Minggu, 11 Januari 2015

Kabasarnas: Pasti Ekor Pesawat Terangkat


Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengatakan tim penyelam pertama terjun ke laut sekitar pukul 06.15 WIB. Mereka berada di kedalaman selama 62 menit. Menurut laporan, ekor terlihat jelas tapi sebagian terendam lumpur.


Helikopter Dolphin milik Basarnas tiba di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun pukul 16.35 WIB.
AirAsia Ditemukan

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, sejak Kamis (8/1) memimpin pengangkatan ekor pesawat AirAsia QZ8501. Melihat kondisi tersebut, Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo tidak khawatir dan optimis ekor pesawat dapat segera terangkat. Direktur Operasional Basarnas Marsma SB Supriyadi menyatakan bahwa bobot objek bertambah ketika berada di dasar laut.


“Di sana (area pencarian) ada jenderal bintang 4, jenderal bintang 2, jenderal bintang 1 di dekat ekor pesawat itu. Jadi saya sudah tidak khawatir lagi, pasti ekor itu akan terangkat," kata Soelistyo di Kantor Basarnas, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (9/1).

Lanjutnya, Soelistyo menegaskan undang-undang telah mengatur bahwa dalam operasi pencarian dan pertolongan leading sektornya Basarnas. Kehadiran Panglima TNI di KRI Banda Aceh hanya memberikan semangat terhadap pasukan.

“Semua sudah paham itu, kehadiran beliau di sana sebenarnya memberikan semangat, tidak ada kaitannya dengan komando kendali. Panglima TNI hadir di sana kapasitas sebagai bapaknya anak-anak yang di BKO-kan kepada Basarnas," ujar Soelistyo.

Kehadiran panglima TNI diisukan sempat membuat koordinasi pencarian AirAsia QZ8501 terpecah. Kemudian, sempat juga membuat para awak media kebingungan lantaran awalnya informasi hanya satu pintu yakni Basarnas, tapi kini Panglima TNI juga ikut serta memberikan informasi.

“Yo wes melu aku wae (ya sudah ikut saya saja), nanti kalian bingung. Saya tetap koordinasi dengan panglima," saran Soelistyo kepada wartawan.

Butuh Tambahan Lifting Bag 

Sementara rencananya pengangkatan ekor pesawat AirAsia QZ8501 akan dilanjutkan dengan didampingi Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Jumat (9/1) malam. Direktur Operasional Basarnas Marsma SB Supriyadi menyatakan bahwa bobot objek bertambah ketika berada di dasar laut.

“Mungkin ekor makin berat karena sudah makin banyak lumpur dari ekor yang kita perkirakan hanya 10 ton. Lain-lain berkaitan dengan dorongan peralatan dari TNI AL sudah kita luncurkan, mungkin ada lifting bag yang kurang," ujar Supriyadi di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Jumat (9/1).

Menurut Supriyadi saat ini TNI AL sudah menghitung dengan matang nengenai perkiraan bobot ekor. Oleh karena itu dibutuhkan pula tambahan penyelam profesional.

“Kemungkinan black box terlepas atau terlempar dari body pesawat. Ini terindikasi dari pendengaran kapal Jadayat yang survei 1 km dari ekor dengan ke dalam 30 m, tapi sampai siang tadi belum bisa dilakukan penyelaman karena visibility hanya 1 meter dan arus sangat kencang," papar Supriyanto.

Sementara ini masih belum ada lagi serpihan yang ditemukan. Supriyadi menyebut semua elemen telah menyisir lokasi dan belum menemukan serpihan baru.

Tujuh Jenazah

Tujuh jenazah korban AirAsia QZ8501 diterbangkan menuju Surabaya dari Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Ketujuh jenazah tersebut telah diberi label dengan nomor 042 hingga 048 oleh tim DVI Polri di RSUD Imanuddin.

“Dari semua itu hanya 046 dan 047 yang perempuan dewasa. Sisanya laki-laki dewasa. Beberapa properti tubuh masih melekat," ujar Kordinator DVI Polri Kombes Imanuddin saat dihubungi, Jumat (9/1).

Ketujuh jenazah diberangkatkan dari RSUD Imanuddin sekitar pukul 18.00 WIB menggunakan tujuh ambulans dan tiba di Lanud Iskandar pukul 18.15 WIB. Ketujuhnya langsung diantar masuk ke pesawat CN 295 dan segera diberangkatkan.

Jenazah 042 diantarkan ke Pangkalan Bun oleh helikopter Seahawk milik Jepang dari kapal Takanami. Jenazah 043 dan 044 pun diantar oleh helikopter yang sama namun dijemput di kapal Onami yang juga milik Jepang.

Sedangkan jenazah nomor 045 sampai dengan 048 diantarkan oleh helikopter Dolphin milik Basarnas dalam dua waktu berbeda. Jenazah 045 dan 046 diantarkan lebih dahulu pada siang hari bersama dengan puing pesawat dari KN SAR Pacitan.

Sementara itu jenazah 047 dan 048 diantar pada sore hari. Kedua jenazah tersebut dimasukan dalam satu kantung jenazah pada awalnya.

“Mereka tidak sedang berpelukan, karena dalam fase di hari ketigabelas tidak mungkin masih sama posisinya," imbuh Hariyanto.

Kedua jenazah dijemput dari KRI Banda Aceh yang sebelumnya berasal dari kapal MGS GeoSurvey. Keduanya ditemukan di dasar laut dan pada jenazah pria (048) masih memegang gendongan bayi.(dtk/lee)

Penyelam Tak Temukan Black Box di Dasar Laut

EVAKUASI: Jenazah Korban AirAsia Kembali Tiba di Pangkalan Bun. Karena dimasukkan di dalam satu kantong, kedua jenazah ini digotong dengan menggunakan 1 tandu oleh tim SAR gabungan. FOTO-FOTO DETIK.COM


Dua jenazah korban Pesawat AirAsia QZ8501 yang ditemukan tim penyelam hari ini telah tiba di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Jenazah yang ditemukan masih mengenakan sabuk pengaman di kursi penumpang itu dimasukkan ke dalam satu body bag.


Tidak ada komentar: