Selasa, 30 Agustus 2016

5 Alasan Kenapa Indonesia Amat Kehilangan Eddy Silitonga

Edy Silitonga [Facebook/Eddy Silitonga]RIP Eddy Silitonga

BERITAKU-Meninggalnya penyanyi kawakan Edi Silitonga menyisakan duka bagi insan musik Tanah Air. Eddy meninggal lantaran mengalami komplikasi jantung dan diabetes melitus.

Mungkin kebanyakan dari Anda belum banyak yang tahu siapa Edi Silitonga. Untuk itu Suara.com akan membocorkan sedikit tentang penyanyi asal Medan ini:

1. Terkenal Suara Melengking

Eddy Silitonga lahir di Pematang Siantar, 17 November 1950. Dia dikenal berkat suaranya yang tinggi dan melengking. Eddy merupakan anak ke empat dari 11 saudara buah hati pasangan Gustaf Silitonga dan Theresia Siahaan.

2. Sederet Prestasi

Soal prestasi, pelantun lagu "Kini Kusadari" itu pernah meraih Juara 1 Penyanyi Seriosa Sumatera Utara dan meraih Juara Pop Singer di Medan.

Di puncak ketenarannya, Eddy menyanyikan lagu "Biarlah Sendiri" ciptaan pengarang dan penyanyi senior Rinto Harahap pada 1976. Berkat lagu itu dia meraih juara ke-4 Festival Lagu Popular yang digelar di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Tak sampai di situ, Eddy Silitonga juga mendapat juara pertama lelaki Lomba Lagu Minang pada 1983. Salut!

3. Mempopulerkan Lagu Daerah

Jarang rasanya ada musisi yang mempopulerkan lagu daerah, namun beda dengan Eddy. Sebut saja "Alusi Au" (Batak) "Romo ono Maling" (Jawa), "Ngawujudku Tika-tika" (Ogan Kemering Ulu) "Ade Dide Kah" (Lahat), "Belek Gi" (Lubuk Ling-gau), "Ndung ku" (Muara Enim), "Songon Bulan" (lagu Batak), dan masih banyak lagi yang pernah dipopulerkannya.

4. Sifat Membumi

Nah yang ini patut dicontoh nih, bagaimana tidak, walaupun sudah senior ia tak sungkan bergaul dengan juniornya. Tak heran penyanyi yang mengawali karir di era 60-an itu sangat membumi, makanya namanya cukup harum di kalangan musisi lintas generasi.

5. Main Film

Bakat Eddy Silitonga bukan hanya sebagai penyanyi. Dia juga sempat bermain film berjudul Kembalilah Mama tahun 1977 disutradarai oleh Abubakar Djunaedy. RIP Eddy Silitonga.

Prosesi Adat Sebelum Pemakaman Eddy Silitonga

Almarhum rencananya akan dimakamkan setelah prosesi adat ini.
 Prosesi Adat Sebelum Pemakaman Eddy SilitongaProsesi upacara penutupan peti untuk Eddy Silitonga berlangsung mengikuti adat istiadat Batak. Salah satunya yaitu penyampaian kain ulos oleh saudara laki-laki dari ibu kandung.

Sekitar pukul 10.45 pagi, prosesi penutupan peti masih berlangsung dan dilanjutkan dengan salah satu tahapan adatnya yaitu penyampaian ulos. Salah satu prosesi adat ini dilakukan sebelum nantinya peti jenazah dibawa ke pemakaman.

"Prosesi penyampaian ulos ini diberikan oleh tulang Eddy, untuk Eddy dan anak-anaknya," ujar paman Eddy Silitonga di Rumah Duka Fatmawati, Jakarta, Sabtu 27 Agustus 2016.

Sang adik, Anton Silitonga, turut menuturkan bahwa prosesi adat batak ini akan mengiringi kepergian kakak tercintanya. Selain itu, akan ada prosesi yang diberikan gereja setelahnya.

"Setelah upacara adat ini, dilanjutkan terakhir dari gereja baru penutupan peti dan pemakaman," ucap Anton yang ditemui ditempat dan waktu yang sama.

Ia menuturkan, proses pemakaman diperkirakan akan berlangsung pada pukul dua siang dan akan dimakamkan di TPU Kampung Kandang Jagakarsa, Jakarta. Prosesi adat ini sendiri dihadiri oleh banyak sanak saudara hingga tetangga di tempat asal Edy.

"Ini masih prosesi adat, dan diperkirakan berakhir pukul dua siang. Setelahnya kita jalan ke pemakaman pukul dua itu," kata dia.

Penyebab Eddy Silitonga Meninggal Dunia

Setelah menjalani masa kritis penyanyi kawakan Eddy Silitonga hari ini menghembuskan nafas terakhirnya. Eddy Silitonga meninggal pada pulul 00.05 dini hari tadi di ICU RS Fatmawati.

Menurut penuturan anak Eddy, Mario sang ayah memang sempat dikabarkan membaik, namun kondisi ayahnya kembali kritis pada tanggal 20 Agustus kemarin. Selama menjalani masa kritis Eddy Silitonga tidak sadarkan diri.

"Drop mulai tanggal 20 sampe kesini," kata Mario kepada Okezone melalui sambungan telefon, Kamis (25/8/2016) Eddy Silitonga jatih sakit lantaran gula darah ditubuhnya sangat rendah. Sehingga kesadaran dirinya pun menurun.

"Masih seperti kemarin gula darahnya drop," imbuhnya. Saat ini jenazah Edy Silitonga berada di rumah duka RS Fatmawati, Jakarta Selatan.


Cara Bens Leo Mengenang Eddy Silitonga

Cara Bens Leo Mengenang Eddy Silitonga
Jenazah penyanyi senior Eddy Silitonga disemayamkan di rumah duka RS Fatmawati, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Kamis (25/8/2016).

Pengamat musik Bens Leo mengenang mendiang Eddy Silitonga (65) sebagai sosok yang membumi.

Sebelumnya diberitakan, Eddy mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan, Kamis (25/8/2016) pukul 00.05 WIB.

"Bang Eddy ini sangat membumi, dia enggak ngartis," kata Bens ketika melayat di rumah duka RS Fatmawati, Jakarta Selatan, Kamis pagi.

Bens menuturkan ia pernah bertemu Eddy yang sedang berbelanja di sebuah pasar di Jakarta Selatan. Eddy langsung menyapanya. "Itu waktu ketemu di Pasar Mede 'Bang belanja di sini juga?'. (Eddy) cuma pakai celana pendek, dia membumi sekali," kata dia.

Di kalangan para seniman musik pun, kata Bens, Eddy juga dikenal sebagai sosok yang bersahaja. "Dengan teman-teman musisi, dia juga sangat dekat. Bang Eddy salah satu penyanyi terbaik," ucapnya.

Menurut Bens, Eddy merupakan salah satu penyanyi tidak hanya menguasai genre pop, tetapi juga melayu.

Para pelayat mulai berdatangan untuk melayat penyanyi senior Eddy Silitonga di rumah duka RS Fatmawati, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Kamis (25/8/2016).

Pantauan Kompas.com, beberapa teman artis Eddy seperti pengamat musik Bens Leo dan penyanyi Dian Piesesha juga terlihat melayat.

Para pelayat bergantian menghampiri dan berdoa di hadapan jenazah pelantun lagu "Kini Kusadari" tersebut. Beberapa orang terlihat menangis.

Menurut salah seorang putra Eddy, Marco, ibadah penghiburan bagi ayahnya akan diselenggarakan pada Jumat (26/8/2016).

Rencananya Eddy dimakamkan di TPU Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

"Dimakamkan Sabtu besok, jam belum tahu," ucap Marco.

Sebelumnya diberitakan, Eddy Silitonga meninggal akibat komplikasi penyakit jantung dan diabetes pada Kamis (25/8/2016) pukul 00.05 WIB.

Eddy dilahirkan di Pematang Siantar, Sumatera Utara, pada 17 November 1950. Selama kariernya di dunia musik ia telah menjuarai berbagai ajang lomba menyanyi tingkat nasional.

Ia juga terkenal dengan lagu-lagu pop, di antaranya "Biarlah Sendiri", "Jatuh Cinta", dan "Mama".

Pada tahun 1977, ia sempat menjajal dunia akting dalam film Kembalilah Mama, yang disutradarai oleh Abubakar Djunaedy.


Almarhum Eddy Silitonga ke Anak-anaknya: Aku Bukan Artis Tapi Bapak Kalian

Almarhum Eddy Silitonga ke Anak-anaknya: Aku Bukan Artis Tapi Bapak Kalian
Anak-anak Eddy Silitonga, Nafra dan Nadra ketika ditemui di Rumah Duka, Rumah Sakit Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (25/8/2016).

Puteri kembar Eddy, Nafra dan Nadra menilai mendiang sang ayah merupakan sosok artis yang rendah hati dan tidak sombong.

"Bangga sih, tapi dari dulu bapak tekanin 'aku bukan artis ya, tapi bapak kalian'. Bapak itu low profile banget," ucap Nafra ketika ditemui di Rumah Duka, Rumah Sakit Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (25/8/2016).

Ia juga menambahkan Eddy merupakan seorang ayah yang tegas dan ketika marah tidak membuat orang lain sakit hati.

"Dia galak sih. Kalau orang kan ada yang (marah) bikin sakit hati, tapi kalau bapak nggak, kita senang dia marah, nggak bikin sakit hati," tuturnya.

Sementara saudara kembar Nafra, Nadra mengatakan lantaran memiliki saudara kembar, mereka kerap melakukan kegiatan bersama.

"Kita selalu sama-sama, bareng-bareng. kita juga masih suka nyanyi bareng-bareng," imbuh Nadra.

Sabtu (27/8/2016), jenazah Eddy dikebumikan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan. (Berbagai Sumber/Asenk Lee Saragih)
 

Tidak ada komentar: