Selasa, 23 November 2010

Gubernur Dukung Pertumbuhan Seni Budaya Melayu Jambi


Jambi, BATAKPOS

Gubernur Jambi Drs.H.Hasan Basri Agus,MM menyatakan bahwa pemerintah akan memberi dukungan penuh untuk pengembangan seni budaya Melayu Jambi. Dukungan pemerintah ini diwujudkan dengan memberikan bantuan senilai Rp 3,6 milyar untuk pembangunan renovasi gedung di Taman Budaya yang terbakar beberapa bulan lalu.

Pemerintah juga mendorong didirikannya Perguruan Tinggi Seni di Provinsi Jambi. Pernyataan ini disampaikan HBA saat membuka secara resmi Festival Seni Tradisional Melayu Jambi tahun 2010, bertempat di Gedung Olah Seni ,Taman Budaya Provinsi Jambi, Senin (22/11).

“Terima kasih kepada Rektor Unja, Panitia Pelaksana, rekan mahasiswa tercinta atas inisiatif serta kreasinya melaksanakan Festival Seni Tradisional Melayu Jambi, ini merupakan suatu asset yang harus kita kembangkan ke depan, dan memang diharapkan budaya Melayu Jambi akan dikembangkan dari semua aspek, seni, budayanya. Sebagai apresiasi saya pada 2011, gedung Taman Budaya akan dikucurkan dana Rp 3,6 milyar,”katanya.

Gubernur juga menjelaskan bahwa pemerintah mendorong perkembangan budaya Melayu Jambi untuk semakin dikenal di tingkat nasional bahkan tingkat internasional salah satu upaya pemerintah ini adalah dengan mendirikan Perguruan Tinggi Seni di Provinsi Jambi.

“Pemerintah mendorong didirikannya Perguruan Tinggi Seni, saya sudah melakukan pertemuan dengan rector Unja dan sudah ada inisiatif beliau untuk mendirikan fakultas sastra dan seni. Saya berharap hal ini akan mengakomodir dan saya juga sudah bertemu dengan Rektor Unbari juga mendirikan perguruan tinggi sastra dan budaya,”katanya.

Disebutkan, dengan digelarnya acara ini diharapkan mampu mengangkat seni budaya Jambi festival ini merupakan upaya untuk menggali akar seni Melayu Jambi, yang selama ini sudah hampir luntur.

“Dapat kita lihat, budaya Melayu Jambi yang asli, saat ini sudah jarang sekali terlihat dan terekspos. Sehingga, generasi muda banyak yang tidak mengetahui bagaimana budaya Melayu Jambi ini sebenarnya,”ujarnya.

Rektor Universitas Jambi Kemas Arsyaad Somad,SH.M.Hum menyatakan bahwa perguruan Tinggi memiliki tanggung jawab untuk menggali potensi budaya Jambi, sebagai kekayaan intelektual yang harus dijaga dan dikembangkan.

“Perguruan Tingi memiliki tanggung jawab untuk ikut melestarikan dan mengembangkan kekayaan budaya Melayu Jambi.Dan hal ini juga sebagai bentuk dukungan Perguruan Tinggi terhadap pemerintah dalam mengembangkan kebudayaan Melayu Jambi”jelasnya.

Ketua Panitia Dwi Surya Hartati menjelaskan bahwa acara ini diselenggarakan oleh Universitas Jambi yang memiliki tugas dan fungsi mengawal perkembangan kebudayaan dan kesenian secara ilmiah, akan tetap berada di depan sebagai pioner.

“Tidak hanya itu, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mendata kembali potensi-potensi budaya dan kesenian tradisi dari berbagai pelosok daerah di provinsi Jambi, serta sebagai upaya mendapatkan sebuah jati diri melayu Jambi.Dengan adanya festival ini, diharapkan muncul potensi-potensi khas dari berbagai daerah di pelosok Provinsi Jambi, yang nantinya bisa dijadikan diri khas budaya Melayu Jambi, dan kemudian dikembangkan di tataran nasional maupun internasional,” jelasnya.

Acara yang berlangsung 22-25 November ini ini merupakan tidak hanya dalam bentuk perlombaan, namun juga dengan kegiatan workshop dimana pengamat akan memberikan pendapatnya dan merekomendasikan hal-hal tertentu kepada peserta.

Untuk cabang yang diperlombakan dalam festival tersebut, yaitu, mendongeng atau bertutur, teater tradisi dan nyanyian. Dimana, dalam cabang tersebut, harus menyajikan karya asli. Selain itu, dalam festival tersebut, nantinya akan diadakan eksebisi seni. Dimana peserta yang tampil adalah, Unit Kreatifitas Mahasiswa (UKM) seni dalam Unja, sanggar seni dan kelompok yang diundang panitia. ruk

Tidak ada komentar: