MENTAN: Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman didampingi
Pangdam II/Sriwijaya saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan irigasi
di Kabupaten Tanjab Timur, Rabu (11/2). M THAWAF/HARIAN JAMBI
MUARASABAK-Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman mengatakan
ada lima permasalahan mendasar pertanian di Indonesia. Antara lain, masalah
irigasi, benih dan pupuk. Hal ini ditegaskan oleh Mentan RI saat kunjungannya
di Kabupaten Tanjab Timur, Rabu (11/2).
Dikatakan Mentan, setelah dilantik menjadi Menteri ia mulai
melakukan kunjungan ke daerah-daerah untuk melihat langsung permasalahan
pertanian. “Dari kunjungan tersebut ada lima kesimpulan permasalahan
pertanian," ujar Amran.
Masalah irigasi menjadi salah satu persoalan yang
menyebabkan pertanian di Indonesia selama ini tidak maju. Ia mengatakan, ada
irigasi yang selama 25 tahun tidak pernak diperbaiki. Bahkan banyak diantara
irigasi yang ada sudah tidak berfungsi lagi.
Direncanakan, permasalahan irigasi ini akan selesai dalam
waktu 3 tahun. Setiap tahunnya akan dibangun satu juta hektar. Pihak
kementerian pertanian pun sudah memulai dengan melakukan pembangunan bersama
dengan gubernur, bupati, dan TNI.
“Dan tahun ini akan dibangun 1,5 juta hektar, dan anggarannya
sudah ada," kata Amran. Permasalahan yang kedua kata Amran adalah masalah
regulasi di bidang pertanian. Dimana dalam hal pengadaan benih dan pupuk,
pemerintah masih menggunakan proses tender.
Dan ini menurutnya tidak tepat. Untuk itu, pihaknya mengambil
kebijakan dengan tidak lagi menggunakan tender dalam pengadaan benih dan pupuk,
namun melalui penunjukan langsung.
“Karena permasalahan di lapangan harus segera diatasi, jadi
harus cepat, kalau harus menunggu tender prosesnya lama. Bisa-bisa racun
tikusnya baru datang, padinya sudah habis," jelasnya.
Kunjungan Mentan RI di Tanjab Timur bersama dengan Pangdam
II Sriwijaya, Mayjen Iskandar MS, dalam rangka program swasembada pangan di
Tanjab Timur.
Dalam kesempatan ini juga, Mentan RI memberikan bantuan
berupa 20 handtraktor dan 12 pompa air kepada kelompok tani.
Sementara itu, Bupati Tanjab Timur Zumi Zola mengatakan, kedatangan Mentan RI dan Pangdam II Sriwijaya merupakan kehormatan tersendiri bagi masyarakat Tanjab Timur.
Bagaimana tidak menurut Bupati, kehadiran kedunya merupakan
wujud komitmen dalam kedaulatan pangan di Tanjab Timur.
“Sekedar untuk diketahui, saat ini pemkab telah
menandatangani MOU antra pemkab dan dandim terkait pertanian, dan saat ini
telah ditindaklanjuti oleh babinsa dan klompok tani,"ujar Bupati.
Bupati juga memberikan apresiasi karena program dinas
pertanian didukung penuh oleh masyarakat. Memang dikatakan Bupati menanam
komiditi pangan tidak mudah, karena Tanjab Timur memiliki lahan gambut dengan
kadar asam tinggi.
“Namun berkat bantuan dari Mentan dan Pangdam II Sriwijaya
wajah petani akan selalu ada, apalagi dengan adanya bantuan Handtrcator dan
pompa air," tandasnya. (mut/lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar