Jumat, 08 Juni 2012

Penyeludupan Gula dan Beras Ilegal Asal Vietnam Marak di Jambi


Ilustrasi
 
Masuk Lewat Kuala Tungkal

Jambi, BATAKPOS


Penyeludupan gula dan beras illegal asal Vietnam kini mulai marak masuk ke Jambi lewat pelabuhan tikus yang berada di Desa Serdang Jaya, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Propinsi Jambi. Sebuah kapal bermuatan ratusan ton berisi gula dan beras asal Vietnam diduga dibawa secara illegal dari Belaras, Riau menuju Kuala Tungkal.

Barang-barang tersebut rencannya akan di bongkar di pelabuhan tikus di Desa Serdang Jaya, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Propinsi Jambi. Pantauan wartawan, kapal ini diduga tidak memiliki ijin sama sekali, serta tidak jelas dari mana berasal, karena pada badan kapal tidak satu pun yang menunjukan identitas kapal.

Seperti nama kapal maupun identitas lain, seperti lazimnya kapal-kapal yang ada. Namun menurut pengakuan Amir pengurus kapal ketika dikonfirmasi dilokasi Rabu (6/6) mengatakan, bahwa kapal tersebut bernama KM.Bintang Gemilang milik H. Permata.

Amir tidak mau menyebutkan asal daerah mana sang pemilik kapal tersebut. Kapal ini kata Amir berasal dari Belaras salah satu daerah yang berada di Propinsi Riau dan rencananya akan bongkar muatan di Kuala Tungkal, kemudian dibawa melalui jalan darat untuk diserahkan kepada penerima PT. Shelly Pratama salah satu perusahaan yang ada di Propinsi Jambi.

Menurut Amir, barang-barang tersebut berasal dari PT. Subur, perusahaan yang ada di Belaras.
Ketika ditanyakan lebih lanjut terkait manifes barang, Amir mengatakan, semua barang sesuai yang tercantum didalam manifest.

“Isi muatan didalam kapal tersebut, gula sebanyak 7 ton dan beras sebanyak kurang lebih 60 ton,”kata Amir.

“Kami menaruh rasa curiga terhadap muatan dikapal itu. Jika memang barang-barang yang dibawa itu sah sesuai manifes, lalu mengapa kapal pergi begitu saja dan membatalkan membongkar disini,” ungkap salah seorang warga yang tidak mau identitasnya dituliskan.

Menurut informasi, kapal tesebut memang memutar haluan entah menuju mana, dan membatalkan untuk membongkar di pelabuhan itu.

Sementara petugas pihak Bea dan Cukai yang berada dilokasi tidak dapat berbuat banyak, terkesan tutup mata. Ketika hendak dikonfirmasi malah berusaha untuk menghindar.
Kepala Bea dan Cukai Tanjab Barat, hingga berita ini ditayangkan belum dapat ditemui untuk dikonfirmasi terkait hal ini.

7 Ton Minyak Mentah


Sementara itu satu unit truk bermuatan minyak mentah Nopol BH 8004 MF, Kamis (7/6) pagi  diamankan oleh pihak pertamina Jambi. Aksi  pencurian minyak itu terjadi di Desa Sungai Gelam KM 12 Petaling.

Dalam aksi pencurian itu, pihak pertamina berhasil mengamankan satu unit mobil truk bermuatan minyak mentah sebanyak kurang lebih 7 Ton dan juga satu orang sopir dan satu anggota Brimob Polda Jambi, yang mengaku hanya menumpang di truk tersebut.

Dari keterangan yang dihimpun, gagalnya aksi pencurian itu, berkat informasi dari masyarakat, diamana masyarakat curiga dengan muatan yang dibawa oleh sopir tersebut. Dalam aksi penangkapan itu, sempat terjadi kejar -kejaran antara pihak pertamina Ubeb Jambi dengan pengemudi truk.

Akhirnya di jalan lingkar selatan laju kendaraan truk terhenti setelah di hadang mobil dari pihak Pertamina Jambi. Saat ini sopir dan oknum anggota Brimob berinisial E sedang menjalani proses pemeriksaan di pertamina sementara barang bukti sudah diamankan oleh pihak Pertamina Jambi. RUK

Tidak ada komentar: