Selasa, 22 September 2015

Dua Perusahaan Pembakar Lahan Diperiksa Polda Jambi


KOTA JAMBI DISELIMUTI KABUT ASAP.FOTO SAW

Jambi, MR-Satuan Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jambi memeriksa pihak manajemen dua perusahaan perkebunan kelapa sawit swasta, PT RKK dan PT BEP. Kedua perusahaan tersebut diduga melakukan pembakaran hutan dan lahan.

Pemeriksaan tersebut dilakukan menyusul hasil penyelidikan Satuan Ditreskrimsus Polda Jambi ke lokasi kebakaran di lahan perusahaan tersebut. Kepala Sub Bidang (Kasubbid) Penerangan Masyarakat (Penmas) Humas Polda Jambi, Komisaris Polisi Wirmanto kepada wartawan di Kamis (17/9) menjelaskan, Satuan Ditreskrimsus Polda Jambi selama dua hari terakhir telah menerjunkan 10 orang anggota ke lapangan. Kepolisian menyelidiki kasus kebakaran hutan dan lahan di areal 15 perusahaan sawit dan kehutanan di daerah tersebut.

“Berdasarkan hasil penyelidikan sementara di Kabupaten Muarojambi, baru dua perusahaan yang diduga ada indikasi pembiaran terhadap pembakaran hutan dan lahan di areal mereka. Sedangkan kasus kebakaran di areal 13 perusahaan lainnya masih diselidiki,” kata Wirmanto.

Dikatakan, selain menyelidiki kasus kebakaran hutan dan lahan di areal perusahaan, jajaran Polri Juga menerjunkan pasukan pemadam kebakaran hutan dan lahan. Sekitar 200 orang anggota Brimob Mabes Polri yang tiba di Jambi, Rabu (16/9) akan diterjunkan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Jambi, Kamis (17/9).

Satuan Brimob Mabes Polri tersebut akan membantu pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Tanjungjabung Barat (Tanjabbar) dan Muarojambi. Mereka membantu pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Jambi selama 14 hari, mulai Kamis (14/9) hingga Selasa (22/9). Namun bila pemadaman kebakaran hutan dan lahan belum tuntas. Maka masa tugas mereka akan diperpanjang 7 hari.

Sementara itu pantauan Media Regional di Kota Jambi, Jumat (18/9) pagi, asap kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti kota itu mulai menipis. Menipisnya jarak pandang tersebut membuat jarak pandang mencapai 1,5 km. Kemudian menipisnya asap di Kota Jambi juga membuat seluruh sekolah di Kota Jambi kembali melaksanakan kegiatan belajar mengajar Kamis (17/9). Selama dua hari terkahir, Selasa – Rabu (15 – 16/9), seluruh sekolah di Kota Jambi libur akibat asap tebal. Namun pihak sekolah di Jambi sesuai dengan intruksi Dinas Pendidikan Kota Jambi kembali meliburkan aktitifas belajar Jumat-Sabtu (18-19/9). 

Berkurangnya ketebalan asap kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti Kota Jambi dipengaruhi padamnya sebagian besar hot spot (titik api) di Jambi.
Kepala Seksi (Kasi) Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jambi, Kurnianingsih mengatakan, berdasarkan pantauan Rabu (16/9) malam, hot spot di daerah itu tidak ada lagi. Namun hot spot tersebut diperkirakan masih bisa muncul karena hujan belum turun di daerah itu.

Sementara itu aktifitas Bandara Sultan Taha Jambi juga belum beroperasi secara normal. Hanya ada dua maskapai yakni Garuda Indonesia dan Lion Air yang melakukan penerbangan jika kondisi kabut menipis hingga jarak pandang mencapai 1000 meter. (Lee)

Tidak ada komentar: