Halaman

Rabu, 03 Juli 2013

Penghargaan Pena Mas PWI Kepada Gubernur Jambi

Gubernur Jambi HBA Saat Orasi Sebagai Penerima Pena Emas PWI.Foto Rosenman Saragih Manihuruk (Asenk Lee Saragih)

Ketua DK PWI Tarman Azam menyerahkan Pena Mas dari PWI Pusat  kepada  Gubernur Jambi.Foto-foto Rosenman Saragih Manihuruk (Asenk Lee Saragih)

Ketua DK PWI Tarman Azam-Ketua PWI Margiono-HBA-Sofyan Lubis dan Sabam Siagian.

Penyematan PIN PWI oleh Sabam Siagian kepada HBA.

Indikator Kebijakan Dan Perhatian Pers dan PWI Sejak Tahun 2010

Jambi, Jambi Ekspres

Penghargaan tertinggi Pena Emas dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang diterima Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA) di Auditorium Rumah Dinas Gubernur Jambi, Senin (1/7/13) malam merupakan indikator kebijakan serta perhatian Gubernur Jambi kepada pers dan PWI sejak tahun 2010 menjabat Gubernur Jambi.

Penyerahan anugerahan tertinggi PWI Pusat yang dihadiri Ketua PWI Margiono, Ketua Dewan Kehormatan PWI Tarman Azam, Penasehat PWI Pusat Sofyan Lubis dan Sabam Siagian merupakan penghargaan yang pantas dan layak kepada HBA.

HBA merupakan orang ke 34 yang menerima penghargaan bergengsi dari PWI Pusat tersebut dan merupakan satu diantara tiga tokoh dari Sumatera (Gubernur Riau Rusli Zainal dan Gubernur Sumsel Alex Nurdin) yang menerima penghargaan karena dinilai peduli terhadap perkembangan pers dan demokrasi. Selain itu pena emas dianugerahkan kepada tokoh yang berperan penting pada proses pembangunan.

Hasan Basri Agus dalam orasi selaku penerima Pena Mas menerangkan, sejak digulirkannya reformasi pada tahun 1998, pada tahun 1999 ditetapkan UU Nomor 40 tentang pers yang merumuskan empat fungsi pers, yaitu sebagai media informasi, media pendidikan, media hiburan dan media control social.

Kontrol sosial pers merupakan salah satu fungsi pers yang sangat penting terutama di Negara yang menerapkan system pemerintahan yang demokratis. Selain sebagai media yang memiliki kebebasan untuk mencari dan menyebarkan informasi, pers juga memikul tanggung jawab sebagai penjaga demokrasi dengan aktif melakukan pengawasan terhadap lingkungan dimanapun ia berada.

Pemberitaan yang berimbang juga sangat diperlukan bagi meningkatkan Indeks Demokrasi. Pada tahun 2011 tercatat Nilai Indeks Demokrasi  Provinsi Jambi adalah 65, 88. Angka ini merupakan angka komposit dari tiga aspek yaitu Kebebasan Sipil (85,15), Hak hak Politik (48,14) dan Kelembagaan Demokrasi (69,81).

Sementara tahun 2012 nilai Indonesia Governmen Index(IGI) di Provinsi Jambi mendapat score 6,24 dimana posisi Provinsi Jambi di Nasional menempati peringkat 4 dari 33 provinsi di Indonesia.

Sejak era reformasi, perkembangan media cetak dan media elektronik di Provinsi Jambi, tumbuh dan berkembang sangat cepat. Secara kuntitatif, sampai saat ini Provinsi Jambi telah memiliki 20 koran harian, 2 televisi lokal dan 10 radio swasta serta 5 media online dan berbagai media mingguan lokal lainnya.

Untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pers dan PWI di Provinsi Jambi yang jumlah penduduknya mencapai 3,11 juta jiwa, sesuai dengan tingkat kewenangan dan kemampuan Pemprov Jambi, telah mengambil kebijakan peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan informasi.

Kebijakan peningkatan kerjasama informasi dengan media massa serta kebijakan peningkatan sarana dan prasarana komunikasi dan informasi. Dalam rangka merealisasikan kebijakan tersebut, Pemprov Jambi telah melaksanakan beberapa kegiatan terkait antara lain optimalisasi fungsi Humas melalui pengembangan media centre.

Melakukan kerjasama dengan TVRI dan RRI serta TV lokal lainnya dalam mensosialisasikan program pembangunan Provinsi Jambi, melakukan penguatan terhadap TVRI dan RRI melalui bantuan pengadaan mobilitas dan berbagai bantuan lainnya, menfasilitasi peningkatan kapasitas wartawan melalui Sekolah Jurnalistik Indonesia (SJI).

Kemudian menfasilitasi dalam penyelenggaraan kompetensi wartawan untuk pemimpin redaksi, memperluas jangkauan siara televise melalui pembangunan tower pemancar, memfasilitasi penyelenggaraan Hari Pers Nasional dan Jambore Siaran Nasional yang secara monumental ditandai dengan pembangangunan Tugu Pers sebagai tonggak sejarah kejurnalistikan di Provinsi Jambi. Juga telah mensukseskan pelaksanaan skala nasional Jamsinas di Provinsi Jambi.

Dengan pesatnya pertumbuhan media di Provinsi Jambi, tentunya lebih memacu Pemerintah Provinsi Jambi untuk menyelenggarakan pemerintahan secara lebih baik. Karena salah satu fungsi dan peran media adalah memberikan peran control social terhadap penyelenggara pemerintahan dan pembangunan yang telah dan sedang serta yang akan dilaksanakan.

Oleh karena itu Pemprov Jambi akan terus meningkatkan kerjasama informasi dengan media massa, mendukung peningkatan sarana dan prasarana komunikasi serta terus berupaya mendukung peningkatan SDM bidangg komunikasi dan informasi.

Disamping kebijakan diatas, dalam upaya meningkatkan kualitas penyiaran secara cepat dan langsung kepada masyarakat pada tahun 2014, Pemprov Jambi akan menginisiasi pengadaan outside broadcasting van. Demikian pula dalam upaya meningkatkan  kualitas kehidupan jurnalis, yang tergabung dalam organisasi PWI, Pemprov Jambi pada tahun 1994 ketika pemerintah Provinsi Jambi dipimpin oleh Bapak H.Abdurrahman Sayuti, telah dialokasikan kavling tanah yang terletak di Paal 10 bagi PWI Jambi, yang sampai tahun 2010, masih belum terealisasi. Oleh karena itu, sejak tahun 2010 kami terus mendorong terlaksananya pembangunan kavling tersebut. Semoga langkah ini mendapat dukungan dari semua pihak khususnya PWI.

Kedepan kami akan memperbanyak kerjasama dengan Pers dan PWI dalam menyajikan pemberitaan, hiburan dan pendidikan serta dialog interaktif  yang mengangkat tema-tema lokal yang dapat meningkatkan partisipasi dan animo masyarakat dalam pembangunan. Kami akan terus mendorong dan mendukung berbagai program pers dan media dalam upaya meningkatkan profesionalisme jurnalis.

Kami juga akan meminta penambahan alokasi waktu siaran dan kolom pemberitaan, bagi Pemerintah Daerah Provinsi Jambi, untuk mensosialisasikan berbagai program pembangunan, dan mengakomodir berbagai masukan serta kritikan dari seluruhmasyarakat Jambi. Sehingga informasi pembanugunan dapat sampai ke masyarakat dengan benar.

Harapan Gubernur Jambi Terhadap Pers  

Selama melaksanakan program pembangunan menuju Visi Jambi yang Ekonominya Maju, Aman, Adil dan Sejahtera atau Jambi Emas 2015, saya merasakan sekali peran pers dalam mendukung perwujudan visi tersebut. Kebebasan pers disatu sisi memang memberikan keleluasaaan bagi para pelaku pers untuk bisa berkiprah secara professional dan mandiri, namun disisi lain kami juga merasakan masih adanya pemberitaan yang tidak proporsional dan bertanggung jawab sehingga menodai profesi jurnalistik.

Harapan saya dan tentunya harapan Pemerintah dan seluruh masyarakat Jambi, agar Pers dan media menjaga netralitas dan publikasi yang berimbang dalam pemberitaan. Karena Netralitas dan publikasi yang berimbang ini, merupakan salah satu nilai plus yangharus kami jungjung tinggi. Begitu juga dengan publikasi yang jauh dari upaya mendeskreditkan, serta penyampaian informasi yang tidak memicu emosi massa.

Kami juga berharap, agar insane pers secara bersama-sama turut serta membangun Provinsi Jambi sesuai dengan bidang dan kompetensi masing-masing, sehingga persoalan pembangunan dapat diatasi secara bersama. Selanjutnya kami berharap kelembagaan pers dan PWI dapat menggerakkan roda perekonomian daerah.

Terakhir harapan kami, agar pers sebagai media kontrol dalam penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat melaksanakan tugas secara bertanggungjawab dan se-objektif mungkin, khususnya dalam penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan sehingga dapat mewujudkan stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat di Provinsi Jambi.

“Demikian beberapa hal yang dapat disampaikan pada orasi ini. Akhirnya saya sampaikan permohonan maaf apabila dalam hubungan dan kerjasama serta kemitraan yang dilaksanakan selama ini terdapat kekurangan . Inilah yang terbaik,”katanya.

Usai Orasi sekitar 45 menit, tanggapan dan penilain orasi dari Pengurus PWI Pusat yakni Sabam Siagian, Ilham Bintang, Soleh Thamrin, Wikrama Abidin, Tarman Azam dan Sofyan Lubis (Mantan Ketua PWI Pusat 1994). Tanggapan dan penilaian seluruhnya orasi HBA sangat memuaskan karena memberikan geografis pembangunan ekonomi Provinsi Jambi dan berani mengkritik pers yang tak professional.

Para pengurus PWI memberikan penilaian sangat memuaskan atau cum laude terhadap orasi ilmiah yang disampaikan HBA dihadapan para pengurus dan para undangan yang datang di acara tersebut.

HBA mengaku tidak pernah terbayang bisa menerima anugerah tersebut. Meski sebelumnya dirinya mendengar kabar bahwa Dia menjadi satu diantara tokoh yang disebut layak menerima penghargaan tersebut. 
“Penghargaan ini bukan untuk pribadi saya saja, tetapi juga untuk masyarakat Jambi,”ujarnya. Sebagai satu-satunya tokoh dari Jambi yang menerima penghargaan tersebut HBA mengaku dirinya memang dekat dengan dunia jurnalisme, bahkan HBA mengatakan pernah mengikuti pelatihan untuk menjadi jurnalis semasa kuliah di APDN.

Dihadapan para pengurus PWI dalam orasi ilmiah yang dilakukannya, HBA memperlihatkan piagam. “Saya sejak dulu memang tertarik di dunia pers, kalau tidak jadi gubernur mungkin saya jadi wartawan. Piagam ini ditanda tangani Bapak Antony Zeidra Abidin,”katanya.

Penganugerahan itu dihadiri Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Kapolda Jambi Brigjen (Pol) Satriya Hari Prasetya, Danrem Garuda Putih 042 Jambi Kolonel Inf Eko Budi S, Sekda Provinsi Jambi Ir Syahrasaddin MM, Mantan Wakil Gubernur Jambi Kalimuddin Syam, Antony Zeidra Abidin dan sekitar 200 undangan berbagai organisasi pers dan tokoh pers di Jambi dan undangan lainnya.  Sebelum acara dimulai dijamu makan malam bersama. (srg).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar