Kamis, 23 April 2015

Surplus Neraca Perdagangan Indonesia Maret 2015 Meningkat

Displaying BI Neraca Perdagangan.jpg
BI

JAMBI-Neraca perdagangan Indonesia pada periode Maret 2015 mencatat peningkatan surplus menjadi 1,13 miliar dolar AS dari surplus 0,66 miliar dolar AS pada bulan sebelumnya. Pencapaian tersebut terutama ditopang oleh meningkatnya surplus pada neraca nonmigas, sementara neraca migas kembali mengalami defisit.

Demikian dijelaskan Kepala Unit Komunikasi dan Koordinasi Kebijakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Aya Sophia kepada wartawan, Rabu (22/4). Menurutnya, Neraca perdagangan nonmigas mencatat surplus sebesar 1,41 miliar dolar AS, meningkat dibanding bulan sebelumnya yang mencatat surplus 0,63 miliar dolar AS.


Peningkatan surplus tersebut didorong oleh ekspor nonmigas yang meningkat 12,5% (mtm) menjadi 11,72 miliar dolar AS, terutama pada ekspor bahan bakar mineral (23,6%; mtm), lemak dan minyak hewan/nabati (9,0%; mtm), perhiasan/permata (24,2%; mtm), kayu dan barang dari kayu (33,3%; mtm) serta mesin/peralatan listrik (10,0%; mtm).

Namun, peningkatan kinerja neraca perdagangan nonmigas lebih lanjut tertahan oleh meningkatnya impor nonmigas sebesar 5,3% (mtm) menjadi 10,31 miliar dolar AS, terutama karena meningkatnya impor mesin dan peralatan mekanik, mesin & peralatan listrik, kendaraan bermotor & bagiannya, dan kapal laut & bangunan terapung.

Di sisi lain, neraca perdagangan migas mengalami defisit sebesar 0,28 miliar dolar AS, setelah pada bulan sebelumnya mencatat surplus sebesar 0,03 miliar dolar AS. Defisit neraca migas tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan impor migas yang dipicu oleh meningkatnya volume dan harga impor minyak mentah dan hasil minyak.

Bank Indonesia memandang surplus neraca perdagangan pada Januari-Maret 2015 ini sesuai dengan prakiraan defisit transaksi berjalan triwulan I 2015, yang akan lebih rendah dari triwulan IV 2014. Bank Indonesia memperkirakan struktur neraca perdagangan Indonesia ke depan akan lebih sehat sehingga semakin mendukung proses pemulihan keseimbangan eksternal Indonesia. (Lee)

Tidak ada komentar: