MUAROJAMBI-Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus (HBA) meninjau
wilayah perbatasan antara Jambi dan Sumatera Selatan tepatnya di Desa Ladang
Panjang Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro jambi pada Selasa (24/2/15)
siang.
Gubernur Jambi HBA didampingi Kadis PU Provinsi Jambi Ir PB
Panjaitan MM mengatakan bahwa selama ini yang dikeluhkan masyarakat yang ada
diperbatasan adalah tapal batas yang dipasang oleh Pemerintah Sumatera Selatan.
“Warga Desa Ladang Panjang mengaku tapal batas yang dibuat masuk dalam wilayah
Provinsi Jambi dan terlalu jauh," ujar HBA.
Menurut HBA, orang nomor satu di Provinsi Jambi tersebut
selama ini patokan batas dibuat telah disepakati. Tapi harus disesuiakan dengan
titik koordinat yang telah ditetapkan secara bersama. “Saya sudah perintahkan
Biro Pemerintahan untuk mengecek titik koordinat tersebut,” katanya.
Disebutkan, jika titik koordinat tidak cocok maka akan ada
pembicaraan dengan pihak Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan guna
menyelesaikan tapal batas ini. “Menurut analisa patok batas alam seperti
sungai, bukit, bahkan batas wilayah kabupaten juga berbatas sungai dan bukit.
Jadi batas wilayah ini Sungai Bedak yang berbatasan dengan Desa Mekar Jaya
Kecamatan Bayung Lincir," ujar HBA.
Dijelaskan, pembangunan wilayah perbatasan menjadi prioritas
bagi Pemerintah Provinsi Jambi karena wilayah batas tetangga telah dibangun
dengan baik. Jangan sampai warga Jambi yang tinggal diperbatasn memilih masuk
ke daerah tetangga karena kurang mendapat perhatian. "Jalan perbatasan
akan segera dibangun," katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Ladang Panjang, Salmah,
mengatakan bahwa patok yang dibangun Pemerintah Sumatera Selatan jauh menjorok
ke wilayah Provinsi Jambi. “Ada sekitar satu kilo meter jarak patok dari sungai
yang menjadi patok alam,” ujarnya.
Selain itu, Salmah juga menjelaskan bahwa permaslahan yang
dihadapi warga jalan poros antara desa ladang panjang sepanjang lima kilometer
belum pernah dibangun sampai saat ini. "Jalan penghubung dari batas Desa
Mekar Jaya sudah dicor beton sedangkan wilayah Ladang Panjang masih jalan
tanah," ujarnya.
Bahkan menurutnya pihak Pemerintah Sumatera Selatan akan
membangun sekolah, namun ditolak oleh warga masyarakat setempat. (Lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar