DENGAN NIAT BAIK, ISI BLOG INI BUKAN UNTUK MELANGGAR UU RI NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK. APABILA ADA ORANG-LEMBAGA DLL YANG KEBERATAN DENGAN ISI DARI BLOG INI, BOLEH MELAYANGKAN SURAT ELEKTRONIK KE EMAIL : rosenmanmanihuruk@gmail.com atau SMS/WA ke NO 08127477587. FB Asenk Lee Saragih.UNTUK DICABUT ISI DARI BLOG YANG KEBERATAN BERSANGKUTAN.
▼
Halaman
▼
Kamis, 15 Desember 2016
Sambut Sukacita Kelahiran Putra Ke Dua Sy Friston R Sinaga-Junitha Munthe
Putra ke dua dengan berat 4,1 Kg, Panjang 53 Cm di Rumah Sakit Theresia Kota Jambi, Rabu (14/12/2016) siang.
|
Putra ke dua dengan berat 4,1 Kg, Panjang 53 Cm di Rumah Sakit Theresia Kota Jambi, Rabu (14/12/2016) siang.
|
Keluarga Sy Friston R Sinaga SPd -Junitha Munthe SH dan El Nathan Absalom Sinaga, Sabtu 3 Des 2016. Foto Asenk Lee.
|
BERITAKU-Jambi-Suasana Sukacita Natal semakin Nyata di tengah Keluarga Sy Friston R Sinaga SPd-Junitha Br Munthe SH, Jemaat GKPS Jambi. Betapa tidak, di tengah keluarga mereka lahir Putra ke dua (SC) dengan berat 4,1 Kg, Panjang 53 Cm di Rumah Sakit Theresia Kota Jambi, Rabu (14/12/2016) pagi.
“Hadiah terindah sebagai kado Natal buat keluarga kita ya Mi Junitha Munthe. Telah Tuhan Anugrahkan berkat-Nya untuk kita. Seorang Putra dengan berat 4,1 kg Panjang 53cm. Sehatlah kita semua, terimakasih untuk semua doa keluarga,” tulis Sy Friston R Sinaga.
Dengan kehadiran Putra kedua ini, El Nathan Absalom abangnya akan merasa senang karena adiknya hadir sebagai teman, sahabat dalam keluarga. Selamat, Sehat-Sehat Semuanya. (Asenk Lee)
Dear Ahok. Aku Salut!
BERITAKU-Dear Ahok. (Jujur) aku bukanlah fans-mu, bukan pula loyalismu. Katanya kamu sudah
banyak pengalaman jadi pejabat publik, sebagai anggota dewan dan bupati.
Tapi aku tak mengenalmu saat itu. Ah! Mungkin aku yang kurang gaul,
kurang rajin baca berita. Atau kamu yang cupu. Kurang ngeksis di TV.
Aku baru mengenalmu saat kamu bersanding dengan Pakde Jokowi dalam pilkada DKI lalu. Dan aku lebih mengenalmu saat kamu resmi menjabat gubernur. Aku mengenalmu cukup lewat media. Mereka suka ‘ribut’ membicarakan kamu. Bagaimana tidak?
Aku baru mengenalmu saat kamu bersanding dengan Pakde Jokowi dalam pilkada DKI lalu. Dan aku lebih mengenalmu saat kamu resmi menjabat gubernur. Aku mengenalmu cukup lewat media. Mereka suka ‘ribut’ membicarakan kamu. Bagaimana tidak?
Kamu selalu bikin ulah, ya soal
Kalijodo, Metro Mini, PNS lelet, pompa air bahkan soal ‘nenek-nenek’
(a.k.a Pemahaman Nenek Lu). Dari itu sem
Jual Ayam Bangkok Aduan di Jambi
BERITAKU-Jual Ayam Bangkok Jenis Birma, Segon, Patkoi, Sahmo Jepang. Berminat Hub Rafiq di Kolam R@R Paal VI Kotabaru Kota Jambi. Belakang Ruko 8 Pintu. Untuk Informasi Harga Hubungi HP 082306136688 (Rafiq).
Berminat Hub Rafiq di Kolam R@R Paal VI Kotabaru Kota Jambi. Belakang Ruko 8 Pintu. Untuk Informasi Harga Hubungi HP 082306136688 (Rafiq). |
Berminat Hub Rafiq di Kolam R@R Paal VI Kotabaru Kota Jambi. Belakang Ruko 8 Pintu. Untuk Informasi Harga Hubungi HP 082306136688 (Rafiq). |
Jumat, 02 Desember 2016
Robert Pasaribu Amd Hadiri Pernikahan Nancy Ravenska Pasaribu S Sos-Tommy Togar Parulian Simorangkir SH
Robert Pasaribu Amd Hadiri Pernikahan Nancy Ravenska Pasaribu S Sos-Tommy Togar Parulian Simorangkir SH |
BERITAKU-Ketua I Punguan Raja Pasaribu Se-Kodya Jambi
Robert Pasaribu Amd menghadiri Pesta Pernikahan Nancy Ravenska Pasaribu S
Sos-Tommy Togar Parulian Simorangkir SH di GPIB Filadelpia, Jalan Camar XIII No
5, Bintaro Jaya Sektor III, Tangerang Selatan, Sabtu 28 Oktober 2016. Sementara
acara Pesta Adat dan Resepsi dilaksanakan di Auditorium Gedung Manggala
Wanabakti Jalan Jend Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat.
Mempelai wanita Nancy Ravenska Pasaribu S Sos Putri dari
Pangeran F Pasaribu/ R br Siahaan (Ompu si Clara) Penasihat Punguan Raja
Pasaribu dohot Boruna Bere Ibebere se Kodya Jambi. Sedangkan mempelai pria Tommy
Togar Parulian Simorangkir SH Putra dari Drs Parlaungan Simorangkir Ak/ Yoyce
Br Lubis.
Pemberkatan Pernikahan dan Pesta Adat serta Resepsi
berjalan dengan sukacita. Ribuan undangan, keluarga dari kedua mempelai
mewarnai kebahagiaan kedua keluarga mempelai. Robert Pasaribu Amd bersama
sejumlah undangan dari Kota Jambi turut memberikan Doa Restu dan Ucapan Selamat
Berbahagia Kepala Kedua Mempelai dan Keluarga. (Sumber Majalah DNT Edisi 115
Desember 2016/Asenk Lee Saragih).
Majalah DNT Edisi 115 Desember 2016 |
Majalah DNT Edisi 115 Desember 2016 |
Majalah DNT Edisi 115 Desember 2016 |
Majalah DNT Edisi 115 Desember 2016 |
Jumat, 18 November 2016
Wartawan Jambi Lintas Generasi Berkumpul
Wartawan Jambi Lintas Generasi Berkumpul, Kamis (17/11/2016) di Golden Harvest Hotel Jambi. Foto-foto Bung SAW dan Asenk Lee Saragih. |
BERITAKU-Jambi-Sudah lama para penggiat Jurnalis di
Jambi ini vakum dalam pertemuan silaturahmi. Tanpa membeda-bedakan lembaga
profesi wartawan, berkumpul sesama profesi dari yang senior-junior, yang tua dan
muda memang jarang terjadi. Namun kerinduan itu terjawab sedikit demi sedikit
atas inisiatif sejumlah wartawan Jambi.(Group FB: Wartawan Jambi Lintas Generasi)
Pertemuan silaturahmi dengan sebutan slogan “Forum Diskusi Wartawan
Jambi Lintas Generasi” di Golden Harves Hotel Jambi, Kamis (17/11/2016) sebagai
embrio agenda rutin pertemuan wartawan tanpa batas usia dan media. Kerinduan
wartawan Jambi untuk silaturahmi ternyata tinggi.
Hal itu terbukti dengan kehadiran sekitar 35 orang wartawan
dari berbagai ragam media, wartawan lintas usia berkumpul bersama. Silaturahmi
itu berjalan mengalir dengan bincang-bincang terkait dengan kekuatan wartawan
di Jambi dalam mempercepat pembangunan.
Kemudian soal advokasi kepada wartawan yang terkait mesalah
hukum dan profesi. Kemudian juga soal kesejahteraan wartawan pada media
masing-masing dan dalam organisasi profesi. Pertemuan itu banyak mengulas soal
keberadaan organisasi wartawan untuk masa depan yang lebih baik.
Forum Wartawan Jambi Lintas Generasi ini juga bakal menjadi
agenda rutin. Kedepan Forum Wartawan Jambi Lintas Generasi ini juga bisa
menghadirkan pejabat publik untuk membicarakan suatu gagasan serta suatu
program dengan melibatkan wartawan.
Wartawan yang hadir dalam Forum Diskusi Wartawan Jambi
Lintas Generasi ini diantaranya Akang Mahmud, Op Sirait, Merdeka Sinaga,
Jakasim Purba, Buz Afrizal, Sakti Alam Watir, Hery rawas, Suhatman Pisang,
Kasparman, Nanang, Syamsul Bahri, Arman, Saman, Ucok Panagaran, Op Simanjuntak,
Op Tampubolon, Adi Met dan lainnya.
Sebagai tempat berbagi informasi, Forum Wartawan Jambi
Lintas Generasi juga membuat sosial media (Facebook) “Wartawan Diskusi Jambi
Lintas Generasi”. Semoga Forum Wartawan Jambi Lintas Generasi ini menjadi ajang
silaturahmi rutin tempat berkumpulnya wartawan Jambi lintas generasi. (Asenk
Lee)
Wartawan Jambi Lintas Generasi Berkumpul.Foto Asenk Lee Saragih |
BUKU
Selasa, 15 November 2016
::::Puisi Untuk Intan Olivia Br Marbun::::::
Oleh: Bermantuah Sinurat
Intan anakku...
Dipagi ini mama mu sudah siapkan sarapan,
Makanan kesukaanmu itu lho...mie instan,
Habis itu kau boleh bermain sama teman,
Karena mereka sudah menunggumu di halaman
depan,
Sambil bermain mama mau cuci pakaian,
Dari jauh kau kuperhatikan,
Tawamu sungguh menyenangkan,
Temanmu banyak, ada sembilan,
Wajahmu penuh kedamaian,
Teman temanmu semua merasa nyaman,
Sekali-kali kau menghampiriku pelan,
Dengan rambut yan aut-autan,
Sambil senyum kau meminta minum karena
kehausan,
Intan yang manis...
Tak ada lagi yang bisa kulakukan,
Semuanya sudah menjadi kenangan,
Semuanya tinggal khayalan,
Semuanya tinggal angan angan,
Karena sekarang kau sudah bersama Tuhan,
Bagaimama saya bisa melupakan,
Setiap sore kau sudah pasti berdandan,
Menunggu papa pulang dari tempat kerjaan,
Kini tak bisa lagi kurasakan,
Detak jantungmu saat digendongan,
Nafas harummu saya dipangkuan,
Suara tangismu saat tiduran,
Cerewetmu saat minta jajan,
Oh Intan...
Semua merasa kehilangan,
Apalagi aku yang melahirkan...
Datanglah nak walaupun hanya bayangan,
Perlihatkan sekali lagi senyummu yang
menawan...
Selamat jalan anakku...
Selamat jalan buah hatiku...
Sekarà ng kau bisa bermain bukan lagi
bersama Dian dan Roman,
tapi bersama teman barumu di tempat
impian,
Surga adalah tempat sangat indah dan
menawan,
Dengan pelindung dan penjaga bernama
TUHAN.
Selamat Ulang Tahun Ke 38 Lisbet Derlina Br Sinaga
Tulisan Tulang Birgaldo Sinaga "Selamat Jalan Little Angel Intan Olivia Marbun" Meneteskan Air Mata
BeritaSimalungun.com, Samarinda-Pagi masih berkabut. Langit masih gelap. Suara azan subuh belum terdengar dari Mesjid dekat UGD RSUD AW Syahranie, Samarinda. Lamat lamat terdengar suara isak tangis lirih dari ruang ICU memecah keheningan subuh. Dua orang dewasa dengan mata sembab menatap tubuh mungil berbalut perban berumur 2.5 tahun. Di tepi ranjang tampak kedua orang tua bocah mungil itu tidak henti berdoa.
Mulutnya berseru pelan memohon muzizat untuk kesembuhan anaknya. Matanya nampak sembab. Keduanya tidak bisa tidur. Mereka menatap pilu putrinya tidak sadarkan diri. Sebuah selang berisi oksigen terpasang dimasukkan ke mulut bocah itu.
Subuh beranjak merambat pagi. Pak Anggiat Marbun dan Ibu Intan terus menangis. Grafik detak jantung di layar monitor mesin EKG terlihat semakin melemah. Detak jantung Intan terus melemah. Perawat mendekat. Memberikan pertolongan medis. Suasana ruang ICU mendadak gaduh. Denyut nadi bocah malang itu berhenti.
Sontak kedua orang tua Intan menjerit histeris. "Boru hasiannnn...Intannnn boru hasiankuu..jangan tinggalkan mamak nakkkk", jerit pilu Ibu Intan sambil memeluk tubuh mungil putrinya. Sang ayah memeluk istrinya. Tangisnya teredam dalam rongga dadanya. Dadanya bergetar. Anggiat Marbun terguncang. Tiba tiba bumi serasa runtuh.
Keduanya bahkan tidak mampu lagi mengangkat wajahnya. Kepala mereka tertunduk ditepi ranjang sambil menangis panjang manggil nama anaknya. Ruang ICU itu menjadi pertemuan terakhir kedua orang tua Intan melihat anak yang dikasihinya.
Empat belas jam sebelumnya, Minggu pagi, 13 November 2016, sekitar pukul 10.00 Wib, suasana hening terasa di dalam Gereja Ouikumene Samarinda.
Hanya terdengar suara Pendeta sedang mengucapkan doa pengharapan dan pemberkatan. Ratusan jemaat tampak menutup mata mendengarkan doa penutup ibadah minggu. Kedua orang tua Intan tampak khidmat berdoa.
Sementara itu, di depan halaman gereja tampak bocah bocah kecil sedang bermain. Mereka adalah anak anak sekolah minggu yang dibawa orangtuanya ikut bergereja.
Hal biasa saat orang tua sedang beribadah, anak anak kecil ini bermain di halaman gereja. Mereka adalah anak anak sekolah minggu yang sebelumnya telah selesai beribadah sekolah minggu.
Intan Olivia Banjarnahor (2,5), Anita Kristobel Sihotang (2), Alvaro Aurelius Tristan Sinaga (4), dan Triniti Hutahaya (3) bersama anak anak sekolah minggu lainnya senang sekali pagi itu.
Mereka senang karena di sekolah minggu mereka bisa bernyanyi dan bermain. Bertepuk tangan sambil menggoyangkan pinggang dan kepala. Bagi anak anak kecil itu sekolah minggu adalah tempat favorit mereka bergembira.
Mereka bisa bergembira karena disanalah mereka bisa bertemu dengan guru guru sekolah minggu yang mengajar betapa baiknya Tuhan. Guru guru sekolah minggu yang mengajar mereka bernyanyi dan berdoa.
Di luar pagar teras gereja, seorang pria kurus berkaos oblong hitam nampak berjalan kaki. Pria kurus itu berjalan tergesa gesa sambil menenteng tas ransel hitam di punggungnya. Ia tampak berhenti sebentar. Mengamati sekelilingnya. Clingak clinguk sekejap. Setelah pasti, Ia berjalan masuk ke halaman gereja.
Anak anak kecil itu tidak menaruh curiga. Dengan polos mereka tetap bermain. Tidak ada rasa takut. Anak anak kecil sekolah minggu itu hanya tahu bahwa gereja adalah Rumah Tuhan. Rumah berkat. Rumah di mana kebaikan dan kasih sayang diajarkan. Tidak mungkin ada bahaya di sana.
Pria berkaos oblong hitam itu berjalan semakin mendekat. Ia berhenti lalu menatap anak anak kecil itu. Entah apa yang dipikirkannya. Wajahnya mengeras dan dingin.
Ia sepertinya tidak melihat ada anak anak di halaman depan gereja itu. Ia sepertinya tidak mendengar suara anak anak nan polos sedang bermain. Ia sepertinya tidak mendengar suara anak anak itu sedang bernyanyi.
Pria berkaos oblong hitam itu hanya melihat musuh yang harus dihabisinya. Kebenciannya begitu membuncah. Kalian harus mati. Begitu pikirannya.
Intan Olivia Banjarnahor (2,5), Anita Kristobel Sihotang (2), Alvaro Aurelius Tristan Sinaga (4), dan Triniti Hutahaya (3) memandang pria berkaos oblong hitam itu.
Mereka malah tertawa riang lalu melanjutkan permainan mereka. Mereka tidak tahu sebentar lagi api akan melahap mereka. Mereka tidak tahu sedetik lagi pria berkaos oblong hitam itu akan melemparkan bom api molotov.
Setelah tiba waktunya, Pria berkaos oblong hitam itu lalu menarik nafas dalam. Ia melihat anak anak kecil itu sebagai target untuk dihabisi. Ia melihat kegembiraan anak anak kecil itu harus dihentikan. Keriangan anak anak kecil itu tidak boleh ada. Ia mendengus.
Lalu, Ia melepas tas punggungnya. Mengeluarkan sumbu lalu mengambil korek api. Ia membakar sumbu tas punggung itu.
Dengan sekuat tenaga pria berkaos oblong itu melempar tas berisi bensin menyala api. Brakkkk..bummm...Tas punggung berisi bensin dan berapi itu menghantam kerumunan anak anak kecil itu.
Api membumbung tinggi. Asap hitam mengepul. Pria berkaos oblong itu tersenyum lalu lari kencang menjauh dari halaman gereja itu.
Intan Olivia bocah berumur 2.5 tahun itu menjerit tangis. Api membakar sekujur wajah dan tubuhnya. Intan berguling guling menangis memanggil nama mamanya.
"Ma...mamak..makkkk..panas makkk..sakittt makkkk...", teriaknya perih. Sekujur badannya melepuh, mengalami luka bakar cukup serius.
Teman teman Intan lainnya Anita Kristobel Sihotang, Alvaro Aurelius Tristan Sinaga, dan Triniti Hutahayan juga menjerit menangis. Api menyambar tubuh mungil mereka. Membakar baju mereka. Keempat bocah malang itu berlari berguling guling mencoba memadamkan api yang melahap tubuh mungil mereka.
Suasana gereja yang damai teduh berubah menjadi neraka. Teriakan pilu perih anak anak sekolah minggu Intan Olivia Banjarnahor, Anita Kristobel Sihotang, Alvaro Aurelius, Tristan Sinaga, dan Triniti Hutahayan membuat seisi gereja panik.
Para orang tua berhamburan keluar. Mereka mencari tahu apa yang terjadi. Mereka menjerit histeris melihat anak anak mereka meraung raung terbakar.
Berguling guling menahan panas membakar kulit dan dagingnya. Para orang tua itu berusaha memadamkan api. Sebagian berteriak histeris melihat anaknya dilalap api.
"Saya panik dan syok. Saya pun langsung mencari anak-anak saya, biarpun apa mereka semua anak-anak kami," ujar Mirna sedih. Mirna salah seorang jemaat gereja yang saat itu ikut menyaksikan tubuh tubuh mungil terbakar api.
"Anak-anak sedang bermain di luar gereja. Orangtua mereka sedang berdoa di dalam gereja. Tiba-tiba terdengar suara ledakan nyaring hingga tiga kali. Kami semua langsung panik, mencari perlindungan, dan mencari anak kami masing-masing," kata Mawarni yang juga keluarga Intan.
Hanya 14 jam bocah mungil Intan Olivia dapat bertahan. Luka bakarnya hampir 80 persen. Sekitar pukul 04.00 Wita akhirnya bocah lucu itu meninggal dunia. Bocah malang cantik itu menghembuskan nafas terakhirnya disamping ibu bapaknya yang menangis kencang.
Pukul 6 pagi, seorang teman mengirim berita kematian Intan. Saya terpekur sedih. Dadaku sesak. Tidak terasa air mata keluar dari kedua bola mataku. Saya kehilangan kata kata. Saya terhanyut dalam sedih atas kehilangan Intan dan nasib bangsaku.
Saya tiba tiba melihat wajah anakku Baby K yang seumuran dengan Intan. Memandang bocah bocah mungil lucu pemilik warisan Tanah Air Indonesia ini sungguh membuat saya kecut. Akankah anak anak kita akan mewarisi Ibu Pertiwi yang damai dan bersahabat? Ahhhh Entahlah...
Selamat jalan ananda Intan Olivia. Betapa berat 14 jam penderitaanmu itu. Api membakar kulit dagingmu hingga wajah cantikmu berubah mengerikan. Luka gosong sekujur tubuhmu begitu mengerikan.
Kini, Tuhan mendekapmu. Mendekap sejuk dan teduh jiwamu yang terbang bersama para malaikat. Kini tubuh gosongmu cantik kembali. Bumi ini bukanlah tempatmu bermain lagi. Surgalah tempatmu bermain bersama teman temanmu dari seluruh bangsa.
Tempat barumu itu tidak ada ketakutan lagi. Tempat barumu itu tidak ada lagi orang jahat penuh kebencian seperti pria berkaos oblong itu. Di Surga sana hanya ada damai dan kebahagiaan.
Selamat jalan ananda Intan...kami minta maaf tidak bisa menjagamu. Kami minta maaf alfa dan lalai tidak bisa memberi rasa aman di rumah Tuhan tempatmu bernyanyi. Lagu kesukaanmu "Kingkong Badannya Besar" tidak akan pernah kami dengar lagi dari bibirmu yang mungil.
Bernyanyilah di surga ananda..
Bermainlah di taman Firdaus ananda...
Bermainlah di taman Firdaus ananda...
Nyanyikanlah lagu Kingkong itu di Surga buat kami ya...
"Kingkong Badannya Besar Tapi Kakinya Pendek, Lebih Aneh Binatang Bebek, Lehernya panjang kakinya pendek..Haleluya..Tuhan Maha Kuasa, Haleluya Tuhan Maha Kuasa Damailah jiwa mungilmu terbang bersama para malaikat menuju keabadian...Salam peluk cinta dan sayang..
(Dari Tulang Birgaldo Sinaga)