Senin, 20 September 2010

Selama Ramadan dan Idul Fitri, Uang Lusuh di BI Jambi Capai Rp 41 M

Jambi, BATAKPOS

Jumlah peredaran uang lusuh di Jambi selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri cukup meningkat drastis. Jumlah uang yang kondisinya tak layak yang masuk ke Kantor Bank Indonesia (BI) Cabang Jambi naik 800 persen dari biasanya dengan jumlah mencapai Rp 41 miliar.

Deputi BI Cabang Jambi, Seto Pranoto kepada wartawan di jambi, Kamis (16/9) mengatakan, hal itu merupakan angka yang sangat besar, padahal dana untuk membuat uang sendiri cukup besar. Jumlah itu diyakni jauh lebih besar.

“Sebab, Rp 41 miliar itu baru berasal dari setoran bank kepada BI. Jadi belum termasuk penukaran masyarakat langsung ke BI dan yang beredar di masyarakat. Biasanya, uang lusuh yang diterima BI dari penukaran semua bank di Jambi hanya sekitar Rp 3 miliar sampai Rp 5 miliar per bulan,”katanya.

Disebutkan, melihat jumlahnya yang tak sedikit, dikarenakan masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjaga uang secara baik. Perlunya kesadaran bagi masyarakat agar memperlakukan uang secara baik, sehingga uang bisa tahan lama beredar dalam masyarakat.

Menurut Seto Pranoto, dari jumlah uang lusuh itu, pecahan Rp 1.000 dan Rp 5.000 yang dominan. Hal ini sebagun dengan banyaknya pecahan tersebut dipergunakan untuk transaksi perdagangan, pertanian, dan transportasi.

Baru-baru ini BI mencetak uang pecahan Rp 1.000 dalam bentuk koin. Sehingga, uang akan tahan lama. Uang lusuh yang diterima BI, nantinya akan dilebur. Kondisinya kita lihat dulu, apabila masih layak kita minta bank untuk mengedarkan kembali kepada masyarakat. ruk

Tidak ada komentar: