Jambi, BATAKPOS
Hujan yang mengguyur Provinsi Jambi dua hari terakhir membuat sejumlah titik-titik panas menghilang. Data sebaran titik panas dari Pusat Pengendalian Kebarakan Lahan dan Hutan Provinsi Jambi, menunjukkan jumlah titik panas sudah berkurang.
Jumlah titik panas mencapai 99 titik dalam dua hari terakhir. Namun kini sudah berkurang hingga 30 titik api. Titik panas sebagian besar terjadi di wilayah barat Jambi. Jumlah paling banyak di Kabupaten Sarolangun sebanyak 29 titik, Merangin 23 titik, dan Bungo 20 titik.
Kepala Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam Provinsi Jambi, Tri Siswo, Minggu (24/10), mengatakan, tingginya jumlah titik panas itu diduga disebabkan adanya aktivitas pembukaan lahan pada kawasan tersebut.
Aktivitas membuka lahan dengan cara membakar paling banyak dilakukan masyarakat petani, karena ini dianggap paling mudah dan murah. Akibatnya, pembakaran lahan terjadi dimana-mana.
Secara terpisah, Supervisor Prakiraan Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Provinsi Jambi, Kurnianingsih mengatakan, kecepatan angin cenderung tinggi khususnya pada siang hari. Hal itu memungkinkan penyebaran api terjadi lebih cepat dari biasanya.
Namun turunnya hujan secara merata membuat titik api berkurang. Angin bergerak dari arah barat daya hingga barat laut ke arah timur hingga tenggara. Kecepatan angin umumnya mencapai 14 kilometer per jam.
“Kecepatan angin bisa sangat tinggi, yaitu mencapai 18 hingga 25 kilometer per jam. Kondisi tersebut juga terjadi di wilayah barat Jambi, yang saat ini paling banyak jumlah titik panasnya. Hal itu ditambah lagi dengan suhu yang cenderung tinggi, yaitu 33 hingga 34 derajat celcius pada siang hari, karena posisi matahari berada pada garis equator,”katanya.
Dikatakan, kebakaran lahan diperkirakan tidak akan berlangsung lama. Hal itu disebabkan potensi turun hujan meningkat seiring dengan kondisi Jambi yang memasuki musim penghujan pada Oktober ini. Meski api menyebar dengan cepat, juga akan kembali padam karena turun hujan. ruk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar