Jumat, 13 Juni 2008

Kesulitan Pemasaran, Jambi Bakar Ikan Patin 7 Ton

Jambi, Batak Pos

Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jambi melakukan acara bakar ikan patin 7 ton secara massal di sepanjang Jalan A Yani, Telanaipura (depan kantor Gubernur Jambi) Sabtu (7/6). Kegiatan bakar ikan sepanjang 4,5 kilo meter yang direncanakan masuk rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) diduga hanya sebagai seremonial belaka tanpa manfaat promosi pemasaran ikan patin.

Demikian dikemukakan Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Jaringan Anti Korupsi (Jarak), M Hasan kepada wartawan, Jumat (6/6). Dia menilai acara seremonial itu mubajir karena rakyat dalam keadaan susah akibat kenaikan harga BBM.

Menurutnya, kegiatan yang seyogyanya dihadiri langsung Menteri Kelautan dan Perikanan Fredi Numberi, ternyata diwakilkan oleh Deputi Departemen Kelautan RI. Kegiatan bakar ikan patin itu juga tidak efisien untuk mendongkrak nilai jual ikan patin hasil petani keramba di Jambi.

Sementara itu, Gubernur Jambi H Zulkifli Nurdin mengatakan, produksi budidaya perikanan ikan Patin Jambi setiap tahunnya melebihi 12.156 Ton. Pemerintah Provinsi Jambi hingga kini masih kesulitan memasarkan ikan patin Jambi. Pemerintah menghimbau masyarakat Provinsi Jambi untuk mengkonsumsi ikan Patin Jambi guna mengatasi kelebihan produksi tersebut.

Menurut Zulkifli Nurdin, dengan kegiatan bakar massal ikan patin Jambi itu sebagai langkah untuk promosi ikan patin agar masyarakat Provinsi Jambi mengutamakan konsumsi ikan patin Jambi. Bakar ikan massal itu juga menjadi salah satu agenda wisata kuliner di Provinsi Jambi.

Disebutkan, persediaan ikan Patin Jambi terutama Patin Siam saat ini mengalami “over” kelebihan hasil panen. Akibatnya petani mengalami kesulitan dalam pemasaran patin. Gubernur Jambi menegaskan, dalam ,mengantisipasi dan untuk mengatasi kelebihan hasil panen ikan secara bersama-sama.

"Perlu dilakukan kordinasi antar instansi dalam pemasaran, baik ke pasar lokal maupun ke pasar Nasional dan internasional. Kita harus dapat melakukan promosi yang, baik dengan membuat suatu kemasan yang menarik pembeli (pekejing) agar dapat menembus pasar,"katanya.

Para perusahaan-perusahaan besar yang mempunyai banyak karyawan juga dihimbau untuk mengonsumsi ikan patin. Seperti PT.WKS, PTP VI dan BUMN seperti perbankan. Juga membudayakan masyarakat mengonsumsi ikan dengan didahului gelar panggang patin terpanjang.

"Kita juga memberi makanan tambahan anak Sekolah Dasar (SD) dengan lauk pauk ikan patin. Dengan menempuh jalan seperti ini diharapkan petani ikan patin dapat terbantu dan bagi masyarakat juga akan terpenuhi gizi yang dibutuhkan. Kini harga patin di pasar jambi Rp 7000 pe kilogram,"katanya.

Kepala Dinas Perikanan Propinsi Jambi, Herman Suherman, mengatakan, di Jambi terdapat dua jenis ikan patin, yakni patin Siam dan patin Jambi. Untuk patin siam yang berkembang pesat sejak tahun 1999/2000-an hingga sekarang.

Menurut Herman, acara bakar ikan patin secara massal itu juga menyediakan hadiah hiburan berupa motor beberapa unit. Kegiatan bakar ikan patin massal itu diikuti berbagai instansi dari kalangan masyarakat se Provinsi Jambi.

"Saat ini keramba ikan patin mengalami perkembangan yang sangat pesat, yakni 2000 unit di Tangkit dan 1700 di Pudak, untuk total keseluruhan di Kota Jambi ada 4200 unit, meningkat 200%. Patin Siam dengan 4200 unit kolam kemampuan produksinya mencapai 18.500 ton per tahun atau 50,69 ton per hari,"katanya.

Sedang daya serap yang dipasarkan oleh petani hanya 6.424 ton per tahun, terjadi oper suplay (kelebihan hasil) sebesar 12.156 ton per tahun (33 ton per hari), dengan kondisi harga di Pudak dan Tangkit Rp.6.500 – Rp.7.000.- per kilonya. Sedangkan harga pakan mengalami kenaikan dari Rp.2.100.- dan sekarang mencapai Rp.4.500 per kilogram, sehingga petani belum menjual patinnya.ruk

Tidak ada komentar: