Selasa, 05 April 2011

Digagas Gubernur Jambi Hasan Basri Agus

Wapres : Program Samisake Jadi Program Percontohan di Indonesia

Jambi, BATAKPOS

Wakil Presiden RI H Boediono mendukung dan menyatakan kalau Program Satu Miliar Satu Kecamatan (Samisake) merupakan program percontohan di Indonesia guna mensejahterakan perekonomian masyarakat. Program Samisake yang digagas Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus (HBA) juga sebagai motivasi untuk mendongkrak kreatifitas masyarakat dalam membuka usaha kecil menengah (UKM).
Rakorgub: Wapres Boediono didampingi Mendagri Gamawan Fauzi dan Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus saat memukul gong pembukaan Rakorgub se Wilayah Belajasumba di ACC Jambi, Jumat (1/4). Foto batakpos/rosenman manihuruk


Demikian dikatakan Wapres Boediono saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Batanghari (2 April 2011). Wapres Budiono yang didampingi sejumlah Menteri berdialog dengan masyarakat pelaku dan penerima manfaat PNPM Mandiri serta penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR), penyuluh KB, kader posyandu, dan petugas kesehatan di Desa Betung Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari yang dipandu oleh Gubernur Jambi Hasan Basri Agus.

“Pohon kurma sebesar paha, pohon kemiri tidak berduri, mari bersama kita berusaha, membangun Jambi negeri sendiri,” demikian sebait pantun dari Wapres Boediono mengawali dialognya dengan masyarakat petani di Desa Betung Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari.

Disebutkan, program Samisake juga sebagai pencapaian Visi dan Misi Provinsi Jambi EMAS (Ekonomi Maju Aman, Adil dan Sejahtera) 2015. Pemprov Jambi juga diharapkan mampu dalam penanggulangan kemiskinan dengan mendorong usaha kraatif masyarakat diberbagai bidang.

“PNPM di sejumlah daerah yang dikunjungi, biasanya berhasil, kuncinya satu karena masyarakat merasa memiliki proyek ini, karena asal usulnya adalah dari masyarakat dan dikawal oleh masyarakat sendiri. Program milik masyarakat sendiri yang harus diteruskan. Program Samisake sejalan dengan program ini,”ujarnya.

Wapres juga mengingatkan perbankan tentang Kredit Usaha Rakyat yang perlu dikembangkan di daerah-daerah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat kecil. Program Samisake yang diterapkan di Provinsi Jambi diharapkan bias dicontoh oleh provinsi lain.

Boediono juga berharap agar program Samisake diawasi dengan baik sehingga tidak terjadi penyalahgunaan dana program oleh masyarakat. Instansi terkait juga diminta untuk mengawasi program ini sehingga tepat sasaran.

Gubernur Jambi Drs. H. Hasan Basri Agus mengatakan penanggulangan kemiskinan merupakan program prioritas pada cabinet Indonesia bersatu 2009-2014. “Kita mengetahui bahwa dalam upaya percepatan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan pemerintah telah mengeluarkan inpres nomor 01 tahun 2010 tentang percepatan pelaksanaan pembangunan nasional,”katanya.

Disebutkan, Provinsi Jambi memiliki penduduk lebih dari 3 juta jiwa, sekitar 133.137 kepala keluarga (KK) masuk dalam kategori kurang mampu (miskin), sementara katagori sangat miskin 34.180 kk.

Guna menanggulangai kemiskinan tersebut Pemerintah Provinsi Jambi melaksanakan strategi pembangunan melalui membuka lapangan pekerjaan, menurunkan angka kemiskinan, mendorong pertumbuhan ekonomi dan melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan.

“Berbagai program penanggulangan kemiskinan terus dilaksanakan dan dilanjutkan. Program tersebut dilaksanakan baik melalui bantuan sosial terpadu bagi masyarakat miskin berbasis keluarga melalui peningkatan akses usaha mikro dan kecil terhadap sumber daya produktif,”katanya.
Kerjasama : Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus saat menandatangani Nota kesepakatan lima bidang kerjasama disaksikan oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Prof. Dr. Armida S. Alisjahbana, Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah, Gubernur Lampung Sjacroedin ZP, Gubernur Sumsel H Alex Noerdin dan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung H Eko Maulana Ali, Jumat (1/4). Foto batakpos/rosenman manihuruk

Peningkatan akses usaha mikro itu melalui kredit usaha rakyat (KUR) yang disalurkan oleh Bank BRI, Mandiri, BNI, BUKOPIN, BTN dan Bank Muamalat. Pada tahun 2010 telah disalurkan berjumlah Rp 283 milliar lebih atau sekitar 47,59 % dari Rp 596 milliar lebih.

Sasaran sebanyak 56.945 kelompok. Mengingat masih rendahnya angka serapan KUR di Provinsi Jambi, Gubernur Jambi berharap kepada Wapres agar persyaratan penyaluran KUR ini dapat lebih dipermudah dimasa mendatang.

Menurut HBA, guna mendukung program pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan, mulai tahun 2011 Pemprov Jambi melaksanakan program Samisake dengan sasaran sebanyak 34.180 rumah tangga sangat miskin.

Diharapkan rumah tangga sangat miskin dapat dikurangi secara bertahap dengan dilaksanakannya bedah rumah, bantuan sertifikasi, bantuan pendidikan bagi keluarga miskin. Hal tersebut dilaksanakan dengan penguatan peran koordinasi melalui kelembagaan tim koordinasi penanggulangan kemiskinan Prov Jambi dengan kabupaten dan kota.

Program Samisake ini adalah untuk percepatan penanggulangan masalah kemiskinan dan peningkatan pemerataan pembangunan. Program ini dicanangkan oleh Gubernur Jambi yang disaksikan oleh Wapres RI Budiono di Desa Betung Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari.

Wapres Boediono Buka Jambi EMAS Expo 2011

Wakil Presiden Prof Dr. Boediono membuka secara resmi Jambi Emas Expo 2011 dan Pekan Inovasi Sumatera di Arena Ex MTQ, Kota Jambi, Jumat (1/4). Wapres didampingi Mendagri, Gamawan Fauzi, Menteri Kesehatan dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr. PH, Menteri Kehutanann Zulkifli Hasan, Menteri Pertanian H. Suswono.

Kepala Bapenas Prof. Armida S. Alisjahbana, MA, Kepala BKKBN, Wakil Menteri Pendidikan Prof Fasli Jalal, Wakil Menteri PU Hermanto Dardak, anggota DPR asal Jambi, Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin, para Bupati dan Walikota se-Provinsi Jambi,undangan dan warga masyarakat.

Wapres menyambut positif diadakannya Jambi Emas Expo ini. Kegiatan bertujuan mendukung perkembangan kegiatan ekonomi khususnya melalui pengembangan dan perbaikan kualitas produksi, inovasi dan melalui terciptanya 10 ribu wirausaha baru yang akan menjadi motor penggerak ekonomi Provinsi Jambi.

Wapres juga mengharapkan agar Jambi Emas Expo ini diikuti dengan langkah konkrit untuk mencapai kemajuan ke depan. “Saya yakin expo ini akan diikuti dengan langkah konkret dan oleh sebab itu saya juga percaya bahwa impian dari Bapak Gubernur dan masyarakat Jambi untuk mencapai kemajuan dalam beberapa tahun depan akan tercapai,”katanya.

Drs H. Hasan Basri Agus, MM menjelaskan bahwa Jambi Emas Expo 2011 ini mengambil tema “Dari Jambi untuk Sumatera Emas 2020”. Tujuannya adalah untuk merebut peluang investasi dan ekonomi Sumatera, yang merupakan tantangan dan cita-cita, dan sebagai pemicu bagi kami untuk mewujudkan Jambi Emas 2015.

Kegiatan ini diselengarakan dalam kerjasama dengan Kadin Provinsi Jambi dan dibiayai oleh peserta Expo, pemerintah tidak mengeluarkan anggaran.
Perbaikan Infrastruktur

Sebagai bentuk dukugan terhadap program perbaikan infrastruktur yang dilontarkan Gubernur Jambi H. Hasan Basri Agus, Wapres menyatakan bahwa perbaikan, hal ini memang mutlak kalau ingin mengundang investor, dunia usaha masuk ke daerah Provinsi Jambi.

“Harus ada fasilitas yang paling mendasar antara lain fasilitas untuk melakukan transporatasi bahan maupun hasil produksinya baik dari dan ke pasar, termasuk energy listrik. Saya yakin ini adalah mengenai kebijakan di daerah Provinsi Jambi bahwa infrastruktur dapat kita bangun secara efektif dengan kerjasama yang baik,”katanya.

Perencanaan yang baik dan pelaksanaan yang baik antara pemerintah pusat dan daerah dan antar daerah sendiri dan antar provinsi, bisa dilaksanakan jika pelaksanaannya sinergis tidak bekerja sendiri-sendiri.

Menurut Wapres, pemerintah pusat mendukung program pengembangan infrastruktur tersebut. Program pengembangan infrastruktur antara pemerintah pusat diaharapkan sejalan dengan pembangunan infrastuktur di masing-masing daerah.


Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Energi Daerah

Wapres Boediono menitikberatkan terciptanya jaringan dalam pembangunan infrastruktur dan energi di daerah Sumatera, khususnya wilayah Bengkulu, Lampung, Jambi, Sumatera Selatan, dan Bangka Belitung (Belajasumba).

Hal itu disampaikan Boediono pada saat membuka secara resmi Rapat Koordinasi (Rakor) Gubernur se Wilayah Belajasumba Tahun 2011, diselenggarakan di Abadi Convention Center (ACC), Kota Jambi, Jumat (1/4).

Adapun tema Rakor Gubernur se- Belajasumba yang diselenggarakan di Provinsi Jambi kali ini adalah "Dengan Momentum Semangat Kebersamaan Dan Berkelanjutan Kerjasama Se Wilayah Belajasumba Kita Tingkatkan Koordinasi Dan Sinkronisasi Pembangunan."

Menurut Wapres, Rakor Gubernur se Belajasumba merupakan suatu even yang positif sebagai wahana sinkronisasi pembangunan secara umum, khususnya dalam aspek pembangunan infrastruktur dan energi.

“Jaringan pembangunan, terutama pembangunan infrastruktur dan energi sangat penting untuk dibangun dan diciptakan. Dalam pembangunan tersebut, upaya yang dilakukan oleh satu daerah jangan menjadi potongan-potongan yang terpisah dengan upaya yang dilakukan daerah lainnya, namun saling mendukung, sehingga ada sinkronisasi. Kondisi seperti itulah yang menciptakan jaringan dalam pembangunan,”katanya.

Rakorgub BELAJASUMBA

Lima Gubernur yakni Gubernur Bengkulu, Lampung, Jambi, Sumatera Selatan dan Gubernur Bangka Belitung (BELAJASUMBA) menandatangani lima bidang kersama hasil dari Rapat Koordinasi Gubernur (Rakorgub) se Wilayah BELAJASUMBA.

Lima kerjasam itu yakni bidang infrastruktur, energi, perhubungan, kelautan dan perikanan serta parawisata. Rakorgub tersebut dibuka Wakil Presiden RI Boediono serta dihadiri Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Prof. Dr. Armida S. Alisjahbana, SE, MA serta para Bappeda dan SKPD Provinsi terkait se Wilayah BELAJASUMBA.

Tujuan kerjasama 5 Gubernur BELAJASUMBA yang dibacakan Gubernur Jambi Hasan Basri Agus yakni mensinergikan pembangunan dan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat wilayah BELAJASUMBA, meningkatkan koordinasi antar Gubernur se Wilayah BELAJASUMBA dalam memperjuangkan kepentingan pembangunan daerah wilayah BELAJASUMBA ke Pemerintah Pusat.

Kemudian memperlancar arus mobilisasi orang, barang dan jasa dari dank e pulau Sumatera, Pulau Jawa dan daerah tujuan lainnya, serta perlu dukungan Pusat untuk percepatan realisasi pembangunan di wilayah BELAJASUMBA.

Disebutkan, pembahasan kerjasama oleh tim teknis menghasilkan kesepakatan yaitu percepatan penyelesaian tata ruang wilayah provinsi-provinsi dalam wilayah BELAJASUMBA, khususnya penetapan status kawasan hutan oleh Kementerian Kehutanan RI.

Kemudian mengoptimalkan pengambangan tiga unggulan daerah yakni energi (batubara, coal bed methane dan gepthermal), perkebunan )keret, kelapa sawit dan kopi) dan sumber daya kehutanan dan perinakan.

Selanjutnya membangun dan meningkatkan infrastruktur transportasi meliputi kareta api, jalan, pelabuhan laut dan udara, meningkatkan pengelolaan lingkungan termasuk pemanfaatan untuk pengembangan eco-historical tourism.

Menurut Hasan Basri Agus daftar pendek kerjasama Gubernur BELAJASUMBA yakni menetapkan status kawasan hutan, peningkatan pengembangan listrik (interkoneksi) antar wilayah BELAJASUMBA.

Percepatan pembangunan transmisi dan GI Paar Alam-GI Manna dengan kapasitas 150 KV, peningkatan grid system penyulung lubuk, percepatan pembangunan transmisi dan GI Betung-Sungai Lilin-Jambi dengan kapasitas 275 KV.

Bidang energi lainnya yakni percepatan pembangunan PLTU mulut tambang dan PLTP di wilayah daftar pendek kerjasamaBELAJASUMBA yakni PLTP Hululais Bengkulu, PLTP Ulu Belu Lampung, PLTU Simapang Belimbing Sumsel, PLTP Lumut Balai Sumsel (4X55 MW), PLTP Rantau Dadap 2x110 MW Sumsel, PLTU sarolangun Jambi dan PLTA Kerinci di Jambi.

Kemudian pengambangan jalan lintas barat melalui beberapa Taman Nasional Bukit Barisan I dan II serta Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), pengembangan jalan lintas tengah untuk mendukung tool road network.

Selanjutnya pengelolaan Sungai Musi, Batanghari dan Masuji/Sekampung, pengelolaan daerah rawa pada pesisir pantai Timur Sumatera, pengembangan destinasi wisata dan penyusunan travel pattern secara bersama.

Daftar pendek kerjasama lainnya pengembangan publikasi dan promosi kepariwisataan dan kebudayaan terpadu, percepatan pembangunan jaringan kereta api jalur Simpang-palembang-Tanjung Api-api, Palembang-Betung-Jambi, Muaro Bungo-Lubuk Lingau-Kota Padang Kota-Terbanggi Besar.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Prof. Dr. Armida S. Alisjahbana mengatakan, dibutuhkan dua hal penting dalam pencapaian pembangunan di daerah. Pertama mengenai Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal serta kreatif, kemudian birokrasi (pelayanan publik) yang tidak bertele-tela.

Nota kesepakatan lima bidang kerjasama itu ditandatanmgani langsung oleh Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah, Gubernur Lampung Sjacroedin ZP, Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus, Gubernur Sumsel H Alex Noerdin dan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung H Eko Maulana Ali.

Dekaranas Rumah Masyarakat Kreatif

Sementara itu Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Herawati Boediono meresmikan gedung Dekranasda Provinsi Jambi yang ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pelepasan pita serta diakhiri dengan peninjauan stad pameran yang berasal dari Sembilan Kabupaten dan dua Kota Provinsi Jambi, Jumat lalu.

Ketua Dekranasda Provinsi Jambi Hj. Yusniana Hasan Basri menyatakan, Dekranasda Provinsi Jambi Gedung merupakan rumah bagi masyarakat kreatif dalam berusaha diberbagai bidang kerajinan di Provinsi Jambi.

Dekranasda Provinsi Jambi menyangkut kemajuan pengrajin dan unsur seni budaya di Provinsi Jambi. Peresmian gedung Dekranasda jambi diharapkan akan dapat meningkatkan kerjasama dan kemitraan dengan berbagai pihak terkait sehingga mampu mewujudkan peranan Dekrasda sebagai pusat pembinaan pengrajin bagi insan seni budaya daerah Provinsi Jambi dapat tercapai. rosenman manihuruk
Dialog : Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus saat mendampingi Wapres Boediono pada acara dialog Forum Kumunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) di Jambi. Foto batakpos/ rosenman manihuruk

1 komentar:

Ardian mengatakan...

Wah...
Posting blog yang inspiratif, salut deh sama semua tulisannya...
Salam kenal dan folow balik ya Om....
Great news now... Bungo, jambi.