Jumat, 11 Oktober 2013

Bibit Matoa dan Buah Merah Dari Papua Untuk "Salib Kasih" Tapanuli Utara



Pdt B Siagian MTh.Foto R Manihuruk


Shalom.Saya sedang di Medan. Pagi ini Jumat 11 Oktober akan ke Tarutung untuk besok, Sabtu (12/10/13), serahkan 12 batang Bibit pohon Matoa dan 2 batang Bibit Buah Merah kepada Bupati Taput di "Salib Kasih", di tempat pertama kali Nommensen (1863) menginjakkan kaki dalam misinya di Tanah Batak dan memberkati BANGSO BATAK.

Sebagai tindakan profetik bagi Bangso Batak dan Tanah Papua, tindak lanjut doa profetik yang telah kami lakukan di Pulau Mansinam (8/8/13), tempat pertama kali Otto & Geisler (1855) menginjakkan kaki memberkati TANAH PAPUA.

Inilah hari yg dijadikan TUHAN Semesta Alam, Yahwe Elohim, menggenapi nubuatan Alkitab bagi semua bangsa di dunia dan memberkati Indonesia. Shalom Papua! Shalom Bangso Batak! Shalom Indonesia! Shalom Israel! Shalom, shalom, shalom...!!!Pdt BTP Siagian. (SMS Pendeta HKBP Resort Papua). SMS Jumat (11/10/2013). (R Manihuruk)






?Matoa
Matoa dengan buah yang belum masak
Matoa dengan buah
yang belum masak
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Sapindales
Famili: Sapindaceae
Genus: Pometia
Spesies: P. pinnata
Nama binomial
Pometia pinnata
Matoa (Pometia pinnata) adalah tanaman buah khas Papua, tergolong pohon besar dengan tinggi rata-rata 18 meter dengan diameter rata-rata maksimum 100 cm.[1] Umumnya berbuah sekali dalam setahun.[1] Berbunga pada bulan Juli sampai Oktober dan berbuah 3 atau 4 bulan kemudian.[1] Penyebaran buah matoa di Papua hampir terdapat di seluruh wilayah dataran rendah hingga ketinggian ± 1200 m dpl.[1] Tumbuh baik pada daerah yang kondisi tanahnya kering (tidak tergenang) dengan lapisan tanah yang tebal.[1] Iklim yang dibutuhkan untuk pertumbuhan yang baik adalah iklim dengan curah hujan yang tinggi (>1200 mm/tahun).[1] Matoa juga terdapat di beberapa daerah di Sulawesi, Maluku, dan Papua New Guinea.[2] Buah matoa memiliki rasa yang manis.[2]

Di Papua dikenal 2 jenis matoa, yaitu Matoa Kelapa dan Matoa Papeda.[1] Ciri yang membedakan keduanya adalah terdapat pada tekstur buahnya, Matoa Kelapa dicirikan oleh daging buah yang kenyal seperti rambutan aceh, diameter buah 2,2-2,9 cm dan diameter biji 1,25-1,40 cm.[1] Sedangkan Matoa Papeda dicirikan oleh daging buahnya yang agak lembek dan lengket dengan diamater buah 1,4-2,0 cm.[1] Tanaman ini mudah beraptasi dengan kondisi panas maupun dingin.[2] Pohon ini juga tahan terhadap serangga, yang pada umumnya merusak buah.[2](
(Dari Wikipedia bahasa Indonesia)

Tidak ada komentar: