Halaman

Selasa, 13 Mei 2014

Jangan Ragu Jadi Pengusaha Muda

Sepatu : Didesain dengan konsep anggun dan menarik, sepatu high heels dengan motif batik Jambi.
Jangan ragu bagi kawula muda untuk berinvestasi. Karena banyak sekali yang berpikiran bahwa investasi itu tidak begitu penting, membutuhkan modal besar ataupun uang yang banyak. Pengusaha pemula ini dapat meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi secara lokal maupun global. Kini sudah saatnya pemuda Jambi punya mindset entrepreneur, yang berusaha dan hidup tanpa merongrong APBD.

Menjadi pengusaha muda, merupakan impian banyak orang. Namun tidak banyak yang berani mewujudkan mimpinya tersebut karena banyak rintangan. Namun banyak peluang usaha yang tersedia jika saja Anda lebih jeli dalam mengambil kesempatan. 

Jambi merupakan kota yang sedang berkembang, pemerintah saat ini giat menggalakkan berbagai macam kegiatan dan seminar di bidang kewirausahaan untuk men-support para anak muda untuk mulai berwirausaha sejak dini dibandingkan menjadi PNS. 

Baru-baru ini, Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan
Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jambi, menggelar pelatihan kewirausahaan dengan peserta yang berasal dari kabupaten kota se-Provinsi Jambi.

Pelatihan yang berlangusng dari tanggal 7 hingga 11 Mei 2014 di Auditorium Hotel Aston Kota Jambi itu diikuti 150 peserta. HIPMI akan selalu berupaya meningkatkan wirausaha muda, baik yang baru memulai maupun yang sudah memilki usaha.

Selain itu HIPMI juga memberikan sebuah bimbingan agar usaha yang dimilikinya mengalami kemajuan dan kesuksesan. Hal itu dikatakan Ketua Umum BPD HIPMI Provinsi Jambi, Jefri Amas Hutagalung.

Disebutkan, HIPMI Provinsi Jambi hingga kini tetap berkomitmen untuk melahirkan wirausahawan baru di Provinsi Jambi. Melalui sejumlah  rangkaian program. Dengan satu harapan, agar  pengusaha pemula ini dapat meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi secara lokal maupun global. “Kita pikir sudah saatnya pemuda Jambi punya mindset entrepreneur, yang berusaha dan hidup tanpa merongrong APBD,” terang Jefri.

Bentuk Mental Pengusaha

Namun begitu, persentase jumlah anak muda yang berani berkecimpung di dunia usaha masih sangat sedikit. Berbagai macam hal seperti butuh modal yang besar, ide, tempat dan target pasar masih menjadi momok bagi mereka.

Terkadang pola pikir orangtua yang masih kolot bahkan memaksa anak mereka untuk menjadi PNS, yang dengan biaya berapa pun rela mereka keluarkan demi menjadi PNS dan seumur hidup tiggal di zona nyaman dibanding mendidik anak untuk membuka usaha sendiri dan melatih mental mereka menjadi seorang pengusaha. 

Padahal menurut Walikota HSy Fasha, diharuskan memiliki prinsip hidup untuk memilih jalan mana yang akan diambil. Banyak remaja kini yang lebih memilih menjadi pegawai daripada menjadi pengusaha.

Menurut Sy Fasya, pekerjaan sebagai pegawai ini aman, dalam arti adanya gaji bulanan yang pasti dibayarkan bagaimanapun kinerjanya. Tidak peduli dia kerja keras atau tidak.

Sebagai Ketua Umum GAPEKNAS (Gabungan Pengusaha Kontraktor Nasional) Provinsi Jambi, ia memberikan saran kepada anak muda bagaimana seharusnya berinvestasi, karena banyak sekali yang berpikiran bahwa investasi itu tidak begitu penting, membutuhkan modal besar ataupun uang yang banyak. 

“Berbicara untuk menjadi pengusaha memang membutuhkan modal, modal dalam bentuk materi dan modal keterampilan, memulai usaha, mulailah membuka usaha sendiri, semua kita memulai hidup dari nol, jika memiliki keberanian, keterampilan dan keseriusan maka untuk jadi pengusaha tidaklah sulit. Cara pikir dan pandangan masing-masing kita saja yang berbeda. Takut gagal dan berpikiran bahwa menjadi pengusaha membutuhkan modal besar adalah pemikiran yang salah,” ungkapnya.

Bisnis Investasi

Ciri khas lokal ternyata kini menjadi tren sebagai merek produk usaha yang bisa menembus pangsa pasar dunia. Produkkhaslokalsebagaiidentitas, Jambietnichadirdenganmenawarkanproduk-produkkreatifbermotif batik Jambi. Karya yang disajikandalambentukpakaiandansepatuini, telahmampumenembuspasarnasionalbahkaninternasional.

Selain itu ia juga menambahkan bahwa menurutnya jika berbicara investasi, banyak generasi muda kita yang kurang begitu paham dengan bisnis investasi. Meskipun memiliki uang dan mampu berinvestasi, mereka cenderung ragu dan enggan untuk mengeluarkan uang karena was-was dan takut dengan aksi penipuan yang berkedok bisnis investasi. 

Cara yang tepat dan baik untuk berinvestasi bisa dengan membuka usaha sendiri dengan pokok bisnis yang kita kuasai (berwirausaha), contoh kecil-kecilan dulu; bisa jualan pulsa tapi harus cari yang perputaran uangnya tinggi, bisa juga investasi dengan perusahaan pialang berjangka.

Di Jambi, meski masih sangat sedikit, akan tetapi ada seorang anak muda yang baru berusia 19 tahun telah dapat dikatakan sukses dalam menjalankan bisnisnya. Patria Prima Putra merupakan owner dari sebuah brand yakni JambiEthnic ini memulai usahanya dari ia berusia 15 tahun.

Awalnya ia hanya berjualan handphone dan membuka kafe sekedar untuk bersenang-senang, namun pada 27 Juni 2012, Patria fokus pada clothing dibuatnya.

JambiEthnic merupakan ide darinya yang mana ia miris melihat anak Jambi bahkan banyak yang tidak bangga dengan apa yang ada di Jambi, seperti halnya batik, melihat peluang yang ada akhirnya Patria membuka bisnisnya tersebut.

“Iya kadang miris melihat Jambi, misal kita ke Jakarta, ke Bandung, orang nanya, dari mana? Dari Jambi, Jambi dimananya Kalimantan? Kata orang yang nanya itu, berarti Jambi gak terkenal, padahal Jambi punya batik, Jambi punya banyak hal yang patut dibanggakan,” ujarnya.

Dari pengalaman tersebut ia mencoba untuk mengekplorasi batik, bagaimana caranya agar batik tersebut dapat dipakai anak muda, “Seperti di Jakarta atau kota lainnya, bagaimana caranya agar batik itu bisa di pakai hangout, ke mal, dan lain sebagainya, jadi bisa lebih fleksibel bukan hanya dijadikan kemeja untuk formal,” tambahnya.

Untuk merek sepatu yang pertama dari Jambi adalah JambiEthnic, dan untuk produksinya di Tangerang, Jakarta, Bandung dan lainnya, namun batik dan desain dikirim dari Jambi, sementara untuk penjualan Patria mengaku tidak fokus di Jambi, karena tren masyarakat Jambi sendiri begitu melihat orang lain banyak yang makai, baru ikut memakai.

Seluruh Indonesia

“Untuk JambiEthnic di Indonesia sudah tersebar diseluruh kota kecuali Aceh, mulai dari Medan, Bengkulu, Pekanbaru, Palembang, Lampung, Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Sulawesi Selatan, Manado, Balikpapan, Palangkaraya sampai ke Papua, Timika sudah ada store-store yang memasarkan JambiEthnic, sementara untuk luar negeri JambiEthnic sudah sampai ke Filipina, Vietnam, Singapura, Malaysia, Thailand, Jepang, Hamburg, Belanda dan Jerman,” jelas Patria.

Lelaki yang juga merupakan seorang mahasiswa semester 3 Universitas Jambi ini mengatakan bahwa ia memulai sendiri usahanya hingga sekarang, kedua orangtuanya sangat men-support meskipun mereka pegawai namun orang tuanya tidak menyarankan Patria untuk menjadi seorang pegawai.

“Orangtua bilang untuk lakukan apa yang mau dilakukan, kerjakan apa yang disukai, jangan berorientasi pada nyari duit, soalnya kalau kita suka dengan apa yang kita kerjakan, duit pasti ngikut dengan sendirinya,” kata Patria.

Patria sebagai seorang mahasiswa Universitas Jambi merasa bangga dengan almamaterya, karena ia pernah menjadi pembicara untuk seminar kewirausahaan di Universitas Indonesia, “Seorang mahasiswa UNJA ni, nyeramahin anak UI,” katanya.

Untuk produk JambiEthnic sendiri, ia masih fokus ke pakaian pria, namun bisa juga dipakai oleh wanita, JambiEthnic juga dipasarkan di skatepark terbesar di Jakarta yakni PUINK skatepark, kadang juga Jambiethnic mensponsori berbagai komunitas. Untuk omzet bisa mencapai Rp 1 juta  hingga Rp 3 juta per hari di satu store. Sementara JambiEthnic telah dijual dibanyak store yang tersebar di seluruh Indonesia.

Benar Beda

Patria mencoba berbeda dari yang lain. “Saya mau buat tren sendiri, agar diingat masyarakat dan tentunya tidak bakalan ketinggalan zaman, kemarin juga waktu ikut pameran senang sekali karena bisa sepanggung dalam memamerkan produk dengan desainer terkenal Anne Avantie, saya juga tergabung dalam komunitas Indonesian Amazing, yang mana siapa saja dapat bergabung asal memiliki visi dan misi yang sama,jelasnya.

Untuk harga, kaos berkisar antara Rp 150 ribu–Rp 210 ribu, untuk sepatu wanita Rp 399 ribu-Rp 500 ribuan, dan untuk sepatu laki-laki Rp 399 ribu–Rp 850 ribu, itulah sebabnya ia banyak memasarkan diluar, teknik pemasaran pun melalui jejaring sosial.

Terakhir Patria menambahkan, “Bagi yang mau mulai usaha, jangan takut modal mesti banyak dan besar, tapi mental yang dibanyakin, soalnya untuk modal itu sendiri relatif, manfaatkan apa yang sudah ada, yang terpenting adalah ide, jika kita punya ide bagus, ide lain dari yang lain, tuangkan ide tersebut, untuk modal dan segala macam pasti ada saja jalannya, saya sendiri memulai usaha dengan modal hanya Rp 1,3 juta, kembangkan terus ide yang kita punya agar usaha kita terus berinovasi,tutup Patria.(*Dibantu Rosenma M/lee)
***
Cara Jitu Memasarkan Produk UKM

Para pelaku usaha kecil dan menengah membutuhkan adanya strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan produk dan memperluas jangkauan pasar yang dimilikinya.

Tak bisa dipungkiri lagi bahwa keberadaan strategi pemasaran menjadi salah satu kunci kesuksesan sebuah usaha. Bahkan saat ini tidak hanya perusahaan besar saja yang membutuhkan cara-cara jitu untuk memasarkan produk maupun jasa mereka. 

Para pelaku usaha kecil dan menengah pun membutuhkan dukungan strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan produknya dan memperluas jangkauan pasar yang dimilikinya. Hal ini penting agar produk atau jasa yang ditawarkan para pelaku UKM bisa dikenal masyarakat luas, dan bisnisnya bisa berkembang pesat.

1. Menentukan harga jual ke konsumen
Penentuan harga memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan penjualan, biasanya harga yang murah menjadi daya tarik tersendiri bagi para konsumen. Karenanya, usahakan harga jual yang Anda tawarkan tidak melampaui harga eceran tertinggi (HET) di daerah tersebut. Sehingga harga yang Anda tawarkan bisa bersaing dengan produk lainnya yang ada di pasaran.

2. Menentukan segmentasi pasar
Sebelum memasarkan sebuah produk, penting bagi Anda untuk menentukan target pasar yang ingin dibidik. Dalam hal ini Anda bisa memecah beberapa konsumen menjadi kelompok-kelompok kecil. Misalnya saja dengan membagi segmentasi pasar sesuai dengan umur konsumen, gaya hidup masyarakat, kebutuhan konsumen, dan lain sebagainya.

3. Menentukan jalur distribusi produk
Selain menentukan harga jual dan segmentasi pasar, Anda juga harus memperhatikan jalur distribusi produk Anda. Hal ini sangatlah penting, agar produk yang dihasilkan bisa sampai ke tangan konsumen. Beberapa alternatif yang bisa Anda gunakan untuk mendistribusikan produk UKM yaitu dengan cara konsinyasi (titip jual), mengenalkannya melalui pameran-pameran, memasarkannya langsung melalui toko online maupun offline, atau bisa juga bekerjasama dengan para agen atau reseller produk dengan memberikan komisi tertentu.

4. Memanfaatkan media iklan
Saat ini sudah banyak media iklan yang bisa dimanfaatkan para pelaku UKM untuk mempromosikan produk atau jasa mereka. Sebut saja media cetak seperti koran, majalah, tabloid, brosur, poster, atau bisa juga memasang iklan melalui media elektronik seperti radio, televisi, hingga pemanfaatan jaringan internet. Semakin sering Anda memanfaatkan media iklan, maka semakin besar pula peluang pasar yang Anda ciptakan untuk mendatangkan penjualan sebanyak-banyaknya.

Setelah memahami beberapa cara pemasaran produk UKM, kini saatnya Anda mempraktekannya langsung untuk mendapatkan untung besar setiap bulannya. Mulai dengan cara yang paling kecil, mulai dengan yang paling mudah, mulai dari sekarang. Salam sukses.(net/lee)
***
HIPMI Rumahnya Pengusaha Muda dan Pemula

Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jambi merupakan “rumahnya” para pengusaha muda dan pengusaha pemula. Lewat pelatihan kewirausahaan guna melahirkan jumlah wirausahawan muda di Indonesia pada umumnya dan di Jambi pada khususnya.

HIPMI Jambi mempunyai komitmen untuk selalu memberikan sebuah bimbingan kepada para pengusaha muda, baik yang awal maupun orang yang memilki usaha yang sudah berjalan.

Demikian dikatakan Ketua Umum BPD HIPMI Provinsi Jambi, Jefri Amas Hutagalung. Menurutnya, HIPMI akan selalu berupaya meningkatkan wirausaha muda, baik yang baru memulai maupun yang sudah memilki usaha. Selain itu HIPMI juga memberikan sebuah bimbingan agar usaha yang dimilikinya mengalami kemajuan dan kesuksesan.

Disebutkan, bimbingan yang diterapkan oleh HIPMI salah satunya membuat sebuah pelatihan kewirausahaan. Selain itu membantu wira usaha yang baru memulai usahanya juga memberikan sebuah pemahaman tentang manajemen bisnis yang baik dan selalu mendorong agar usaha yang diciptakanya bisa selalu berkembang. (ams/lee)



 
HIPMI: Jefri Amas Hutagalung (kanan) mendampingi Bendahara BPP HIPMI, Bayu Priawan Djolosoetono di Hotel Aston pada acara pelatihan belum lama ini. Foto: DOK/HARIAN JAMBI

OWNER : Patria Prima Putra, Pemilik Jambietnic, sedang memperlihatkan salah satu produknya.


Pakaian: Jambi etnic menyediakan beragam model pakaian dan sepatu, dengan nuansa batik Jambi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar