DENGAN NIAT BAIK, ISI BLOG INI BUKAN UNTUK MELANGGAR UU RI NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK. APABILA ADA ORANG-LEMBAGA DLL YANG KEBERATAN DENGAN ISI DARI BLOG INI, BOLEH MELAYANGKAN SURAT ELEKTRONIK KE EMAIL : rosenmanmanihuruk@gmail.com atau SMS/WA ke NO 08127477587. FB Asenk Lee Saragih.UNTUK DICABUT ISI DARI BLOG YANG KEBERATAN BERSANGKUTAN.
Rabu, 27 Oktober 2010
Menang Pemilukada Batanghari, Abdul Fattah Ancam Mundur Dari Golkar
Jambi, BATAKPOS
Setelah mengetahui dirinya menang di Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Batanghari, Ketua DPRD Batanghari, Abdul Fattah, mengancam mundur dari Partai Golkar. Mantan Bupati Batanghari 1999-2004 itu terpilih jadi Ketua DPRD Batanghari Pemilu 2009 lalu lewat Partai Golkar. Namun saat ikut Pemilukada Batanghari Periode 2010-2015 Abdul Fattah maju lewat Partai Demokrat.
Abdul Fattah kepada wartawan di Jambi, Senin (25/10) mengatakan, dirinya akan mundur dari jabatan Ketua DPRD Batanghari yang telah dijabat sekitar satu tahun itu, jika ditetapkan sebagai pemenang Pemilukada Batanghari. Dirinya juga berencana keluar dari Partai Golkar.
“Setelah KPU melakukan pleno penetapan calon bupati dan wakil bupati terpilih, saya akan segera menyampaikan surat pengunduran diri dari kursi DPRD melalui partai tempat saya bernaung saat ini. Saya juga berencana akan keluar dari Golkar,”katanya.
Disebutkan, rencananya untuk secepatnya mengundurkan diri dari kursi DPRD supaya pekerjaan anggota dewan, terutama di akhir tahun yang sangat padat, tidak terganggu.
Sebelum mengundurkan diri, Fattah menyebut masih akan menjalankan tugas-tugasnya sebagai Ketua DPRD Batanghari sampai dengan ada anggota baru yang dipilih untuk menggantikan posisinya.
“Saya berencana segera mengundurkan diri sebagai kader Partai Golkar. Surat pernyataan pengunduran diri sebagai anggota partai Golkar mungkin akan saya sampaikan bulan depan,”ujarnya.
Menurutnya, pengunduran dirinya dari Partai Golkar merupakan pilihan terbaik untuk saat ini. Saya rasa ini menjadi pilihan terbaik untuk saya dan untuk partai Golkar.
“Saya juga merasa Partai Golkar tidak lagi membutuhkan tenaga dan pikiran saya. Contohnya saat menjelang pemilihan calon bupati yang akan diusung oleh Partai Golkar, ia sama sekali tidak lagi dilibatkan apalagi ditawarkan untuk maju dari Partai Golkar. Atas dasar berbagai kesimpulan selama ini, saya akhirnya memutuskan akan mengundurkan diri dari Partai yang pernah saya besarkan itu,” katanya. ruk
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar