Jambi, Batak Pos
Melestarikan budaya dan adat Batak “Dalihan Na Tolu” lewat pesta Bona Taon (awal tahun) marga-marga perlu dilestarikan. Hal itu diwujudkan Pesta Bona Taon (pesta awal tahun) Punguan (kumpulan) Panjaitan Boru, Bere, Ibebere”, Minggu (22/3). Lewat pesta Bona Taon Marga, budaya dan adat Batak dapat tetap terjaga.
Demikian dikatakan Ketua Umum Punguan Marga Panjaitan Dohot Boru se Kota Jambi, Ir P Bernhard Panjaitan MM/ br Silaen pada acara pesta bona taon Panjaitan se Kota Jambi yang dihadiri sekitar 700 orang anggotanya di gedung Budi Mulia, Mayang Jambi.
Holong : Lagu “Holong” dilantunkan Bernhard Panjaitan (kedua dari kiri) dengan trio asuhannya yakni Trio Altova ( Alex Zebuoa, Tono Butar-Butar, Fauzan Samosir H), di Pesta Bona Taon Punguan Panjaitan/Boru di gedung Budi Mulia, Minggu (22/3). Tembang yang terinpirasi dari ayat Alkitab 1 Petrus 2 : 17 dan Kolose 3 : 14-15 itu mampu mengalang dana Rp 1.345.000. foto batak pos/rosenman manihuruk.
Pesta Bona Taon Punguan Panjaitan se Kota Jambi diawali dengan kebaktian singkat yang dipimpin oleh Praeses HKBP Distrik XXV Jambi, Pdt David F Sibuea MTh.
Pdt David F Sibuea MTh dalam kotbahnya mengatakan, agar kumpulan marga Panjaitan dan kerabatnya harus mampu hidup 3M, Marlasni roha (bersuka cita), Mengucap syukur dan Martamiang (berdoa).
Ketiganya harus saling beriringan agar kehidupan kumpulan marga Panjaitan se Kota Jambi saling tolong menolong dan saling mengasihi. Pdt David F Sibuea juga mengajak agar marga Panjaitan tidak akan lupa untuk berdoa. Karena doa merupakan kekuatan dalam berkarya.
Kemudian Bernhard Panjaitan menambahkan motto 3M yakni Marsijalangan (berjabat tangan), Menjalankan punguan Panjaitan dan Melestarikan Adat “Dalihan Na Tolu”. Ketiganya harus terwujud dalam kumpulan Panjaitan dan kerabatnya.
Disebutkan, selain melestarikan Adat Batak “Dalihan Na Tolu”, pesta Bona Taon Panjaitan/Boru se Kota Jambi juga sebagai ajang memupuk generasi muda Batak untuk cinta terhadap budaya, adat dan bahasa Batak.
“Selama ini generasi muda Batak sudah banyak tidak tahu bahasa Batak. Sehingga melalui pesta bona taon, agar anak-anak juga turut serta menghadirinya. Orang tua juga dihimbau untuk mengajari bahasa Batak terhadap anaknya,”katanya,
Menurut Bernhard Panjaitan, pesta bona taon juga sebagai ajang untuk membangun kaderisasi untuk mengabadikan adat Batak. Kemudian sebagai ajang mempererat tali silaturahmi di keluarga besar marga Panjaitan/Boru.
“Punguan marga Panjaitan se Kota Jambi harus mampu mewarnai pembangunan Provinsi Jambi. Punguan Panjaitan juga harus dikenal masyarakat luas di Provinsi Jambi. Sehingga seperti orang Jakarta mengatakan, Panjaitan itu “Pantas Jadi Panutan”, benar-benar terwujud,”katanya.
Lagu “Holong” ciptaan Bernhard Panjaitan juga dilantunkan Bernhard Panjaitan dengan trio asuhannya yakni Trio Altova ( Alex Zebuoa, Tono Butar-Butar, Fauzan Samosir H). Tembang yang terinpirasi dari ayat Alkitab 1 Petrus 2 : 17 dan Kolose 3 : 14-15 itu mampu mengalang dana Rp 1.345.000.
Pengurus Punguan Panjaitan/Boru se Kota Jambi juga memberikan hadiah bagi pelajar (SD, SMP, SMA) berprestasi dari anggota kumpulan. Hadiah itu diserahkan Ir E Panjaitan/br Pangaribuan, untuk memotivasi anak didik di marga Panjaitan untuk lebih berprestasi di sekolah masing-masing.
Pesta bona taon itu juga diadakan tor-tor dalam mencari dana. Penampilan Trio Altova dan Trio Rhumba Musik dengan tembang-tembang Batak membuat susana pesta tersebut meriah. Terkumpul dana puluhan juta rupiah untuk kepentingan organisasi Punguan Panjaiatan tersebut. ruk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar