Rabu, 12 November 2008

Negara Inggris dan Australia Berencana Beli Oksigen Hutan Jambi

Jambi, Batak Pos

Pihak Negara Inggris dan Australia berencana akan membeli oksigen (0) yang dihasilkan dari hutan yang ada di Provinsi Jambi. Nilai penjualan oksigen itu pun cukup besar yakni seharga 20 Dolar Amerika per ton selama satu tahun. Oksigen adalah satu dari dua komponen utama udara. Ia dihasilkan oleh tanaman selama fotosintesis, dan sangat diperlukan untuk pernafasan aerobik pada hewan dan manusia.

Rencana pembelian oksigen itu dituangkan dalam penandatanganan perjanjian kerjasama antara Gubernur Jambi bersama sembilan Bupati dan satu Walikota se-Provinsi Jambi dengan pihak Non Goverment Organitation (NGO) asal negara Inggris diwakili Peter N Kene dan Australia diwakili Charles B Sackson., di Kantor Gubernur Jambi, Rabu (12/11).

Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin, kepada wartawan mengemukakan, di Provinsi Jambi saat ini memiliki sedikitnya 200 ribu hektare dan setiap hektarenya dapat menghasilkan 200 – 300 ton oksigen. Emisi karbon yang menjadikan pemanasan global, akibat semakin berkurangnya dan pembakaran hutan di Indonesia.

“Uang hasil penjualan ini tentu saja dapat memicu kita untuk melestarikan hutan, karena dapat merubah pikiran tidak hanya dengan melakukan pembabatan atau perambahan, tapi dengan melestarikan hutan juga bisa mendatangkan uang,”kataynya.

Disebutkan, hasil penjualan oksigen tersebut dibagi-bagikan kepada masyarakat, terutama masyarakat yang berada di sekitar kawasan hutan. Sehingga masyarakat di sekitar hutan agar betul-betul menjaga kelestarian hutan di Provinsi Jambi.

“Dengan demikian, masyarakat yang selama ini biasanya mengandalkan kawasan hutan untuk hidup dengan melakukan pembalakan liar dan perambahan, kini bisa diajak terlibat langsung menanam dan menjaga kawasan hutan di daerahnya. Ini merupakan tahap awal dan dimungkinkan kedepan masih banyak Negara lain yang akan melakukan hal serupa,”ujarnya.

Sementara itu, Bupati Tanjungjabung Timur Abdullah Hich, menyatakan sangat gembira dengan adanya langkah ini, karena akan dapat lebih gampang lagi menjaga kelestarian hutan, sebab langsung melibatkan masyarakat, hasilnya pun untuk masyarakat sendiri.

“Di daerah kami memiliki sekitar 32 ribu hectare. Jumlah tersebut akan bertambah setelah adanya upaya pembangunan hutan bakau seluas 30 ribu hectare atas bantuan dana dari pemerintah Jepang,” kata Hich.

Hal senada juga disampaikan Wakil Bupati Muarojambi, Mucktar Muis. Pihaknya sangat menyambut baik apa yang dilakukan Negera Ingris dan Australia tersebut. Sebab masyarakat yang hidup di kawasan hutan bisa mengandalkan hidup melalui dana hasil penjualan oksigen tersebut.

“Kabupaten Muarojambi memeiliki sekitar 40 ribu hektare kawasan hutan yang dapat menghasilkan oksigen cukup banyak. Produksi oksigen dari hutan yang ada di Muarojambi cukup banyak,”katanya.

Sementara itu, Peter N Kene dan Charles B Sackson mengatakan, oksigen adalah satu dari dua komponen utama udara. Oksigen dihasilkan oleh tanaman selama fotosintesis, dan sangat diperlukan untuk pernafasan aerobik pada hewan dan manusia.

Kata oksigen diambil dari dua kata dalam bahasa Yunani, oxys (asam, tajam) dan genes (dilahirkan). Pada awal abad ke-18, Antoine Lavoisier menggunakan nama oksigen dari akar bahasa Yunani karena dia percaya bahwa itu adalah komponen dari semua asam (definisi asam tersebut saat ini telah direvisi).

Disebutkan, hutan yang ada di Provinsi Jambi yang masih luas dan asri cukup menjanjikan dalam produksi oksigen untuk kehidupan dunia. Tingginya emisi karbon di dunia, menjadikan negara pendonor untuk melestarikan hutan di Indonesia sebagai paru-paru dunia. ruk

Tidak ada komentar: