Minggu, 29 Juni 2008

Presiden SBY Disambut Aksi Unjukrasa Mahasiswa di Jambi

Jambi, Batak Pos
Sedikitnya 120 orang yang menamakan diri Front Perjuangan Rakyat (FPR)sejak pukul 07.00 WIB melakukan aksi demonstrasi, menyambut kedatangan Presiden RI Bambang Susilo Yudhoyono, di kawasan depan Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultah Taha Syaifuddin Jambi, di Telanaipura Kota Jambi , Minggu (29/6).


Presiden SBY dan Ibu Presiden dalam Mobil RI 1 saat bertolak dari Bandara STH Jambi, Minggu (29/6) pukul 08.30 menuju Muarosabak, Tanjabtim. Foto Asenk Lee saragih.

Pengunjukrasa terdiri dari gabungan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Provinsi Jambi dan beberapa elemen masyarakat lainnya itu, antara lain seperti anggota BEM Universitas Negeri Jambi, Universitas Batanghari Jambi, IAIN Sultan Taha Syaifuddin, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Lembaga Bantuan Hukum Lingkungan Jambi, dan Mapala Gitasada Jambi.

Pengunjukrasa dalam aksinya menuntut pemerintah membatalkan kenaikan bahan bakar minyak dan menurunkan harga bahan pokok. Mereja juga mengecam tindakan oknum aparat yang menganiaya mahasiswa Jambi yang berunjuk rasa di Jakarta baru-baru ini.

(Mobil Presiden SBY saat bertolak dari Bandara STH Jambi, MInggu (29/6) pukul 08.30 menuju lokasi Harganas di Muarosabak, Tanjabtim). Foto Asenk Lee Saragih.

Aksi unjukrasa itu sempat terjadi bentrok dengan para aparat kepolisian, karena para pendemo memaksa untuk berjalan memasuki kawasan jalan pertokol dimana akan dilalui rombongan Presiden dari Bandara Sultan Taha Jambi menuju lokasi acara Hari Keluarga Nasional (Harganas) XV dan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) V, dipusatkan di Muarosabak, Kabupaten Tanjungjabung Timur, Provinsi Jambi.


Sempat terjadi aksi saling dorong antara pendemo dengan aparat kepolisian. Namun jumlah aparat kemanan lebih banyak dari jumlah pendemo dan akhirnya keinginan pendemo untuk masuk jelan protokol digagalkan.

Walau kericuhan dapat diredam, namun aparat kemanan sempat menahan dua orang para pendemo, yakni Donas dari IAIN Jambi dan Sodri, mahasiswa Universitas Batanghari Jambi, karena keduanya sewaktu aksi saling dorong mencoba melarikan diri.

Kedua mahasiswa tersebut akhirnya dilepaskan, karena atas jaminan Kepala Polisi Kota Besar Jambi Komisaris Besar Eko Daniyanto, menyatakan tidak akan menahan dan menjaga keselamatan kedua mahasiswa itu, asal para pendemo tidak melakukan tindakan anarkis.

Dalam orasinya, para pendemo menuding rezim SBY – JK merupakan boneka pemerintah Amerika Serikat dan tidak berpihak kepada masyarakat, karena dalam kebijakannya terutama menyangkut pengelolaan minyak bumi dan gas lebih banyak dimanfaatkan perusahaan asing, antara lain dikelolah Caltex, Stanvac, Exxon Mobil, Conoco Philip, Santafe, Britis Petrolium, Unocol dan Shell.

Disamping itu, pendemo juga menuding kegiatan seremonial Presiden SBY di Jambi ini merupakan tindakan pemborosan dan hanya menghambur-hamburkan uang rakyat.
Hingga saat ini para pendemo masih berkonsentrasi di dalam kampus IAIN Sultan Taha Syaifuddin dan mengancam akan terus melakukan aksi hingga rombongan presiden meninggalkan Jambi Senin (30/6) pagi.

"Kita akan terus melakukan aksi hingga SBY meninggalkan Provinsi Jambi,”kata Arif Munandar, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Jambi. ruk

Tidak ada komentar: