Kepala BI Perwakilan Jambi Vielloeshant Carlusa |
Meningkatkan Perekonomian Daerah
Dalam rangka memperkuat fungsi dan peran Tim Pengendalian
Inflasi Daerah (TPID) di wilayah Provinsi Jambi, Kantor Perwakilan BI Provinsi
Jambi bekerjasama dengan Pemprov Jambi menyelenggarakan Rapat Koordinasi Daerah
(Rakorda) TPID se-Provinsi Jambi Tahun 2014 yang akan dikemas dalam bentuk
Seminar, Senin (13/10).
ROSENMAN MANIHURUK, Jambi
Seminar yang berlangsung di Ballroom Aston Hotel and
Conference Jambi itu mengambil tema “Memperkuat Kerjasama Antar Daerah dalam
Upaya Menjaga Stabilitas Harga serta Meningkatkan Perekonomian Daerah”.
Rakorda itu juga dirangkai dengan seremonial Launching
Website Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Jambi.
Pada kesempatan itu Plt Sekda Provinsi Jambi, Kailani, SH,
M.Hum mengemukakan bahwa peran Pemerintah Daerah (Pemda) sangat penting dalam
pengendalian inflasi. Dikatakan, pentingnya peran Pemda dalam pengendalian
inflasi ini diantaranya dengan regulasi yang menjadi kewenangan Pemerintah
Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk menaikkan Pendapatan Asli Daerah
(PAD), yang kalau tidak atau kurang tepat, bisa memicu inflasi.
Menurut Kailani, salah satu variabel yang mempengaruhi inflasi adalah
kelancaran unit-unit produksi yang sangat menentukan biaya produksi.
Disebutkan, Pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah juga berperan penting dalam membantu kelancaran unit
produksi, yaitu dengan menyediakan infrastruktur, seperti jalan dan jembatan
yang bagus.
Selain itu, Kailani mengemukakan pentingnya kerjasama antara
Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dengan Pemerintah
Daerah lainnya, Pemerintah Daerah dengan Badan Hukum, untuk menekan inflasi,
misalnya dalam tata niaga, penyediaan air bersih, dan sebagainya.
“Kehidupan kita sehari-hari tidak bisa dipisahkan dari
fluktuasi inflasi. Inflasi diperlukan, tetapi dalam tataran yang terkendali,"
ujar Kailani.
Selanjutnya, mewakili Gubernur Jambi, Plt. Sekda Provinsi
Jambi ini meluncurkan website yang disediakan oleh Bank Indonesia Perwakilan
Provinsi Jambi yang menyediakan data tentang daftar harga kebutuhan sehari-hari
yang dinamakan SIKOK (Sistem Informasi Kebutuhan Orang Kito).
Sementara Ketua TPID Provinsi Jambi yang disampaikan oleh
Staf Ahli Gubernur Jambi Bidang Ekonomi dan Keuangan, Ir.H.Tagor Mulia Nasution
mengatakan, inflasi Kota Jambi September 2014 4,31% dibawah laju inflasi nasional
4,53, sedangkan inflasi di Kabupaten Bungo 5,2%, di atas laju inflasi nasional.
Selain itu disampaikan, menurut prediksi Bank Indonesia,
pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi tahun 2014, kisaran 7,4 sampai 7,9% dan laju
inflasi 4,6 sampai 5,1 %.
Tagor mengatakan, Rakorda ini merupakan tindak lanjut Rapat
Koordinasi Nasional (Rakornas) TPI di Jakarta yang dihadiri oleh Presiden RI,
dengan tujuan untuk menjaga stabilitas harga serta memperkuat koordinasi.
Sementara Kepala BI Perwakilan Jambi Vielloeshant Carlusa
mengatakan, menindak lanjuti blueprint dan roadmap pengembangan PIHPS Jambi
tersebut, TPID Provinsi Jambi dan TPID kabupaten/kota di bawahnya secara aktif
telah memulai indentifikasi data pendukung tentang perkembangan pangan sejak
tahun 2013 lalu.
Disebutkan, data tersebut bersumber dari Disperindag
Provinsi Jambi maupun masing-masing kabupaten/kote se Provinsi Jambi yang
setiap hari melakukan pemantaun harga di pasar.
“Setelah memastikan data tersebut secara kontinu, TPID
Provinsi Jambi dan kabupaten/kota di seluruh Provinsi Jambi berupaya
mempublikasikan data-data tersebut agar data-data itu dijangkau dengan mudah
oleh masyarakat, “ ujar pria kelahiran Jakarta, 24 Agustus 1966 ini.
Disebutkan, beberapa media yang selama ini dimanfaatkan
untuk mempublikasikan dat-data harga pangan di Provinsi Jambi antara lain TVRI,
RRI Jambi, Harian Jambi, Jambi Ekspres, Webside Pemkot Jambi dan Bungo dan
Papan Elektrono Pasar Angso Duo Kota Jambi. (*/lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar