Pedagang Bunga Musiman di Pasar Hongkong Kota Jambi. Foto Asenk Lee Saragih-HP 0812 747 7587 |
Pedagang Bunga Musiman di Pasar Hongkong Kota Jambi. Foto Asenk Lee Saragih-HP 0812 747 7587 |
Jambi, BERITAKU
Kembang atau bunga segar bagi
warga Tionghoa Kota Jambi merupakan salah satu yang wajib hadir saat merayakan
tahun baru Imlek. Bunga segar diyakini akan membawa keceriaan, semangat serta
keberuntungan di tengah kemeriahan pergantian tahun Imlek. Memasang bunga
tangkai segar bisanya di altar dan ruangan tamu.
“Warga etnis Tionghoa tradisinya
biasa memasang bunga tangkai segar di altar dan ruang tamu. Tradisi itu membuat
warga Tionghoa di kawasan Pecinan Kebun Manggis dan Cempaka Putih Kota Jambi
selalu menyerbu pedagang bunga segar yang marak setiap menjelang Imlek,” ujar
Linda, warga Pecinan Cempaka Putih, Jelutung Kota Jambi kepada Jia
Xianghometown, Kamis (30/1/14) pagi saat belanja bunga di Pasar Hongkong Kota Jambi.
Jumlah pedagangpun bertambah
banyak sehari sebelum perayaan Imlek. Mereka menjajakan aneka jenis bunga yang
menebarkan keharuman, seperti bunga sedap malam, mawar, krisan, lili hingga carnation.
Warga Tionghoa biasanya merangkai
bunga segar dalam pot bunga. Khusus untuk di altar, warga lebih suka memajang
bunga sedap malam. Bunga itu, kata Linda, sebagai penghormatan untuk Dewi Kwan
Im.
Menurut Linda, selain sebagai
bagian dari ritual sembahyang, bunga segar bisa menetralkan aroma asap hio yang
menyesakkan napas dan membuat mata pedih. Selain itu, bunga sedap malam bisa
mempercantik altar dan menyeimbangkan unsur alam.
“Pokoknya ada banyak makna dari
tradisi warisan leluhur kami ini. Bunga yang berwarna cerah, seperti mawar,
lili, krisan, dan carnation dipasang di ruang tamu. Bunga-bunga itu akan
dirangkai untuk mempercantik tampilan ruang tamu. Selain lampion dan lilin,
bunga bisa membuat tamu betah untuk bercengkerama di ruang tamu,” kata
perempuan yang menjabat sebagai Maneger disalah satu hotel berbintang di Jambi
ini.
Salah seorang pedagang bunga di
Pasar Hongkong Jambi, Sulastri, mengatakan bunga segar didatangkan dari
Sengeti, Kabupaten Muarojambi dan Kota Jambi sendiri. Sepekan sebelum perayaan
Imlek mereka sudah berburu ke pusat-pusat grosir bunga tangkai segar hingga ke
petani langsung.
“Bunga diantar pada malam hari
untuk menjaga kesegaran. Petani bungan langsung mengantar bunganya pada agen,
dan kita menerima dari agen bunga di Pasar Angso Duo Kota Jambi,” ujar Sulastri
yang rutin berjualan bunga segar setial jelang Imlek.
Para pedagang bunga menaikkan
harga dua hingga tiga kali lipat dibanding hari biasa. Harga satu tangkai bunga
sedap malam dijual Rp 20 ribu atau tiga kali lipat dari harga pada hari biasa
yang hanya Rp 5 ribu hingga Rp 8 ribu. Harga bunga angrek mencapai Rp 25 ribu
per tangkai. “Rata-rata pedagang bisa menjual dua ratus tangkai bunga segar
berbagai jenis,” ujar Sulastri.
Ratusan warga Tionghoa sudah
memadati Pasar Hongkong yang menjual bunga-bungan segar sejak pukul 04.00 pagi.
Mereka harus berebut dengan warga lain agar tidak kehabisan bunga yang dicari.
“Kalau telat, bisa tidak kebagian. Biasanya pukul tujuh pagi sudah tinggal sisa
dan tidak segar lagi,” kata Lince, warga Kebun Manggis, Jelutung Kota Jambi. (Asenk
Lee).
Pedagang Pisang Imlek di Pasar Hongkong Kota Jambi |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar