Senin, 18 Oktober 2010

Pelajar SD di Jambi Belajar Dilantai Selama Dua Tahun

Jambi, BATAKPOS

Sistem pendidikan di Kota Jambi kini memang boleh dikatakan bobrok. Setelah bangunan dan lahan sekolah digadaikan kepada pengusaha, kini ada masalah baru puluhan pelajar SD terpaksa melakukan aktifitas belajar di lantai tanpa meja dan kursi sejak dua tahun lalu. Sementara visi dan misi serta janji pasangan Walikota Jambi , HR Bambang Priyanto- Sum Indra ingin membuat sekolah gratis dan berkualitas hanya isapan jempol semata.

Dua tahun sudah pasangan ini menjabat Walikota dan Wakil Walikota. Namun visi dan misi Jambi Bernas 2013 hanya isapan jempol semata. Bagaimana tidak. Di tengah kota pada zaman sekarang ini masih ada pelajar yang belajar di sekolah beralaskan tikar

Hal itu ada di SDN 220/IV, Aurduri, Kota Jambi. Ratusan siswa masih menggunakan tikar untuk belajar. Sementara meja dan kursi tidak ada karena alas an rusak dan tidak ada perbaikan.

Walikota Jambi Bambang Priyanto dan anggota DPRD Kota Jambi dari Fraksi PKS, Syafruddin Dwi Apriyanto, dan instansi terkait terjun meninjau SDN 220/IV Aur Duri tersebut, Rabu (13/11).

HR Bambang Priyanto, berjanji akan memenuhi prasarana belajar di sekolah tersebut setelah anggarannya disetujui dewan pada APBD 2011. Hingga 2011 ratusan murid masih belajar dengan tikar.

Kepala SDN 220/IV, Herminda Ampd, mengatakan, anak-anak yang belajar di lantai ada 62 orang. Mereka terdiri dari dua kelas 1 dan kondisi tersebut sudah berlangsung sejak dua tahun lalu.

Untuk menyiasati agar para siswa tidak bosan, dua kelas itu dibagi shift duduk di bangku dan di lantai. Sekali sebulan dirotasi.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Jambi, Syihabuddin, mengatakan, siswa belajar di lantai terjadi karena lonjakan jumlah siswa akibat tingginya permintaan warga sekitar.

Pada APBD-P 2010, Disdik Kota Jambi menganggarkan sarana pembelian bangku dan meja untuk SDN 220.

Anggota DPRD Kota Jambi, Syafruddin Dwi Apriyanto, menyayangkan lambannya instansi terkait mengantisipasi persoalan itu.

“Masa anak-anak sampai belajar di lantai sampai dua tahun. Kita minta Pemkot Jambi lebih proaktif menanggapi berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat, baik pendidikan maupun pelayanan publik lainnya. Harus pro aktif dan turun langsung ke lapangan,”katanya. ruk

Tidak ada komentar: