Minggu, 12 April 2009

PLTU Desa Samaran Jawab Kebutuhan Listrik di Sarolangun

Jambi, Batak Pos

Pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Desa Samaran, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun yang berkekuatan 7X2 mega watt diharapkan menjawab kebutuhan listrik di kabupaten tersebut. Pembangunan PLTU oleh PT Pratama itu kini sudah masuk 80 persen.

Demikian dikatakan Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin kepada wartawan di Jambi, Jumat (¾) usai dirinya melakukan kunjungan kerja ke kabupaten tersebut. Menurutnya, Diharapkan dua bulan ke depan proyek ini selesai, dengan demikian dapat mengatasi kebutuhan listrik di Kabupaten Sarolangun bahkan bisa surplus.

Disebutkan, Pemerintah Provinsi Jambi menyambut baik proyek tersebut. Dengan demikian kebutuhan listrik untuk Kabupaten Sarolangun sudah tidak menjadi masalah, bahkan dapat membantu kabupaten tetangga..

Namun kendala yang masih dihadapi dalam pembangunan PLTU ini adalah masuknya mesin pembangkit tenaga listrik masih ada kendala dengan pihak bea cukai. Namun semuanya akan diselesaikan dengan ketentuan yang berlaku. “Saya akan melalukan koordinasi dengan pihak yang terkait,”kata Zulkifli Nurdin.

Menurut dia, potensi sumber daya alam (SDA) yang cukup banyak tersedia di Provinsi Jambi, diantaranya di Kabupaten Sarolangun ini harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

Seperti pembangkit tenaga listrik digunakan bahan bakunya batu bara. “Makanya batu bara jangan hanya dieksport begitu saja. Hasil dari pajak ekport tidak seberapa, tetapi jalan banyak yang menjadi rusak. Apabila gas, batu bara dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik, maka kelangkaan tidak akan terjadi lagi, masyarakat dapat menikmati listrik dengan harga yang murah,”ujarnya.

Menurut Zulkifli Nurdin, hasil perkebunan, diantaranya sawit dan karet, apabila di daerah sudah ada industry hilirnya maka akan menambah kemakmuran bagi masyarakat.

Disamping dapat menyerap tenaga kerja, juga harga karet dan sawit bisa stabil. Pemerintah Provinsi dan kabupaten diminta bersinergi untuk mewujudkan industry hilir tersebut.

“Akibat krisis keuangan di AS yang dampaknya hampir melanda semua Negara di dunia juga membuat harga karet dan sawit ikut anjlok. Untuk menghadapi krisis ini, Gubernur minta semua pihak bergandeng tangan untuk secara bersama-sama menghadapinya,”katanya.

Pimpinan Perusahaan PT Pratama Elektrindo, Nurdin, mengatakan untuk pembangkit listrik ini membutuhkan bahan baku batu bara 6000 ton per-bulan. Sesuai rencana, perjanjian antara perusahaan dengan Pemda Sarolangun 20 tahun, sehingga batu bara yang dibutuhkan sekitar satu setengah juta ton.

Sementara itu Bupati Sarolangun Hasan Basri Agus menambahkan, dalam memenuhi kebutuhan batu bara untuk PLTU tersebut tidak menjadi masalah. Produksi batu bara mencukupi setiap harinya bisa diproduksi ribuan ton.

“Lokasi PLTU dengan sumber batu bara sangat dekat, hanya berjarak 5 – 10 km, juga sangat dekat dengan Sungai sebagai sarana transportasi dengan biaya yang murah,”katanya. ruk

1 komentar:

menjalin tali persaudaraan mengatakan...

Jika anda ingin membangun pembangkit listrik dalam skala kecil
silah kan menghubungi kami PT.GLOBAL POWER SOLUSI
MENYDIAKAN GAS GENSET ASAL INGGRIS FGWILSON GASGENSET.
PEMBELIAN BISA MELALUI LEASING CICILAN 3 TAHUN.
ATAU SEWA BELI SELAMA 5TAHUN KONTRAK
PADA TAHUNKE 5 UNIT MENJADI MILIK ANDA