Jambi, Batak Pos
Sebanyak 19.001 orang sarjana dari 88.429 orang pencari kerja (pencaker) di Provinsi Jambi kini pengangguran. Data tersebut merupakan jumlah pencari kerja yang terdaftar di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertran) Provinsi Jambi Juli 2007. Karena sulitnya mencari pekerjaan di perusahaan dan lembaga pemerintah, kebanyakan lulusan sarjana buka usaha.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakertransos) Provinsi Jambi di Jambi, Rafli Nur Minggu (17/1) mengatakan, jumlah sarjana pencari kerja itu lebih kecil dari pencari kerja tamatan SLTA. Jumlah pengangguran tingkat sarjana setiap tahunnya cenderung terus mengalami peningkatan. Mengingat, kesempatan kerja yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah lulusan perguruan tinggi.
Disebutkan, pengangguran di provinsi Jambi yang berhasil terdata oleh pihaknya hingga Juli lalu, seluruhnya mencapai 88.429 orang dengan persentase tertinggi adalah tamatan SLTA sebesar 59 persen atau sebanyak 52.252 orang. Menyusul sarjana dengan persentase 21,48 persen atau 19001 orang.
Sementara pengangguran tamatan SD jumlah yang berhasil terdata oleh Nakertrans, kata Haris, hanya sebanyak 1.985 orang, tamatan SLTP sebanyak 4.774 orang, tamatan DI serta DII sebanyak 4.422 orang dan tamatan DIII sebanyak 5.995 orang.
Sejumlah kabupaten sebagai penyumbang terbanyak para pencari kerja tersebut, khususnya dari Kota Jambi dan termasuk seperti Bungo dan Merangin. Hingga periode awal 2010 Kota Jambi menyumbang pencaker sebesar 42.07 persen dari jumlah pencari kerja yang ada, kemudian diikuti Bungo sebesar 10,49 persen dan Merangin sebesar 10,35 persen.
Sedangkan daerah Kabupaten, Kerinci, Sarolangun, Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat, Tebo jumlah penyumbang pencari kerja dibawah angka 10 persen. ruk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar