnalistik yang dihasilkan,”kata Gubernur.

Disebutkan, melalui SJI dan UKW diharapkan agar para wartawan dapat belajar bersikap lebih rasional dalam menjalankan roda organisasi. Sebagai bagian dari anggota organisasi, wartawan juga harus belajar bersikap bahwa perbedaaan-perbedaan yang ada bukanlah sumber perpecahan akan tetapi, itu semua merupakan kekuatan yang harus dihimpun dan disatupadukan, sehingga lankah SJI dan UKW menjadi semakin mantap dan tetap relevan dan eksis dalam menyikapi perubahan dunia.


“Masyarakat saat ini semakin modren dan sibuk dengan banyak aktivitas hanya memiliki sedikit waktu untuk membaca berita. Untuk itu, seorang jurnalis atau media massa harus menyesuaikan diri dengan baik, agar tidak ditinggalkan peminatnya. Karena tugas media dan jurnalis adalah melayani masyarakat dengan memberi informasi dan berperan dibidang politik, ekonomi dan sosial budaya,”katanya.

Rangkaian acara menjelang puncak HPN telah mulai dilaksanakan oleh Gubernur Jambi Drs. H. Hasan Basri Agus, MM, dengan membuka secara resmi Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) Selasa (15/11/2011) lalu. Pada kesempatan itu Gubernur Jambi didampingi Ketua Umum PWI Pusat H. Margiono, Ketua SJI Pusat H. Marah Sakti Siregar dan Ketua PWI Jambi Drs. H. Mursyid Sonsang.

Hasan Basri Agus mengatakan, harapan bahwa HPN yang berlangsung di Jambi dapat meningkatkan kualitas wartawan sehingga berita yang disajikan benar-benar berdasarkan analisis yang matang.


“Masyarakat kita sudah cerdas, mereka tahu mana berita yang bermutu. Kalau masih tidak profesional sebagai wartawan, medianya bisa ditinggalkan oleh masyarakat. Oleh karena itu, saya sangat mendukung SJI. Bahkan untuk angkatan selanjutnya, Pemprov Jambi bersedia menampung semua biaya yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan sekolah ini,”katanya.


“Saya ingin semua wartawan di Jambi ikut SJI dan UKW, karena sertifikat yang diberikan kepada yang lulus akan sangat berarti bagi wartawan untuk mendukungnya menjadi wartawan professional,”katanya.


Hasan Basri Agus menyatakan, Pemprov Jambi juga akan memamerkan program-programnya pada saat pelaksanaan HPN, 9 Februari 2012. “Saya ingin pamerkan program Jambi saat HPN mendatang. Prioritas utama dari Pemerintah Provinsi Jambi dari pelaksaan HPN adalah agar Provinsi Jambi lebih dikenal lagi ditingkat nasional. Selain itu, pelaksanaan HPN juga bisa memacu pertumbuhan Provinsi Jambi dari semua segi, terutama bidang pariwisata,”katanya.


HBA juga berharap dukungan dan do'a seluruh masyarakat Provinsi Jambi agar pelaksanaan HPN Ke 28 Tahun 2012 di Provinsi Jambi berjalan sukses dan meninggalkan kesan baik, khususnya buat insane pers di Provinsi Jambi dan secara umum buat insane pers di Indonesia.


SJI Dengan UNESCO

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, H. Margiono menyampaikan bahwa SJI ini merupakan AKABRI-nya PWI. Banyak program-program latihan yang dilaksanakan PWI seperti safari jurnalistik, Karya Latihan Wartawan (KLW), pendidikan khusus, bedah kasus, dan masih banyak yang lain tetapi program terandal sekarang ini adalah SJI karena diseting secara nasional dan dipersiapakan sangat serius.


Ketua Yayasan SJI Marah Sakti Siregar, menyampaikan bahwa SJI di Jambi ini merupakan SJI ke tujuh di Indonesia, dari 33 Provinsi yang ada. SJI adalah sebuah program yang bertujuan untuk meningkatkan kopetensi dan profesionalisme wartawan, yang diawali pendiriannya di Palembang, 9 Februari 2010. Program ini merupakan kerjasama pemerintah RI dengan UNESCO.


SJI merupakan sebuah program pendidikan intensif dan maraton, yang dilaksanakan lebih kurang tiga minggu untuk setiap angkatan, dengan kurikulum berbasis modul dari UNESCO. Kurikulum SJI berbasis tiga sumbu, untuk meningkatkan etika wartawan dalam bekerja, meningkatkan pemahamannya tentang aspek-aspek kepentingan masyarakat atau kepentingan luas/publik dan meningkatkan ilmu pengetahuan.


Sekolah untuk insan pers ini mengerahkan sekitar 15 tenaga pengajar yang terdiri dari akademisi dan para wartawan senior, termasuk para pemimpin redaksi yang akan datang secara bergantian. Selama mengikuti pelatihan peserta akan mendapatkan 40 persen teori dan 60 persen praktek dengan metedologi pembelajaran andragogi.


Menurut Marah Sakti Siregar, mengatakan, keberadaan SJI ini merupakan wujud dan langkah strategis bagi PWI untuk meningkatkan kompetensi para jurnalis meningkatkan kompetensi kesadaran etika dan hukum, pengetahuan dan keahlian dalam menjalankan tugas para wartawan.

Para lulusan SJI nantinya dapat mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang dilaksanakan lembaga kompetensi yang ditunjuk dewan pers untuk mendapat sertifikasi kompetensi sebagai wartawan.


Kegiatan SJI angkatan pertama dan kedua di Jambi ini merupakan salah satu manfaat dari kesiapan Provinsi Jambi sebagai tuan rumah HPN 2012.


Ketua PWI Jambi Mursyid Sonsang, mengatakan, SJI dua angkatan dan UKW satu angkatan berjalan sukses. SJI yang digelar PWI Pusat bekerjasama dengan Unesco, Kementrian pendidikan RI, Pemprov dan PWI Cabang Jambi ternyata efektif dalam meningkatkan profesionalisme serta komitmen jurnalis Jambi.


Disebutkan, kegiatan pra HPN, pihaknya bersama Pemprov Jambi, telah melaksanakan, berbagai kegiatan, seperti Safari Jurnalistik, Sekolah Jurnalisme Indonesia dan Uji Kompetensi Wartawan (UKW).


Dari kegiatan pra HPN itu, saat ini di Propinsi Jambi telah memiliki 20 pempred dengan sertifikasi wartawan utama, 13 wartawan madya dan 5 wartawan muda. Lulusan SJI angkatan pertama (28 orang) dan kedua (46 orang).


Sementara untuk UKW angkatan satu yakni jumlah peserta yang ikut 39 orang terdiri dari tingkatan Utama– level General manager/ pimred/ pemimpin umum (20 orang) yang dinyatakan lulus dan berkopeten 19 orang, tingkatan Madya --Redpel/ redaktur/ reporter senior (13 orang) yang dinyatakan lulus 12 orang terakhir tingkatan Muda –reporter—(6 orang) dinyatakan lulus 6 orang.


Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat Sasongko Tejo mengatakan, pelaksanaan UKW di Provinsi Jambi ini merupakan pelaksanaan yang terbaik di seluruh Indonesia. Baik dari segi pelaksanaan, peserta dan dukungan pemerintah daerah. “Dari 11 Provinsi yang telah mengadakan UKW, baru di Jambi ini dibuka lansung oleh bapak gubernur,” ujarnya.


Ketua Panitia Daerah HPN 2012, yang juga Sekretaris Daerah Propinsi Jambi ini, Syahrasaddin, mengatakan, sebelum pertemuan dengan panitia dari PWI Pusat ini, pihaknya bersama dengan PWI Propinsi Jambi telah melaksanakan berbagai kegiatan pra HPN.


Kegiatan rapat bersama yang telah dilakukan merupakan pemantapan acara dan pelaksana serta penanggung jawab, sebagai tindak lanjut dari rapat sebelumnya yang dilaksanakan panita daerah dan panitia pusat di PWI Jakarta.


Syahrasaddin berharap, kegiatan peringatan HPN ini berjalan dengan baik, dan dapat memberi kontribusi besar terhadap percepatan pembangunan Propinsi Jambi, sesuai dengan visi dan misi Jambi Emas 2015. “Manfaatkan ajang HPN sebagai pengenalan icon batik Jambi dan potensi SDA lainya ke kanca nasional dan internasional,”katanya.


Ketua PWI Pusat Margiono mengatakan, setelah pencanangan yang akan dilakukan oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono ini, wartawan yang tidak profesional dilarang praktek. Sehingga gerakan pers profesional 2012 mendatang dapat benar-benar terwujud.


“Wartawan tidak profesional jangan praktek, karena banyak masyarakat yang dirugikan. Saya mengakui kesiapan panitia pelaksana HPN 2012 oleh Propinsi Jambi, diluar dugaan dan lain dari pelaksanaan sebelumnya. Secara tulus saya katakan, Jambi tuan rumah yang luar biasa,” puji Margiono.


Menurut Margiono, selama ini, pihak panitia pusat biasanya terpontang panting mengurus berbagai kesiapan agar pelaksanaan hari pers itu berjalan dengan baik. “Tapi di Jambi, semua sudah siap, dan Jambi satu-satunya HPN yang dilaksanakan oleh bukan orang pers,”katanya.


Persiapan panitia daerah, pada kegiatan puncak nanti, banyak terobosan yang membuat HPN di Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah ini berbeda dari tahun sebelumnya di daerah lain, seperti penanda-tanganan prasasti tugu pers, peresmian tugu perpustakaan pers, pencanangan ratifikasi sertifikasi wartawan dan Jambi sebagai Kota Informasi. “Ini sangat luar biasa, dan satu-satunya secara nasional,” tegasnya.


Margiono berharap pada semua media yang ada di Provinsi Jambi, agar mempublikasikan berbagai kegiatan HPN 2012 nanti, agar informasinya diketahui dan dinikmati masyarakat. “Sejatinya HPN ini milik masyarakat,” harapnya.

Gubernur, Wagub dan Sekda Serahkan Piagam

Jarang tapi nyata, itu yang tampak pada Kamis 5 Januari 2012 lalu. Tak biasanya Gubernur dan Wakil Gubernur serta Sekda Provinsi Jambi dapat dihadirkan pada waktu bersamaan. Kesibukan serta pembagian tugas diantara ketiga pucuk pimpinan Pemerintah Provinsi Jambi ini membuat mereka sering berada di tempat terpisah pada acara yang berbeda pula.


Namun Kamis 5 Januari 2012 lalu, beda dari bisanya. Acara penyerahan piagam dan penghargaan untuk wartawan Jambi yang mengikuti ajang Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI), Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dan Lomba Karya Tulis dan Foto Jurnalistik dalam menyambut peringatan Hari Pers Nasional tahun 2012, ketiganya berkesempatan hadir bersama.


Kesempatan langka tersebut digelar di halaman TVRI Jambi, Kamis (05/01) dimana Drs. H. Hasan Basri Agus, Drs H Fachrori Umar MHum, dan Ir Syahrasaddin Msi didaulat menyerahkan piagam dan hadiah bagi lulusan terbaik dan juara lomba.


Mereka adalah Suyono Wasis (Kepsta RRI), Asnelly Ridha Daulay (Wapimpred Infojambi Koran) dan Mursyid Sonsang (Wakabiro Sumbagsel MNC Group dan Pimred Infojambi.com) untuk kategori 3 wartawan utama terbaik, Hery FR (infojambi.com) untuk wartawan madya terbaik dan Yunita Pini (TVRI) untuk wartawan muda terbaik.


Sedangkan untuk lulusan terbaik Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI), piagam diberikan ke peringkat satu Heri Novealdi (Pos Metro), peringkat dua Siti Masnidar (Jambi Independen), dan Syaiful Roswandi (Jambi TV) sebagai peringkat ketiga.


Pemenang Lomba Karya Tulis dengan tema Karet Untuk Kesejahteraan Rakyat diraih oleh Nurul Fahmy (LKBN Antara) sebagai juara I, juara II Asnelly Ridha Daulay (Infojambi.com), Juara III Radesman Saragih (Suara Pembaharuan), harapan I Nani Rachmaini (Tribun), harapan II Sinta Apriani dan harapan III Hary Suharno.


Sedangkan pemenang lomba foto jurnalistik, juara I Ma’as (Media Jambi), juara II Dimas Widiwoke (Mediator), juara III Hanif Burhani (Tribun), harapan I Kurnia Prastowo Adi (Tribun), harapan II A. Rachman (Warta Massa) dan harapan III Purwadi (Otoda Pos).


Para wartawan yang hadir pada kesempatan tersebut juga sangat mengapresiasi kesediaan petinggi Provinsi Jambi ini. “Kita merasa dihargai, tersanjung sebagai jurnalis. Semoga acara pelatihan dan lomba seperti ini dapat dilaksanakan setiap tahun sehingga kualitas wartawan di Jambi lebih baik lagi,”kata Radesman Saragih. (Rosenman Manihuruk). (TULISAN INI TELAH NAIK CETAK PADA EDISI RABU 8 FEBRUARI 2012)


TUGU PERS di JAMBI.Foto Rosenman Manihuruk

Penyerahan Piagam : Gubernur Drs. H. Hasan Basri Agus, Wakil Gubernur Jambi Drs H Fachrori Umar MHum serta Sekda Provinsi Jambi Ir Syahrasaddin Msi foto bersama usai didaulat menyerahkan piagam dan hadiah bagi lulusan terbaik dan juara lomba Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI), Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dan Lomba Karya Tulis dan Foto Jurnalistik dalam menyambut peringatan Hari Pers Nasional tahun 2012 di halaman TVRI Jambi, Kamis (05/01) lalu.

Tidak ada komentar: