Selasa, 23 November 2010

Ribuan Pelanggan Datangi Kantor PLN Jambi

Jambi, BATAKPOS

Ribuan pelanggan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Jambi mendatangi Kantor PLN Jambi guna membayar rekening listrik pasca rusaknya sistem online di kantor pos tempat mereka bisa membayar listrik. Ribuan pelanggan juga protes akibat antrian yang cukup panjang.

Pelanggan juga protes terhadap kinerja PLN yang kurang tanggap darurat dalam menangani kerusakan online pembayaran rekening listrik tersebut.

Manager PLN Rayon Telanaipura, Rustam Arifin, Sabtu (20/11) mengatakan, sebagian pelanggan biasanya membayar rekening listrik di kantor pos, karena bisa sekaligus membayar tagihan PDAM. Tapi karena ada perubahan sistem komputer di kantor pos, pembayaran listrik hanya bisa dilayani di kantor cabang PLN.

Disebutkan, perubahan sistem antara lain meliputi penggantian sistem MDP menjadi sistem Cim@k. Perubahan dilakukan oleh PLN Cabang Palembang. Pihak PLN Cabang Jambi tidak tahu hingga kapan sistem bisa digunakan kembali, karena PLN Jambi hanya pengguna.

Lantaran hanya sebagai pengguna (user), jika terjadi gangguan bisa memperbaiki cuma PLN Palembang. PLN Jambi hanya bisa menunggu sampai sistem baru bisa digunakan.

Antrean juga terjadi akibat banyak pelanggan sudah terbiasa dengan “budaya” membayar listrik pada tanggal batas akhir pembayaran. Padahal, pembayaran sudah bisa dilakukan sejak tanggal 3 setiap bulan.

Akibat membludaknya pelanggan, pihak PLN Jambi terpaksa menambah jam kerja hingga pukul 6 sore. Selain di PL Jambi, para pelanggan juga bisa membayar tagihan listriknya di PLN ranting, seperti di Muara Bulian, Kuala Tungkal dan Muara Sabak.

Rustam mengungkapkan, untuk masa mendatang PLN Jambi akan membuat sistem pay point bank (PPB) , guna menghindari salah catat angka meteran). Selain itu juga akan diterapkan sistem prabayar untuk memudahkan pelanggan.

Budinson Purba SP, pelanggan dari Telanaipura, Kota Jambi, mengaku sangat terganggu oleh adanya perubahan sistem tersebut. Ia biasa membayar rekening listrik di kantor pos, tapi karena ada gangguan dirinya terpaksa antri ber jamjam. ruk

Tidak ada komentar: